Standard Ganda à la GPK-YKW

Beredar screenshot oknum Gerombolan Pengacau Keummatan "You Know Who" (GPK-YKW) yang mendo'akan semoga Ust Abdul Somad حفظه الله segera dicari dan dihajar sama orang gila…

Mendidih pasti hati melihat tulisan keji itu.

Namun ingat kah ketika Ummat Islâm mendo'akan kejelekan kepada penguasa yang melindungi bahkan membela si Kâfir Penista Kitâbullôh, lalu malah Ummat Islâm dianggap Khowârij oleh GPK-YKW itu?

Kata mereka, do'a yang begitu adalah menyalahi Ahlus-Sunnah, dan mereka ambil perkataan Imâm al-Barbahari رحمه الله di dalam kitâbnya, Syarhus-Sunnah…

Padahal, definisi "ulil amri" menurut Imâm Ibnu Katsîr mencakup juga ‘ulamâ’…

Lucunya, kenapa mereka boleh-boleh saja mendo'akan keburukan kepada ‘ulamâ’, da‘iyah, dan pemimpin yang mereka anggap terafiliasi dengan IM, sehingga serangan kepada mereka dianggap sebagai pertanda bahwa orang gila pun tak suka kepada ahlul bid‘ah?

Hebat sekali kerancuan keyakinan mereka itu!?!

Pemahaman agama macam apa yang standard ganda begitu kalau bukan pemahamannya Yahûdi Zionist?!?

GPK-YKW itu itu memang selalu berstandar ganda. Apa yang harôm bagi orang lain, jadi halâl bagi mereka.

Kalau ditanyakan, maka ada 1001 dalîl dan argumentasi pembenaran yang mampu mereka bawakan.

Kasihan Ummat Islâm ini kalau hal ini didiamkan saja. Ummat hanya dibuat mainan, seperti anak kecil diberikan remote control, lalu channel tv diubah-ubah tak jelas… belum lagi volume suara dikeraskan sampai satu rumah bising.

Mereka program otak ummat untuk membenci dan mencintai orang sesuai dengan selera hawa nafsu rendahan mereka.

Ummat dipaksa tunduk dan patuh karena jargon: "Kembali kepada al-Qur-ân dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush-Shôlih".

Mereka kesankan apabila mengikuti mereka, maka berarti mengikuti al-Qur-ân dan as-Sunnah. Sedangkan menyelisihi mereka, maka berarti menyelisihi al-Qur-ân dan as-Sunnah.

Padahal, pemahaman al-Qur-ân dan as-Sunnah siapa???

Salafush-Shôlih mana yang berpemahaman seperti pemahaman mereka itu???

Persis kasus jargon "Saya Pancasila" oleh BongOri (Kecebong Original), di mana yang menentang si Kâfir Penista Kitâbullôh maka akan dianggap sebagai "bukan Pancasilais".

Maka kini jargonnya BongLaf (Kecebong Berbulu Salafiy) adalah: "Saya Salafiy, saya Ahlus-Sunnah", dengan konsekwensi yang menentang pemahamannya mereka, maka adalah "bukan Salafiy" dan "bukan Ahlus-Sunnah"…!

Persis caranya Oom Bushuk dulu saat memulai so-called "War on Terrong" dengan perkataan "with us or against us". Padahal entah apa yang dia bela, dan apa yang diperanginya. Yang penting, ancam orang dulu, salah benar tak masalah.

Lagi-lagi cara busuk Yahûdi Zionist dipakai, begitu kok mengaku-ngaku "Ahlus-Sunnah"???

Semoga الله Subhânahu wa Ta‘âlâ membuka mata dan hati Ummat Islâm ini dari fitnah Neo-Murji-ah dan ‘aqidah mutant hybrid abominasi "murji-ah ma‘al hukkâm, khowârij ma‘ad du‘ât".

نسأل الله السلامة والعافية

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh