Da‘wah Christiaan Snouck Hurgronje Zaman Milenial

Seorang teman (Akhi Fulân) menceritakan bahwa ketika ia masih bekerja di Bank Syari‘ah X, dan masih euforia dengan kajian Gerombolan Pengacau Keummatan "You Know Who" (GPK-YKW), ada temannya (sebut saja: Akh Grandong) yang sama-sama bekerja di Bank Syari‘ah X juga, yang terinspirasi olehnya untuk mengaji di GPK-YKW itu.

Singkat cerita, mulai dari hanya rajin mengirim broadcast tausiyah di Socmed, kemudian mengajak-ngajak orang mengaji di mana ada da‘i-da‘i gerombolan itu mentas. Sehingga semakin hari Akh Grandong itu malah semakin bertambah taqlid, sampai tidak mau mengaji ke asatidz lain di luar GPK-YKW itu. Kokoh banget deh pokoknya, sampai semua doktrin GPK-YKW itu sudah melekat sekali dalam kepala Akh Grandong itu.

Sementara pelan tapi pasti, Akhi Fulân-nya sendiri malah menyadari ada banyak sekali keanehan dan kejanggalan pada GPK-YKW itu. Apalagi ditambah lagi masukan-masukan dari istrinya (Ukhti Fulânah) yang juga merasakan kejanganggalan-kejanggalan di kalangan akhwat GPK-YKW tersebut. Kemudian saat Akhi Fulân memutuskan untuk keluar dari Bank Syari‘ah X, ternyata tak lama kemudian Akh Grandong ini pun keluar juga. Hanya bedanya, Akhi Fulân sudah punya "pegangan", sudah ada perusahaan yang didirikannya dengan teman-temannya, dan sudah ada pula pekerjaan yang baru yang menanti. Sedangkan si Akh Grandong ini keluar begitu saja. Memang ada usaha ini dan itu, tetapi tidak memadai, hingga keadaan Akh Grandong itu semakin ke mari semakin mengenaskan, sampai-sampai uang tabungannya semua ludes, dan sekarang hartanya cuma ada rumah satu-satunya yang ia tinggali, di mana itu pun mau dijual karena ibunya sakit dan butuh biaya. Akhi Fulân sudah beberapa kali ingin menarik Akh Grandong ini bekerja, tetapi ia tidak mau. Sebenarnya ceritanya lebih mengenaskan lagi, hanya saja dicukupkan sampai di sini karena nanti jadi melenceng…

Intinya…

Sudah tidak terhitung lagi banyaknya orang yang baru mengaji di GPK-YKW itu lalu diindoktrinasi dan langsung serta merta merubah secara drastis irama kehidupannya seperti contoh di atas… dan kalau mau buka-bukaan, di luar sana lebih banyak lagi korban-korban GPK-YKW itu… orang-orang yang tadinya hidup berkecukupan, bisa shodaqoh dan menopang kehidupan keluarga, tetapi setelah mengaji di GPK-YKW itu malah jadi blangsak, boro-boro shodaqoh, untuk menopang hidup keluarganya saja susah…!

Contoh-contoh begini saya dengar dari beberapa teman, dan juga dari temannya teman-teman saya… mulai dari yang betul-betul teman, teman yang gitu-gitu saja, sampai ke yang hanya kenal-kenal saja…

Ada yang dulunya kerja di Perpajakan / Bea Cukai, kemudian begitu mengaji di GPK-YKW itu langsung keluar tanpa punya pegangan dan persiapan yang baik, sehingga akhirnya malah jadi luntang-lantung… nyaris hancur rumah tangganya, bahkan ada yang akhirnya memang hancur…

Ada yang dulunya bekerja di Bank Konvensional yang serupa ceritanya, main keluar saja, lalu menganggur, hidupnya jadi blangsak dan akhirnya sering minta-minta ke saudaranya yang masih kerja di Bank Konvensional juga…

Ada lagi teman dari Akhi Fulân itu yang tadinya mapan, lalu mengaji di GPK-YKW itu, lalu bermaksud ingin bebas dari riba ceritanya sesuai doktrin ngustadnya… tetapi karena tanpa persiapan yang baik, yang ada malah akhirnya ia terjerat utang kartu kredit…! Padahal waktu masih bekerja, malah bebas dari kartu kredit…

Ini baru cerita soal yang keluar dari tempat kerjanya, belum bercerita soal menjadi pelaku polygami karena didoktrin oleh ngustad-ngustad GPK-YKW itu… dan soal polygami, Akhi Fulân itu pun sempat terpengaruh juga, sebab kalau lagi ngumpul-ngumpul, baik di DuMay maupun di DuTa, itu GPK-YKW kan yang diomongin tidak jauh-jauh dari perkara polygami…? Sehingga Akhi Fulân itu kalau mengobrol dengan istrinya pun, yaitu Ukhti Fulânah, jadi suka sekali menyinggung-nyinggung pula soal keutamaan polygami… sampai-sampai istrinya itu jadi muak karenanya…!

Untung akhirnya Akhi Fulân itu sendiri yang muak setelah melihat betapa teman-temannya sendiri dari GPK-YKW yang berpolygami itu ternyata mayoritas jadi malah membuat kehidupan istri pertama dan keluarganya sengsara…! Bahkan, bukan tidak sering terdengar dari oknum GPK-YKW itu ada yang berumahtangga lalu kemudian berpolygami, tetapi tidak punya apa-apa, karena modalnya ya cuma "you know what" semata, sehingga ujung-ujungnya malah keluarga si istri yang menanggung…!

📝 Catatan: Polygami itu syari‘at yang mulia, hanya GPK-YKW itu sering salah dan gagal dalam memahaminya. Mereka melakukannya tanpa bekal yang cukup, baik bekal ‘ilmu, bekal ‘akhlâq, dan bekal harta dan perencanaan yang memadai. Akhirnya yang terjadi rumah tangga polygami yang amburadul, tidak sesuai syari‘at, banyak dustanya. Sehingga yang dipersalahkan adalah polygaminya, padahal pelakunya yang sebetulnya konyol.
.
.
Adapun secara pribadi, maka jadi semakin yakin bahwa da‘wah GPK-YKW itu memang adalah da‘wahnya Christiaan Snouck Hurgronje versi Milenial… karena jelas sekali tampak adanya suatu skenario tertentu yang tujuannya untuk membodohkan dan memiskinkan ummat, dan tentunya membuat ummat tunduk dan patuh tanpa reserve kepada penguasa sekuler yang zhôlim melalui ketaqlidan kepada "du‘âtun ‘alâ abwâbi jahannam" yang mengeluarkan fatwa-fatwa dibungkus dengan dalîl-dalîl yang dipahami secara menyimpang.

Bukankah untuk melemahkan suatu kaum itu adalah melalui pembodohan, pemiskinan, dan pelemahan sendi-sendi berumah-tangga, di mana itu dilakukan oleh aturan penguasa yang zhôlim dan fatwa-fatwa ahli ‘ilmu yang rusak…?

📍 Kata Kholîfah ‘Umar ibn al-Khoththôb رضي الله عنه ketika menjelaskan 3 hal yang dapat menghancurkan Ummat Islâm:

يَهْدِمُهُ زَلَّةُ الْعَالِمِ وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ وَحُكْمُ الْأَئِمَّةِ الْمُضِلِّينَ

(arti) _“Yang dapat menghancurkan Islâm adalah tergelincirnya seorang ‘ulamâ’, perdebatan orang Munâfiq dengan menggunakan al-Qur-ân, dan hukum para pemimpin yang menyesatkan.”_ [Atsar Riwayat ad-Dârimî no 220].

☠️ Bayangkan apa jadinya suatu kaum yang sudahlah bodoh, miskin, patuh tanpa reserve kepada penguasa sekuler yang zhôlim, taqlid pula kepada da‘i-da‘i yang menyesatkan yang menjual ayat-ayat الله Subhânahu wa Ta‘âlâ dengan harga yang murah…?

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh