Muslim Pantang Mengucapkan Selamat Hari Raya Agama Lain

Ada yang mengatakan kenapa sih Muslim tidak mau mengucapkan selamat hari raya orang Musyrik, sedangkan penganut agama lain tiada masalah untuk mengucapkan selamat kepada orang Muslim pada hari raya Islâm?

Begini ya, hari raya agama lain itu pasti berkaitan dengan ‘aqidahnya mereka. Entah itu "hari lahirnya anaknya Tuhan", atau "kemenangan Tuhan atas kejahatan", atau "mangkatnya Tuhan", dlsb.

Intinya, semua hari raya agama lain itu pasti berhubungan dengan ‘aqidah ketuhanan mereka.

Jadi, seorang Muslim pantang untuk latah mengucapkan selamat, apalagi untuk ikut-ikutan merayakan hari rayanya orang Musyrik. Karena bagi Muslim, tidak boleh ada campur aduk ‘aqidah.

Sebaliknya, hari raya orang Muslim itu adalah justru hari untuk makan-makan sebenarnya.

‘Îd al-Fitri itu hari makan-makan setelah berpuasa sebulan penuh. Bahkan ada kewajiban Zakat Fitrah bagi yang mampu dan wajib dibagikan sebelum didirikannya Sholât ‘Îd agar semua makan-makan pada hari itu termasuk fakir miskin.

‘Îd al-Ad-ha itu juga hari makan-makan dengan menyembelih hewan, baik itu udhiyah maupun hadyu. Juga ada 3 hari menyembelih setelah ‘Îd Ad-ha, yaitu hari Tasyrik.

Bahkan adalah harôm berpuasa pada kedua hari ‘Îd dan hari Tasyrik tersebut bagi semua Muslim.

Makanya tidak ada masalah bagi orang Musyrik jika mau mengucapkan selamat kepada orang Muslim pada hari ‘Îd, karena itu tidak akan mengganggu ‘aqidah mereka. Bahkan, jika mau ikutan datang makan-makan ke rumah orang Muslim, ya silakan saja. Kali-kali saja melalui sebab itu الله beri hidayah keislâman?

نسأ الله السلامة والعافية

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh