Lima Perkara Pengundang Adzab – Zaman Kalabendu

❔ Pernahkah bertanya-tanya kenapa kondisi yang ada sekarang dikatakan sebagai Zaman Kalabendu…?

Di mana…

🔥 AIDS, SARS, Flu Babi, Flu Burung, berbagai haemorragic fever, serta dlsb dari penyakit-penyakit aneh semakin menyebar…?

🔥 Perekonomian semakin nyungsep, kebijakan penguasa semakin tidak pro rakyat, ada penguasa-penguasa yang zhôlim tapi pengecut dan penipu…?

🔥 Musim kemarau yang semakin panjang, asap kebakaran hutan semakin menyesakkan nafas…?

🔥 Kaum asing yang semakin menguasai hajat hidup rakyat…?

🔥 Anak negeri ini semakin sadis dengan sesamanya dalam pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan…?

⁉️ What is wrong with our nation now…?

⚠️ Sebelum berbicara analisa psiko-sosial dlsb, lalu menyalah-nyalahkan orang atau keadaan, maka perhatikanlah sebuah hadîts mulia yang diriwayatkan dari Shohâbat ‘Abdullôh ibn ‘Umar رضي الله عنهما ini…

📌 Kata Baginda Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم:

يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلاَّ فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلاَفِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا ، وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلاَّ أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَؤُنَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ ، وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلاَّ مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ وَلَوْلاَ الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا ، وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلاَّ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ ، وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلاَّ جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ

(arti) _“Wahai kaum Muhâjirîn, lima perkara yang apabila kalian mendapat cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allôh semoga kalian tidak mengalaminya, yaitu:_
_⑴ tidaklah kekejian perzinaan menyebar di suatu kaum, kemudian mereka melakukannya secara terang-terangan, kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Thô‘un dan penyakit-penyakit menular yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka, dan_
_⑵ tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau dan kesulitan ekonomi yang berkepanjangan serta kezhôliman penguasa, dan_
_⑶ tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali Langit akan berhenti meneteskan air hujan untuk mereka, sehingga kalau bukan karena hewan-hewan ternak, niscaya mereka tidak akan diberi hujan sama sekali, dan_
_⑷ tidaklah mereka melanggar janji Allôh dan Rosûl-Nya kecuali Allôh akan kuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan merampas harta mereka, dan_
_⑸ tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menegakkan hukum-hukum Allôh dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allôh, kecuali Allôh akan menjadikan pertikaian hebat di antara mereka.”_ [HR Ibnu Mâjah no 4019; al-Hâkim, al-Mustadrok IV/549].

Begitulah Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم memperingatkan para Shohâbat Beliau صلى الله عليه و سلم dari golongan Muhâjirîn akan 5 perkara yang pasti mendatangkan adzab…

⇛ Padahal kaum Muhâjirîn itu adalah pengikut Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم yang paling kuat ‘aqidahnya, paling tulus keislamânnya, paling waro’ dan zuhud gaya hidupnya, dan tentunya paling tinggi tingkat ketaqwaannya…!

Sementara, di zaman ini…

☠ Perzinaan dilegalisasi atas nama "lokalisasi", bahkan perbuatan yang teramat keji kaum Lûth itu malah dibela-bela dengan alasan HAM, sehingga orang tidak lagi malu-malu untuk menunjukkan bahwa mereka suka akan kekejian di depan umum…

☠ Curang di dalam perniagaan menjadi keseharian dan orang tak malu-malu lagi berbuat kecurangan, seperti: beras palsu, makanan dicampur zat-zat kimia berbahaya, daging sapi dicampur daging celeng…

☠ Jangankan membayar zakat, bahkan mencurangi zakat…

☠ Janji الله dan Rosûl-Nya dianggap hal yang sepele…

☠ Hukum Thôghûtiyyah malah dianggap lebih adil dan lebih baik dari Hukum الله dan syari‘at yang dibawa oleh Rosûl-Nya صلى الله عليه و سلم…

Padahal…

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

(arti) _“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh karena perbuatan tangan manusia, supaya Allôh merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”_ [QS ar-Rûm (30) ayat 41].

Lalu…

Apakah masih mau terus membela-bela bahkan melindungi LaGiBeTe dan perilaku sex menyimpang (di luar pernikahan)…?
Apakah masih mau terus terlibat KKN, suap-menyuap, dan bekerja jadi tukang palak, tukang catut, free rider cowboy…?
Apakah masih mau terus melakukan tipu-menipu dan "monkey business"…?
Apakah masih mau terus tidak membayarkan zakat…?
Apakah masih mau terus melanggar janji الله dan Rosûl-Nya…?
Apakah masih mau terus menganggap hukum-hukum buatan manusia yang bertentangan dengan Hukum الله dan syari‘at yang dibawa Rosûl-Nya lebih baik…?

Kalau masih nekad, maka…

🚫 Tidak perlu bertanya-tanya terus: "kenapa oh kenapa…?"

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh