Sepele Tapi Mematikan!

Dalam dua minggu lagi akan kembali hot topik cliché apakah Muslim mengucapkan “selamat Natal” atau tidak kepada orang Nashrônî.

Gerombolan yang pro terhadap pengucapan itu biasanya berargumentasi bahwa itu tidak lah merusak ‘aqidah seorang Muslim, dan itu hanya untuk menjaga persaudaraan sebagai sesama bangsa Indonesia saja…

Benarkah hal itu adalah hal yang kecil…?

Rasanya, tidak ada dari kaum Muslimîn yang tidak tahu bahwa perayaan Natal itu adalah hari kelahirannya “anak” dari Tuhan bagi orang Nashrônî.

 Padahal dari fakta sejarah, orang Nashrônî sendiri pada beberapa ratus tahun di awal agama mereka, sama sekali tidak merayakan Natal di tanggal 25 Desember tersebut. Adapun tanggal 25 Desember itu adalah hari rayanya kaum Pagan Romawi yang dikenal sebagai "Saturnalia" yang dirayakan pada "Winter Solstice".

Maka sebagai Muslim, mari kembalikan semuanya kepada al-Qur-ân dan as-Sunnah tentang masalah ini.

☠ Masalah pernyataan bahwa Tuhan itu mempunyai seorang anak sama sekali bukanlah perkara yang kecil / sepele di dalam ‘aqidah ketauhîdan…!

 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا ۞ لَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا ۞ تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا ۞ أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًا
(arti) _“Dan mereka berkata: 'Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak'. Sungguh kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang amat sangat mungkar, hampir-hampir Langit pecah karena ucapan itu, dan Bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan bahwa Allôh Yang Maha Pemurah itu mempunyai anak!”_ [QS Maryam (19) ayat 88-91].

⚠ Perhatikan…!

 Langit pecah…!
 Bumi terbelah…!
 Gunung-gunung runtuh…!

⇒ Bumi terbelah itu adalah gempa yang sangat dahsyat, di mana masih bisa kita baca catatan tentang dahsyatnya "Terremoto de Valdivia" di Chile yang terjadi pada tanggal 22 Mei 1960 dengan magnitude 9.4 – 9.6 di mana gelombang tsunami-nya mencapai bagian selatan Chile, Hawaii, Jepang, Filipina, bagian timur New Zealand, bagian tenggara Australia, dan kepulauan Aleutian.

⇒ Gunung runtuh itu adalah "super-volcano", sedangkan super-volcano yang terakhir adalah Toba Eruption yang terjadi sekitar 75.000 tahun lalu, di mana menurut para ahli peristiwa itu menyebabkan "global volcanic winter" (musim dingin global) yang diperkirakan berlangsung setidaknya selama 6 sampai 10 tahun, dan masa-masa sangat dingin selama 1 millenia (1,000 tahun).

Adapun tentang kejadian Langit pecah… maka belum pernah ada catatan sejarah yang menceritakan kejadian yang teramat sangat mengerikan seperti itu…

Maka pertanyaannya…

☠ Katastrofi apa, di mana ketiga kejadian yang amat sangat mengerikan itu terjadi saat yang bersamaan sekaligus kalau bukan Qiyâmat Alam Semesta…?!?

Iya, hanya Qiyâmat Alam Semesta yang menggabungkan tiga kejadian super mengerikan itu sekaligus, bahkan الله Subhânahu wa Ta‘âlâ menyebutkan Langit pecah terlebih dahulu, kemudian Bumi terbelah, dan terakhir gunung-gunung runtuh.

Jadi, sama sekali tidak ada perkara yang sepele dari mendakwakan bahwa الله Subhânahu wa Ta‘âlâ itu mempunyai anak.

Sebab…

 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ۞ اللَّهُ الصَّمَدُ ۞ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ۞ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
(arti) _“Katakanlah (wahai Muhammad): 'Dia-lah Allôh, Yang Maha Esa. Allôh adalah (tuhan) yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tiada seseorang pun yang setara / menyamai dengan Dia.'”_ [QS al-Ikhlâsh (114) ayat 1-4].

Karena الله Subhânahu wa Ta‘âlâ itu Maha Esa, الله itu tempat bergantung segala sesuatunya, sedangkan الله itu tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada seseorang pun yang setara / menyamai الله…

Maka dari itu…

 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:
وَمَا يَنبَغِي لِلرَّحْمَٰنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا  ۞ إِن كُلُّ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آتِي الرَّحْمَٰنِ عَبْدًا
(arti) _“Dan tidaklah layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seseorang pun yang ada di Langit dan di Bumi kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba sahaya.”_ [QS Maryam (19) ayat 92-93].

⇛ Tidak ada seseorang pun yang kelak pada Hari Qiyâmat datang ke hadapan الله Subhânahu wa Ta‘âlâ melainkan hanya berstatus hamba sahaya (budak).

Jadi…

☠ Sama sekali tidak ada yang remeh dari mengatakan selamat terhadap sesuatu yang akibatnya amat sangat mengerikan.

 Jangan terperdaya oleh orang-orang "sok asik" atau  "sok iye" yang atas nama "politically correctness à la Barat" mengatakan bahwa tidak mengapa bagi Muslim mengucapkan selamat demi kebersamaan, demi kebhinnekaan, atau demi toleransi…

⚠ Takutlah akan ancaman yang pernah disampaikan oleh Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم pada sebuah hadîts mulia…

 Kata Nabî صلى الله عليه و سلم:
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا ، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ
(arti) _“Seorang hamba sahaya Allôh mengatakan sebuah perkataan tanpa berpikir apakah itu benar atau salah, dan karenanya ia dilemparkan ke Neraka sejauh jarak antara barat dengan timur!”_ [HR al-Bukhôrî no 6477; Muslim no 2988].

❤ Kita berdo'a:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك أَنْ أُشْرِكَ بِك وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُك لِمَا لَا أَعْلَمُ
{allôhumma innî a‘udzu bika an usyrika bika wa anâ a‘lamuhû wa astaghfiruka limâ lâ a‘lamuhu}
(arti) _“Wahai Allôh, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik pada saat aku mengetahuinya, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui.”_

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh