Mustahil

Gerombolan Kokohiyyun itu selalu berteriak-teriak bahwa tidak ada persatuan kalau tidak di atas manhaj à la mereka. Mereka dengan lancangnya berani mengatakan bahwa Ummat Islâm yang bersatu pada Aksi Bela Islâm itu semuanya adalah "Ahlul Bid‘ah", sedangkan persatuan yang terjadi hanyalah "Persatuan Kebun Binatang" yang pada akhirnya hanya akan saling cakar-cakaran.

Benarkah begitu…? Benarkah Para Pengaku Salafiy itu bersatu di atas manhaj…?

Jika diteliti betul, jangankan mengajak Ummat Islâm yang mereka gelari sebagai "Harokiyyin" untuk bersatu di atas manhaj à la mereka itu, itu sudah terlalu jauh karena "beda kamar", sebab dengan sesama para Pengaku Salafiy saja mereka tak bisa untuk saling bersatu…!

Buktinya…?

Mereka, sesama Pengaku Salafiy itu, baik dari gerombolan Kokohiyyun maupun gerombolan Sejatiyyun yang notabene sama tempat belajarnya, sama rujukan kitâb dan ‘ulamâ’-nya, tetapi beda Marja’ Taqlîd-nya saja tak bisa saling bersatu.

Mereka bahkan saling membid‘ahkan, saling menyesatkan, saling tahdzîr dan hajr…!

Justru mereka berserakan tak bisa bersatu, itu fakta…!

Jikalau Kokohiyyun mentahdzîr Harokah, oke lah karena memang beda pemahaman soal pergerakan Kaum Muslimîn… tetapi bukankah Sejatiyyun Level 3 (SL-3) mentahdzîr Kokohiyyun, bahkan Ngibar SL-3 mengatakan Ngibar Kokohiyyun sebagai "mubtadi’" (ahli kebid‘ahan)…?

Lebih lanjut… bukankah Sejatiyyun Level 2 (SL-2) mentahdzîr SL-3 dan memberi laqob buruk kepada SL-3 dengan "mutalawin" (bunglon), "la-ab" (suka main-main), "makir" (pembuat makar)…?

Jika diteruskan lagi… bukankah Sejatiyyun Level-1 (SL-1) mentahdzîr SL-2 dengan memberi laqob kepada Ngibar SL-2 sebagai "Siluman Badut" atau "hizbiyyun", dlsb…?

Mau diteruskan lagi…?

Bukankah SL-1 dicap sebagai "Iblîs Yaman" oleh ‘ulamâ’ kibâr Madînah…?

Itu baru untuk lokal Nusantara saja, sedangkan jikalau mau dilanjutkan ke level Internasional, maka akan jadi lebih seru, seram, dan tegang lagi… tapi nanti banyak yang lieur…

Jadi…

Kalau memang para Pengaku Salafiy itu mengaku bermanhaj benar, ya satukan saja di antara Kokohiyyun dengan Sejatiyyun dulu…?

Atau kalau hal itu masih terlalu berat, ya satukan antara internal Sejatiyyun Level 1 s/d 3 coba dipersatukan dulu lah…?

Kalau itu saja tidak bisa, maka bagaimana mau mengurus orang lain pulak…?

Please deh…?!?! Get real…!

Itu namanya bermimpi di terik siang bolong sambil berdiri dengan hidung ileran di tengah lapangan.

Jadi soal Ormas dan Harokah, ya nanti-nanti saja dipikirkannya… jangan coba-coba mengurus rumah orang kalau rumah sendiri saja masih berantakan, berserakan di sana-sini, bahkan hancur-hancuran tak menentu…

Sebab, jangankan membayangkan persatuan à la Kebun Binatang antara Kokohiyyun dengan Sejatiyyun, screenshot di bawah ini adalah bukti keras jikalau sesama internal Kokohiyyun saja tidak bisa untuk bersatu, terbukti saling tahdzîr…!

Kalau para Pengaku Salafiy itu sendiri tidak bisa "walk the talk" mencontohkan bersatu dengan benar di atas "Manhaj Salaf" versi mereka, maka tak usah pulak sok-sok mengomeli dan menyinyiri ummat yang bersatu dalam Aksi Bela Islâm.

Adapun for the rest of us, Ummat Islâm, kalau mereka bilang persatuan yang tidak di atas manhaj itu adalah "Persatuan Semu"…

Maka jawabannya: "benar", buktinya sesama Pengaku Salafiy yang menggadang-gadangkan diri ber-Manhaj Salaf saja justru tidak bisa bersatu dan malah saling cakar-cakaran.

▪ IQ itu given, stupid itu pilihan.

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh