LaGiBeTe di Ranah Minang?

Lebih dari 200 tahun lalu di Ranah Minang ketika keadaan masyarakat sedang rusak…  ketika Kaum Adat menjadi penyebar dekadensi moral…

Maka الله Subhânahu wa Ta‘âla membangkitkan “Harimau Nan Salapan”… yaitu: Tuanku Nan Renceh, Tuanku Pasaman, Tuanku Rao, Tuanku Tambusai, Tuanku Lintau, Tuanku Mansiangan, Tuanku Pandai Sikek, dan Tuanku Barumun.

Mereka semua adalah para ‘ulamâ’ Ahlus-Sunnah… yang merupakan murid dari 3 orang ‘ulamâ’ yang dikenal sebagai “Tigo Hajji”, yaitu: Hajji Miskin, Hajji Piobang, dan Hajji Sumanik. 3 orang yang pulang dari Tanah Harôm setelah berguru kepada Syaikh Muhammad ibn ‘Abdul Wahhâb رحمه الله.

Harimau Nan Salapan bersama dengan Kaum Pidari (Paderi) di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol lalu melakukan gerakan perbaikan kondisi moral masyarakat… menghancurkan kemaksiyatan… memberantas Tahayul – Bid‘ah – Khurofat… menegakkan amar ma’ruf nahyi munkar…

Maka kini saat Ranah Minang dimasuki virus penyakit menjijikkan Kaum Lûth…

🔗 Link berita: http://bit.ly/2qHiqb4

📝 Iya itu adalah virus penyakit menular, karena jelas mereka tidak bisa berkembang biak dengan sendirinya, mereka harus menularkan penyakit menjijikkannya itu kepada orang sehat.

Kita berdo'a kepada الله Subhânahu wa Ta‘âla semoga الله bangkitkan lagi di Ranah Minang anak-cucu dalam keîmânan dari Harimau Nan Salapan untuk membasmi kemaksiyatan dan dekandensi moral ini…

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh