Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Carmine Ḥarōm?

Gambar
Lembaga Bahtsul Masail NU Jawa Timur memfatwakan bahwa bahan Karmin (Carmine) adalah ḥarōm. Apa itu Karmin? Karmin itu adalah sejenis pewarna makanan yang berasal dari serangga Cochineal – silakan rujuk keterangan LPOM MUI ini: https://tinyurl.com/5dd7wxub Sebenarnya status Carmine ini telah menjadi iḳtilāf para ùlamā’ fuqohā’. Silakan rujuk situs: - IslāmQA: https://tinyurl.com/ye5rarj9 - IslāmWeb: https://tinyurl.com/4u232p8y Namun perlu diketahui bahwa MUI tidak sendirian dalam hal memperbolehkan Carmine ini, karena baik Dārul-Iftā’ al-Miṣriyyah (Mesir) maupun al-Lajnah ad-Dā-imah lil-Buḥūṫ al-Ìlmiyyah wal-Iftā’ (Àrab Suȕdiyyah) juga memperbolehkannya. Jadi tidak usah lah membesar-besarkan status Carmine ini, karena MUI dan Bahtsul Masail NU itu juga kerap berbeda. Contohnya dalam perkara ROKOK… Iya rokok, karena bukankah MUI punya fatwa mengharōmkan rokok? Begitu juga Majlis Tarjih & Tajdid Muhammadiyah juga mengḥarōmkan rokok. Sedangkan NU malah memperbolehkan rokok, bahkan me

Qiyās Maulid - Zakāt Rupiah / Beras

Gambar
Berlalu lagi logical fallacy yang mengqiyāskan perayaan hari ulang tahun Nabī dengan Zakāt Māl memakai rupiah atau Zakāt Fiṭroh memakai beras. – lihat screenshot terlampir Memang tak ada dalīl bahwa Baginda Nabī ﷺ‎ mengeluarkan Zakāt Māl dengan Rupiah atau Zakāt Fiṭroh memakai beras, sebab memang tak ada orang Àrab pada zaman itu mengenal yang namanya mata uang Rupiah atau makanan yang namanya "beras". Jangankan beras, pada zaman itu bahkan sapi & babi saja di zaman Nabī itu tak ada di semenanjung Àrab (sapi & babi itu bukan hewan native jazirah Àrab), sementara al-Qur-ān jelas menyebutkan keduanya. Orang Àrab itu menjumpai sapi & babi kalau mereka pergi berdagang ke wilayah Ṡām. Jikalau sekarang para ùlamā’ mengqiyāskan Zakāt Māl dengan Rupiah atau Zakāt Fiṭroh dengan beras, itu karena persamaan antara Rupiah dengan Dinār emas / Dirham perak, dan makanan pokok (staple food) beras dengan qurma / gandum. Di Àrab dulu uangnya ya Dinār / Dirham, sedangkan staple food

Kalian Pasti Akan Meniru Mereka!

Gambar
Adalah salah satu bukti kenabīan bahwa seorang Nabiyullōh itu menyampaikan berita tentang masa depan ummatnya, dan begitu pula junjungan kita Baginda Nabī Muḥammad ﷺ‎. Di dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Baginda Nabī ﷺ‎ memberitakan: لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ ؛ قُلْنَا : يَا رَسُولَ ٱللهِ ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصَارَى ؛ قَالَ : فَمَنْ ؟ (arti) _“"Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang yang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang ḍob (biawak gurun –pent), pasti kalian pun akan mengikutinya.". Kami (para Ṣoḥābat) bertanya: "Wahai Rosūlullōh, apakah yang diikuti itu adalah Yahūdi dan Naṣrōnī?". Beliau menjawab: "Lantas siapa lagi?"”_ [HR al-Buḳōriyy no 3456, 7320; Muslim no 2669; Ibnu Mājah no 3994; Aḥmad no 7990, 9443, 11372, 11415]. … Generasi awa

Logical Fallacy Mauliders

Gambar
Sebenarnya saya sudah malas membahas perkara Maulid Nabī ini, sebab kalau memang ada yang meyakini kebolehan merayakan Maulid Nabī, ya tak usah pakai hujjah-hujjah yang TIDAK LOGIS apalagi KEDUSTAAN untuk membenarkannya. Rayakan, ya rayakan saja sana, bebas dan akibatnya tanggung saja sendiri. Kenapa…? Sebab dengan menggunakan hujjah-hujjah yang lemah, tidak logis, dan dusta tersebut, justru malahan membongkar kengawuran, kelemahan berpikir, dan kekerdilan jiwa…! Coba lihat dua poster terlampir ini… ❌ Poster #1 intinya mengatakan: "To celebrate Maulid is accepted by all Muslims". Ini jelas KEDUSTAAN, sebab lagi-lagi siapa yang disebutnya sebagai "all Muslims" itu…? Jelas Baginda Nabī ﷺ‎ TIDAK PERNAH merayakan hari ulang tahun diri Beliau. Jelas para Ṣoḥābat رضي الله تعالى عنهم TIDAK PERNAH merayakan Maulid Nabī. Jelas para Tābiȉn dan Tābi‘ at-Tābiȉn رحمهم الله تعالى yang datang setelah para Ṣoḥābat TIDAK PERNAH merayakan Maulid Nabī. Jelas al-Aimmah al-Arbaàh —imām

Tak Merayakan Maulid = Tak Dianugerahi Cinta?

Gambar
Berlalu poster pembelaan perayaan Maulid Nabī ini di beranda saya. Terus terang saya tidak merayakan Maulid Nabī, namun juga tidak menyerang yang merayakan Maulid Nabī. Tetapi poster ini benar-benar menyinggung karena bāṭil. Iya bāṭil…! Pertama, mengatakan bahwa "cinta tidak dapat diajarkan". Coba perhatikan di dalam riwayat berikut ini dikisahkan: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ‎ وَهُوَ آخِدٌ بِيَدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ، فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، َلأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلاَّ مِنْ نَفْسِي. فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ ﷺ ‎: لاَ وَالَّذِي نَفْسِيْ بِيَدِهِ، حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ . فَقَالَ لَهُ عَمَرُ : فَإِنَّهُ اْلآنَ ، وَاللهِ ، َلأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي. فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ‎ اْلآنَ يَا عُمَرُ (arti) _“Kami pernah berjalan mengiringi Nabī ﷺ‎ dan Beliau menggandeng tangan Ùmar ibn al-Ḳoṭṭōb. Kemudian Ùmar berkata kepada Nabi ﷺ‎: "Wahai Rosūlullōh, sungguh anda sangat saya cintai melebihi apa pun selain diri

The Watergate Scandal

Gambar
Pada pagi dini hari tanggal 17 Juni 1972, Polisi menangkap 5 "pencuri" di kantor DNC yang terletak di kompleks Watergate. 4 dari mereka sebelumnya dikenali dari kegiatan operasi Central Intelligence Agency (CIA) melawan Fidel Castro. Meski sering disebut di media sebagai "orang Kuba", hanya 3 dari 4 orang yang merupakan keturunan Kuba, sedangkan orang ke-5 yaitu James W McCord Jr, adalah kepala keamanan pada Komite Pemilihan Kembali Presiden Nixon (kemudian dikenal sebagai CREEP), yang dipimpin oleh John Mitchell (mantan Jaksa Agung pada rezim Nixon). Penangkapan tersebut diberitakan di Washington Post pada keesokan paginya dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Alfred E Lewis, Carl Bernstein, dan Bob Woodward, 2 orang terakhir adalah sepasang reporter muda yang relatif tak terpandang yang diturunkan ke bidang-bidang yang tak menarik — Bernstein suka meliput politik lokal di Virginia; sedangkan Woodward, masih baru di Washington Post, biasa meliput aktivitas krimina

Maḥrom & Silsilah

Gambar
Ketika semalam belajar fiqih tentang Bab Nikāh, syarat pasangan itu HARUS: 1. Muslim (laki-laki Muslim boleh menikāhi perempuan Ahlul-Kitāb) yang menjaga kehormatannya. 2. Lawan jenis. 3. Bukan maḥrom (lihat: QS an-Nisā’ ayat 22~24). Nah ketika membahas bukan maḥrom ini, ada kasus menarik terinspirasi dari filem "Jomblo Fisabilillah", yaitu: misalnya: Agoes yang seorang duda punya anak laki bernama Badroe. Lalu Badroe menikāh dengan seorang gadis bernama Desi yang anak dari seorang janda bernama Ceuceu. Nah ternyata Agoes suka sama Ceuceu… Pertanyaannya apakah Agoes boleh menikāh dengan Ceuceu? Maka ternyata BOLEH… sebab Ceuceu bukan maḥrom bagi Agoes. Baiklah… sampai di situ kasus ini masih sederhana. Namun muncul pertanyaan agak sedikit "liar", bagaimana seandainya Agoes yang menikāh dengan Desi, lalu ternyata Badroe naksir sama Ceuceu… Apakah Badroe boleh menikāh sama Ceuceu? Ternyata jawabannya juga: BOLEH. Sebab lagi-lagi karena Ceuceu bukanlah maḥrom bagi Badr

Tanggung-jawab Pemimpin

Gambar
Pemimpin yang penuh tanggung-jawab dan kasih terhadap rakyatnya itu langka… sangat langka bahkan. Mungkin terlalu jauh kita bermimpi mengharapkan semisal Ùmar ibn al-Ḳottōb رضي الله تعالى عنه, karena takkan ada lagi rahim perempuan yang akan mengandung Ùmar, dan takkan ada lagi guru yang teramat mulia, nabī suci yang mendidik dan menempa Ùmar. Kita hanya bisa mendapati kisah Ùmar yang berjalan tanpa pengawal, tidur di bawah pohon di halaman, dan bergantian menunggangi hewan dengan ajudannya saat menempuh perjalanan jauh ke al-Quds. Kita hanya bisa mendapati kisah Ùmar yang menyusuri jalanan kota di waktu malam untuk melihat keadaan masyarakat. Ùmar yang mengadili sengketa di antara mereka. Ùmar yang teliti mengurusi dan memeriksa keadaan keluarga yang ditinggalkan oleh para tentara yang sedang tugas di medan perang. Kita hanya bisa mendapati kisah Ùmar yang menjadikan kegelisahan rakyat sebagai kegelisahannya. Ùmar yang menjadikan kesedihan rakyat sebagai kesedihannya. Kita hanya bisa

Tentang Maulid

Saya pribadi tak pernah merayakan Maulid Nabī, sebab saya dari keluarga yang background-nya Muhammadiyah, dan guru-guru agama saya dulu di sekolah juga rata-rata Muhammadiyah. Dulu di sekolah pas hari libur Maulid, biasanya siswa-siswi dipanggil ke Masjid (waktu SMP) atau ke sekolah (waktu SMA karena sekolah saya waktu itu punya hall basket indoor). Acaranya sendiri biasanya hanya pembacaan ayat al-Qur-ān, lalu ceramah siroh Nabawiyyah. Tiada żikir-żikir atau ṣolāwat khusus. Setelah saya belajar lebih dalam tentang agama, maka saya meyakini bahwa perayaan Maulid Nabī itu adalah suatu kebidàhan. Iya kebidàhan, karena: 🔘 Pertama, TIDAK ADA kesepakatan dari para ùlamā’ ahli sejarah tentang tanggal berapa Baginda Nabī ﷺ‎ itu lahir. Adapun yang ṣoḥīḥ hanyalah bahwa Baginda Nabī ﷺ‎ dilahirkan pada hari Senin di bulan Robīùl-Awwal. Adapun tanggal 12 Robīùl-Awwal itu justru disepakati oleh ùlamā & kaum Muslimīn sebagai hari wafatnya Baginda Nabī ﷺ, yaitu pada hari Senin tanggal 12 Robīùl-

Menikāh Polygyny Tak Boleh Dijalani Dengan Nafsu?

Gambar
Jadi ada yang mengatakan bahwa "polygyny adalah pintu darurat yang tak boleh dibuka sembarangan". Well, sebenarnya pernyataan ini sangat keliru, sebab laki-laki yang monogamy itu justru itulah yang darurat menurut keumuman firman Allōh ﷻ‎: … فَانكِحُوا مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً … (arti) _“…maka nikāhilah perempuan-perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian apabila kamu takut tidak akan dapat berlaku àdil, maka nikāhilah seorang saja…”_ [QS an-Nisā’ (4) ayat 3]. Lalu ada yang mengomentari sebagaimana di screenshot Gambar #1, intinya menurutnya: Pernikāhan polygyny tidak boleh dijalani dengan nafsu. Maka saya tanyakan rujukannya di al-Qur-ān dan al-Ḥadiṫ apa? Lalu dijawabnya sebagaimana Gambar #2, intinya menurutnya: Ikuti Baginda Nabī ﷺ‎ dengan kāffah. Maka tentunya itu kita semua pastinya setuju dengan hal itu. Akan tetapi bagaimana cara kita bisa mengikuti Baginda Nabī ﷺ

Fenomena Demi Konten

Gambar
Demi konten seorang perempuan menghardik dan memaki-maki anak magang. Demi konten 3 orang perempuan meminumkan miras Soju kepada seekor kucing. Demi konten seorang perempuan memakan eskrim batangan sambil jongkok di depan selangkangan seorang pria seakan ia sedang melakukan perbuatan cabul. Demi konten seorang perempuan makan babi dengan baca "Basmalah" Demi konten anak-anak muda melakukan perbuatan nekad menatang bahaya sehingga ada yang kehilangan nyawa. Berharap konten sosial medianya viral dan dirinya menjadi terkenal… Ada yang mengisi sosial medianya dengan postingan konten yang bermanfaat, seperti: ìlmu agama dan nasihat kebaikan, ulasan politik, self improvement, life hack… Ada yang mengisi sosial medianya dengan konten yang memancing rasa iba dan tangis, semisal anak kucing berusia 2 pekan terlantar karena dibuang di pasar lalu tertabrak saat menyeberang jalanan lalu bangkainya dibiarkan tergeletak… Ada yang mengisi sosial medianya dengan konten lucu-lucu nggak jelas