Kalian Pasti Akan Meniru Mereka!

Adalah salah satu bukti kenabīan bahwa seorang Nabiyullōh itu menyampaikan berita tentang masa depan ummatnya, dan begitu pula junjungan kita Baginda Nabī Muḥammad ﷺ‎. Di dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Baginda Nabī ﷺ‎ memberitakan:

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ ؛ قُلْنَا : يَا رَسُولَ ٱللهِ ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصَارَى ؛ قَالَ : فَمَنْ ؟

(arti) _“"Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang yang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang ḍob (biawak gurun –pent), pasti kalian pun akan mengikutinya.". Kami (para Ṣoḥābat) bertanya: "Wahai Rosūlullōh, apakah yang diikuti itu adalah Yahūdi dan Naṣrōnī?". Beliau menjawab: "Lantas siapa lagi?"”_ [HR al-Buḳōriyy no 3456, 7320; Muslim no 2669; Ibnu Mājah no 3994; Aḥmad no 7990, 9443, 11372, 11415].


Generasi awal Naṣrōnī sama sekali tidak merayakan Hari Natal (kelahiran Yesus). Bahkan Natal itu baru dirayakan di Abad ke-IV Masehi, yaitu tahun 336 pada era Kaisar Konstantin di Roma.

Ya kita bisa paham motive Konstantin itu melakukan akultrasi agama Naṣrōnī dengan agama Paganis Romawi apa. Jadi dipilihlah hari Sol Invictus (hari kembalinya siang yang panjang setelah musim dingin) yang kebetulan juga adalah hari lahir Mithra (dewa agama Pagan Indo-Eropa, yang pada saat itu banyak dianut oleh prajurit legiun Romawi).

Ini bisa dilihat di screenshot ini:


yang diambil dari situs "Encyclopaedia Britannica" – link: https://www.britannica.com/story/why-is-christmas-in-december

Tahu dong kredibilitasnya Encyclopaedia Britannica? Bukan ensiklopedi kaleng-kaleng macam Wikipedia yang siapa saja bisa mengedit entry-nya.

Makanya, ketika kaum Puritan di Inggris merebut kekuasaan dari Raja Charles I,.pada tahun 1649 salah satu UU pertama yang mereka keluarkan adalah melarang perayaan Natal. Hal itu diikuti pula oleh kaum Puritan yang ada di Massachusetts ketika itu yang melarang perayaan Natal di tahun 1659 karena tak ada bukti di Bible tentang perayaan Natal. Kaum Puritan mengganti perayaan Natal dengan "puasa" dan merendahkan diri.

Ini bisa dilihat pada screenshot ini:


yang diambil dari situs "History" – link: https://www.history.com/news/when-massachusetts-banned-christmas

Tahu dong kredibilitasnya History, bukan blog nggak jelas yang ditulis oleh pakar abal-abal.


❓ Ring a bell…?

⚠️ Persamaan Natal - HUT Nabī

‼️ Generasi awal kaum Naṣrōnī dan generasi awal kaum Muslimīn sama-sama TIDAK PERNAH merayakan hari ulang tahun junjungan mereka.

‼️ Kaum Naṣrōnī TIDAK PUNYA bukti otentik Yesus lahir di 25 Desember, sebagaimana ùlamā’ kaum Muslimīn juga TIDAK PUNYA dalīl ṣoḥīḥ bahwa Baginda Nabī ﷺ‎ lahir tanggal 12 Robīùl-Awwal.

‼️ Baik perayaan Natal maupun perayaan hari ulang tahun Nabī dimulai 300 tahun setelah masa Yesus (Ìsā ibn Maryam عليه الصلاة والسلام) atau masa Baginda Nabī Muḥammad ﷺ‎. Naṣrōnī mulai merayakan Natal ketika Kaisar Romawi masuk agama Naṣrōnī dan mencampurkan agama Pagan mereka, sedangkan kaum Muslimīn ketika kaum Fāṭimiyyah (yang beràqīdah Ṡiàh) mulai melakukan perayaan hari ulang tahun Nabī.

‼️ X-mas is all about money. Silakan lihat studi yang dilakukan oleh Hult International Business School ini – link: https://www.hult.edu/blog/the-business-of-christmas/ – atau silakan baca artikel di media World Economic Forum ini – link: https://www.weforum.org/agenda/2019/12/christmas-holiday-season-shopping-retail-gifts

Adapun perayaan hari ulang tahun Nabī di zaman now? Well… ya lihat sajalah sendiri apa yang terjadi di perayaan hari ulang tahun Nabī (yang dirayakan bahkan sampai bulan Rojab!) itu?

Bisa paham sampai di sini?


Kita lihat bahwa kaum Puritan di Inggris melarang perayaan Natal dan menggantinya dengan hari berpuasa dan merendahkan diri kepada Tuhan.

Namun hal ini sebenarnya adalah arahan dari junjungan kita, Baginda Nabī ﷺ‎.

Bukankah ketika Beliau ditanya tentang kenapa Beliau suka berpuasa sunnah pada hari Senin, maka Beliau katakan:

فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

(arti) _“Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula diturunkan kepadaku (al-Qur-ān –pent).”_

Baginda Nabī ﷺ‎ berpuasa di hari Senin karena itu hari kelahrian Beliau ﷺ‎.

Di dalam riwayat yang lain, Baginda Nabī ﷺ‎ mengatakan:

تُعْرَضُ ٱلْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَٱلْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

(arti) _“Àmal perbuatan dilaporkan pada setiap Senin dan Kamis, aku senang ketika àmalku dilaporkan aku dalam keadaan berpuasa.”_

Nabī ﷺ‎ merendahkan diri Beliau ﷺ‎ kepada Allōh ﷻ‎ dengan cara berpuasa pada hari ketika laporan àmal diangkat kepada Allōh ﷻ‎.

Demikian, semoga kita semua diperlihatkan oleh Allōh ﷻ‎ kebenaran itu sebagai kebenaran dan dimampukan-Nya untuk melakukan apa yang benar itu, dan diperlihatkan oleh Allōh ﷻ‎ kebāṭilan itu sebagai kebāṭilan dan dimampukan-Nya untuk menjauhi kebāṭilan itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh