Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Pamer Kemesraan?

Gambar
"Masajik nan awak buek, Gereja juo kecek urang", begitu kata pak Davitson, guru pembimbing saya semasa SMA. Maksudnya, akan ada saja orang yang menanggapi negative terhadap kita walau sepositive apapun perbuatan kita itu vibes-nya. Begitu pula akhir-akhir ini ketika saya posting foto dengan istri. Mulai dari tuduhan "pamer kemesraan" sampai ke tuduhan "terlalu cepat move on", maka baiklah akan saya jawab di sini… Jika tuduhan itu adalah "pamer kemesraan", maka rasanya postingan saya masih wajar. Tiada yang sampai merendahkan muru‘ah apalagi sampai jatuh harōm. Suami istri seumpama pakaian itu bukan an sich / saklek sekadar saling menutupi aurōt, tetapi juga saling menjadi kenyamanan dan kehormatan bagi masing-masing. Karena sebagai suami (dan demikian juga istri) akan merasakan kenyamanan dan merasa terhormat dengan adanya pasangan halāl. Yang demikan itu sama sekali tak menafikan kebolehan untuk memperlihatkan kemesraan. Karena yang penting adal

Tentang Mahar "Mahal"

Gambar
Beberapa waktu belakangan ini perkara mahar menjadi issue lagj, ya karena viralnya pernikāhan yang batal gara-gara meminta mahar sertifikat rumah. Lalu Netijah seperti screenshot ini marah-marah menuduh perempuan meminta mahar yang mahal (menurutnya) sebagai hedonis. ❓ Maka perlu dilihat lagi apa sih standar mahar itu? Kata Baginda Nabī ﷺ‎: خَيْرُ اَلصَّدَاقِ أَيْسَرُهُ (arti) _“Sebaik-baik mahar adalah yang paling mudah.”_ [HR Abū Dāwud no 2117]. Di dalam riwayat lain: ﺇِﻥَّ ﺃَﻋْﻈَﻢَ ﺍﻟﻨَّﻜَـﺎﺡِ ﺑَﺮَﻛَﺔً ﺃَﻳَْﺴَﺮُﻩُ ﻣُﺆْﻧَﺔً (arti) _“Pernikāhan yang paling besar keberkahannya adalah yang paling mudah maharnya.”_ [HR al-Baihaqī no 6146]. ⚠️ Kata kuncinya adalah "أيسره" yang mana artinya adalah "yang termudah". Jadi bukan "murah" ya, akan tetapi "mudah". Mudah itu artinya si laki-laki tidak kesulitan dalam mendapatkannya. Contoh: ❌ Meminta mahar es dari Antartika, mungkin harganya tak seberapa, akan tetapi tingkat kesulitannya sangat tinggi. ✅ Me

Language of Love

Gambar
💕 Words of love – kata-kata cinta Contohlah betapa indahnya kata-kata panggilan kesayangan Baginda Nabī ﷺ‎ kepada Ibunda ‘Ā-isyah رضي الله تعالى عبها. Do'a-do'a Baginda Nabī ﷺ‎ untuk Ibunda ‘Ā-isyah. … … … 💕 Spending quality time with loved one – kebersamaan yang bermakna Contohlah betapa Baginda Nabī ﷺ‎ selalu mengobrol bersama para Ummul-Mu’minīn setiap malam. Atau mengajak Ibunda ‘Ā-isyah makan keluar. Atau mengajak Ibunda Kaum Mu’minīn dalam safar (termasuk dalam ekspedisi tempur). … … … Sweet caress – sentuhan mesra 💕 Contohlah betapa Baginda Nabī ﷺ‎ membiasakan mandi bersama istrinya. Atau mencubit sayang hidung Ibunda ‘Ā-isyah. Atau meletakkan kepala di pangkuan Ibunda ‘Ā-isyah sambil membaca al-Qur-ān. … … … 💕 Affection – pelayanan kemesraan Lihatlah ketika Baginda Nabī ﷺ‎ meletakkan pahanya sebagai pijakan kaki Ibunda Shofiyah رضي الله تعالى عبها ketika Beliau hendak naik ke kendaraan, lalu menutupi tubuh Ibunda Shofiyah dengan jubah Beliau. … … … 💕 Gift – hadiah

Laki-laki & Kesayangannya

Adalah sangat biasa laki-laki itu punya kendaraan kesayangan semisal mobil yang dipelihara, dijaga, dan dirawatnya baik-baik. Biasa sekali kita lihat laki-laki mencuci mobil kesayangannya di kala senggang… Dibawa ke salon mobil / car spa… Dibelikan peralatan perawatan kendaraan yang bagus dan mahal… Laki-laki menjaga betul pemakaian kendaraan kesayangannya. Jangan sampai overload. Jangan sampai disenggol orang di jalanan, bahkan kalau keserempet, bisa ribut berantem di jalan. Padahal itu cuma kendaraan… Sementara ada satu milik paling berharga seorang laki-laki yang terkadang diabaikan… Padahal ia membawa beban berat berbulan-bulan… Kadang tubuhnya harus ditoreh pisau demi menghantarkan buah hati si laki-laki ke Dunia… Bertahun ia menyusui dan membesarkan buah hati si laki-laki… Menghabiskan usianya mendampingi si laki-laki dalam susah dan senang… Tetapi… Adakah ia diberikan peralatan perawatan tubuh yang paling oke…? Atau dibawa ke salon perawatan kecantikan yang mahal…? Atau yang &qu

Peran Suami, Peran Super

Gambar
Ada hadīts mulia yang saya lama baru bisa memahaminya, yaitu: لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ، لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا (arti) _“Seandainya saya boleh menyuruh seorang manusia untuk bersujud kepada manusia lainnya, niscaya akan saya suruh seorang perempuan untuk bersujud kepada suaminya.”_ [HR at-Tirmidzī no 1159; Abū Dāwūd no 2140; Ibnu Mājah no 1852-3; Ahmad no 18591, 20983; ad-Dārimī no 1505]. Hadīts itu menunjukkan LARANGAN untuk bersujud kepada manusia (makhluq), namun sekaligus menunjukkan betapa tingginya kedudukan suami bagi istrinya di dalam Islām. Saya tak berani menentang hadīts, namun menurut pemikiran saya yang dho‘if, seharusnya yang paling dimuliakan oleh seorang perempuan itu adalah bapaknya. Namun semalam dalam diskusi saya dengan my Better Half, Allōh ﷻ‎ berikan saya hidayah untuk memahami hadīts mulia di atas… Bahwa suami yang memenuhi kewajiban secara Syari‘at dan Sosial itu memang pantas untuk menjadi yang paling utama di d

To Be Loved Is To Give Love

Gambar
Para pakar relationship mengatakan bahwa, there's only one rule of love which is to be loved you must first give love. Hal tersebut, sebenarnya di dalam agama kita telah diajarkan oleh Baginda Nabī ﷺ‎ lebih 1.400 tahun lalu. 📌 Kata Baginda Nabī ﷺ‎: مَنْ لا يَرْحَمُ لا يُرْحَمُ (arti) _“Siapa saja yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi.”_ [HR al-Bukhōrī no 5997, 6013, 7376; Muslim no 2318; dan yang lainnya]. Perasaan cinta itu awalnya memang dari Allōh ﷻ‎, akan tetapi untuk menumbuhkannya lebih dalam di hati dan melanggengkannya, maka ia memerlukan usaha, yaitu dengan memberikan cinta juga berupa: memperlihatkan emosi (emotion), menunjukkan afeksi (affection), dan tentunya setelah itu melakukan devotion (kesetiaan, keta'atan, dan bhakti). ➡️ Itulah yang dikenal dengan: "Labor of Love". Mencinta itu memerlukan usaha, tidak bisa tidak, tidak mungkin tidak, walau cinta itu tidak meminta pembuktian, akan tetapi seseorang yang mencintalah yang harus membuktika

Malu

Hampir semua Muslimīn pasti tahu hadīts mulia bahwa rasa malu itu adalah salah satu cabang dari cabang-cabang keīmānan… yang mana konsekwensinya adalah tidak punya rasa malu, maka rusak keīmānannya. Namun masalahnya sekarang adalah bukan tidak punya (atau rendahnya) rasa malu, tapi salah menempatkan rasa malu itu. Rasa malu itu seharusnya adalah malu ketika melakukan melakukan maksiyat. Contohnya, beberapa waktu lalu viral postingan seseorang yang bangga membelikan istrinya pembalut wanita (sanitary napkin), di mana muncul pro kontra. Pihak yang kontra mengatakan kok ya nggak punya malu… Halah halah… saya sebagai orang yang pernah bekerja di manufaktur sanitary napkin terbesar di Dunia ketawa bacanya, karena dulu tiap bulan pasti membawa pulanf pembagian pembalut hasil produksi. Saya santai saja, apanya yang dimaluin? Kan bukan saya yang pakai, dan barangnya pun halāl didapatkannya. Bahkan seorang suami membelikan istrinya lingerie pun tak perlu malu, selama itu dipakainya sesuai perun

Perempuan – Antara Fitnah Terbesar Dunia & Nikmat Dunia Terbesar

Dari perjalanan sejarah manusia, obsesi manusia (baca: laki-laki) itu tak lebih dari 2 hal saja: Fountain of Youth & Aphrodisiac. Iya, cuma dua itu… bagaimana cara awet muda, dan bagaimana cara kuat berhubungan dengan perempuan. Tapi kan katanya, "harta, tahta, dan wanita"? Well, buat apa sih harta & tahta itu…? Ya ujung-ujungnya buat mendapatkan perempuan lah…!? Buat apa awet muda itu…? Ya lagi-lagi agar bisa langgeng menikmati perempuan juga…!? Intinya, obsesi laki-laki di Dunia itu hanyalah seputar perempuan… Ini sesuai dengan apa yang Baginda Nabī ﷺ‎ katakan: الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ (arti) _“Sungguh-sungguh Dunia itu (seluruhnya) adalah perhiasan, sedangkan sebaik-baik perhiasan Dunia adalah perempuan shōlihah.”_ [HR Muslim no 1467; an-Nasā-ī no 3232; Ahmad no 6279]. Jadi memang puncak kenikmatan di Dunia itu adalah perempuan. Makanya Baginda Nabī ﷺ‎ memperingatkan: مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَ

Hidup Adalah Transaksi – Pamrih & Ikhlāsh

Hidup ini adalah transaksi, apapun yang kita lakukan pasti ada motivasi (niyat) yang melandasinya. Sedangkan motivasi itu bisa bentuknya apapun, mulai dari motivasi kebendaan sampai dengan yang abstrak seperti kasih-sayang. Seorang pekerja, motivasinya ingin mencari penghasilan. Seorang pelajar, motivasinya mencari ‘ilmu. Seseorang menikah motivasinya mencari pasangan untuk memenuhi kebutuhannya akan berumah-tangga, seksual, ketenangan, dlsb. Tiada satupun perbuatan manusia itu yang tak dilandasi motivasi, bahkan seorang ibu yang membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang pun punya motivasi di balik itu semua. Di dalam agama kita, Allōh ﷻ‎ juga menyebutkan: إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ ۝‎ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ ۝‎ (arti) _“Sungguh-sungguh orang-orang yang selalu membaca Kitābullōh, dan mendirikan sholāt, da

Beauty is in the Eye of Beholder

Gambar
Dalam hidup ini, adalah Sunnatullōh kita ingin mencari pasangan yang cantik, putih, tinggi, sexy… atau yang ganteng, macho, dan cerdas. Selera tinggi lah… Namun sering kita saksikan ada orang-orang yang telah dikaruniai pasangan yang tampaknya perfect dan oke banget, tetapi kok ya tak puas dengan pasangannya itu sehingga malah mencari-cari di luar dengan berbagai alasan. Mulai dari hanya sekedar cari sensasi, sampai yang alasannya absurd yang malah kalau dilihat apa yang didapatnya di luar itu jauh lebih kurang dari apa yang sebenarnya ia miliki di rumah. Apa yang salah? Yang salah adalah ketika kita tidak meminta kepada Allōh ﷻ‎ diberikan kepuasan atas pasangan kita. Allōh ﷻ‎ sebenarnya telah memberikan petunjuk tentang hal ini, yaitu do'a: رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا (arti) _“Wahai Robb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan yang menjadi penyenang hati (kami), dan jadikanlah kam

And You Dare To Call Yourself a Gentleman?

Gambar
To: Para Suami Zaman Now Banyak lelaki di Zaman Now merasa dirinya gentleman dalam hubungannya dengan perempuan, merasa kalau sudah provide belanja, kasih rumah dan mobil, belikan perhiasan dan aksesoris mewah, then it's enough… he's the owner of her life… Well… Lebih 1.400 tahun tahun lalu, seorang laki-laki mulia dari semenanjung ‘Arabia mengajarkan kepada kaum laki-laki di Dunia on how to be a real gentleman… He ﷺ‎ set the highest gentleman standard ever. Iya… Beliau ﷺ mengajarkan bagaimana kalau istri naik kendaraan itu bukan hanya dibukakan pintu, tetapi Beliau ﷺ‎ sampai berlutut agar istrinya (yang kebetulan kecil tubuhnya) bisa menaiki unta dengan berpijak ke paha Beliau ﷺ, dan istrinya itu naik ke unta sambil ditutupi jubah Beliau ﷺ agar awrōtnya tak terlihat… Beliau ﷺ‎ mengajarkan bahwa suami itu tak harus marah apalagi sampai membentak istrinya yang cemburu sampai memecahkan piring makanan di depan teman-temannya, tetapi cukup mengatakan sambil tersenyum: "Ibu ka

Suami Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga

Gambar
Salah satu shifat jelek laki-laki adalah menganggap bahwa pekerjaan rumah tangga adalah domain istri yang tak pantas dikerjakan oleh suami. Padahal, apa iya tidak pantas? Coba perhatikan hadīts mulia berikut ini… Kata Ibunda ‘Ā-isyah رضي الله تعالى عبها ketika ditanyakan apa kebiasaan sehari-hari Baginda Nabī ﷺ‎ di rumah, maka Ibunda ‘Ā-isyah menjawab: كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ (arti) _“Beliau dalam kesibukan membantu keluarganya, dan jika tiba waktu sholāt maka Beliau pun pergi sholāt.”_ [HR al-Bukhōrī no 6039; at-Tirmidzī no 2489; Ahmad no 23093, 23800]. Di dalam riwayat lain, disebutkan oleh Ibunda ‘Ā-isyah: مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ (arti) _“Beliau melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian apabila sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sandalnya, menambal bajunya, dan mengangkat air di ember.”_ [HR Ibnu Hibbān no 5676]. Ta

Needs vs Wants

Gambar
Di dalam hidup ini banyak yang seringkali tak bisa membedakan antara apa yang ia butuhkan (needs) dengan apa yang ia inginkan (wants). Padahal, untuk mendapatkan baik needs ataupun wants perlu effort (usaha) dan resources (sumber daya). Masalahnya ada di mana? Masalahnya, apa yang kita butuhkan itu belum tentu hal yang sama dengan apa yang kita inginkan, vice versa. Sedangkan kita sudah melakukan usaha dan menghabiskan resources untuk itu… utamanya resources kita yang paling berharga, yaitu: waktu. Ketika seseorang telah berusaha keras dan mengeluarkan resources yang banyak untuk mendapatkan apa yang ia pikir ia butuhkan (padahal itu hanyalah apa yang ia inginkan), awalnya memang ada kepuasan, akan tetapi kelanjutannya hanyalah kekecewaan dan kekecewaan belaka. Kenapa…? Sebab, itu hakikatnya bukanlah apa yang ia butuhkan. Kebutuhannya tidak terpenuhi. Hal ini pun berlaku ketika mencari jodoh atau pasangan hidup dalam berumah-tangga. Sangat lumrah orang ingin pasangan yang keren, dengan

Taȁruf Itu Indah

Gambar
Banyak yang mengira bahwa proses pernikāhan dengan cara taȁruf itu mengabaikan prinsip "chemistry" di antara pasangan sehingga jadi seperti "beli kucing dalam karung" saja. Padahal sebenarnya tidak sama sekali. Ketika memulai proses  taȁruf , biasanya diawali dengan tukar-menukar CV yang berisikan bio data, visi-misi pernikahan, dan kriteria calon pasangan yang diinginkan. Lalu ketika sama-sama berminat dengan CVnya, maka akan berlanjut pada proses naẓor (pertemuan face-to-face). Nah pada naẓor ini –di sinilah– "chemistry" itu bisa muncul di mana "love at first sight" itu bisa terjadi. Trust me! God works in mysterious way. Ketika saling merasa ada ketertarikan pada saat naẓor pertama, maka tentunya dilanjut proses  taȁruf nya dengan bertukar WA atau social media untuk saling mengenal lebih jauh satu sama lain dalam batasan yang wajar dan diperbolehkan oleh Ṡarīàt. Ini adalah tahapan yang sangat penting, karena di sinilah saling menggali kualitas

Anugerah Cinta

Gambar
Cinta itu adalah salah satu karunia terbesar Allōh ﷻ‎ kepada hamba-hamba-Nya. Ketika cinta telah Allōh ﷻ‎ masukkan ke hati sanubari hamba-Nya, maka begitu banyak hal yang jadi mampu ia lakukan karena cinta. Love could move mountain itu bukan berlebihan… Lihatlah ketika Allōh ﷻ‎ masukkan cinta ke dalam hati sanubari Ibunda Khodījah رضي الله تعالى عبها, maka betapa besar pengorbanan yang Beliau berikan kepada suami yang ia cintai tanpa merasa terbebani. Pengorbanan yang membuat ummat Baginda Nabī ﷺ‎ sepanjang masa berutang keislāmannya kepada Ibunda Khodījah. Cinta yang Baginda Nabī ﷺ‎ tak bisa lupakan sampai akhir hayat Beliau yang suci… إِنِّي قَدْ رُزِقْتُ حُبَّهَا (arti) _“Sungguh aku telah benar-benar dianugerahi cintanya (Khodījah).”_ [HR Muslim no 2435]. Sungguh sangat beruntung insan-insan yang dicintai dan mencintai karena Allōh… Kita berdo'a: ٱللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ {allōhumma innī as-aluka ḥubbaka w

Pasangan Adalah Pakaian Kita

Gambar
Al-Qur-ān itu adalah "Surat Cinta" dari Allōh ﷻ‎ kepada manusia yang berisi petunjuk  keselamatan kehidupan di Dunia ini. Salah satu nasihat al-Qur-ān yang agung adalah tentang suami istri, yaitu: "Nisā-ikum hunna libāsun lakum wa antum libāsun lahunna." Istri adalah pakaian bagi suami, dan suami adalah pakaian bagi istri. Sungguh ayat suci itu begitu dalam maknanya. Seorang istri tahu aurōt suaminya tanpa kecuali, dan sebaliknya demikian pula. Semua aurōt, fisik dan non fisik. Maka pasangan lah yang menutupi aurōt satu sama lainnya. Menjaga ‘aib agar jangan sampai terumbar ke khalayak. Bahkan "pakaian" itu bukan hanya sekedar penutup terhadap aurōt, tetapi juga kehormatan. Kalau ingin pakaian bagus, ya modalilah? Artinya jangan kau pelit sama skincare istrimu misalnya. Kalau ingin mulia, ya pakailah pakaian yang beradab? Artinya, jangan pernah kau buka pakaianmu sembarangan untuk mencari pemuasan syahwat sesaat. Kalau ingin pakaian bagus, ya jagalah baik-

Semua Bisa Mengadu Kepada-Nya

Kalau di dalam Islām, benda itu dibagi dua, bernyawa atau tidak bernyawa. Tidak bernyawa itu bukan berarti "mati". Tidak ada benda mati, karena semua makhluq itu berdzikir mengagungkan Allōh ﷻ‎, contohnya bukankah suara guruh itu adalah dzikirnya halilintar? Padahal halilintar itu adalah listrik. Benda yang kita lihat "mati" itu tidak mati, contohnya saat kaumnya Nabī Mūsā عليه الصلاة والسلام menggosipkan bahwa Beliau kena sakit turun berok sebab tak pernah mau mandi sama-sama, lalu batu tempat Nabī Mūsā menaruh pakaiannya pun tiba-tiba melarikan baju Beliau sehingga tampaklah bagi kaumnya bahwa Nabī Mūsā itu baik-baik saja. Atau potongan pohon qurma yang jadi tempat Baginda Nabī ﷺ‎ bersandar di minbar menangis ketika Baginda Nabī ﷺ‎ dibuatkan minbar yang baru. Semua makhluq itu bisa bicara sesuai dengan bahasa yang Allōh ﷻ‎ tentukan atas mereka. Hanya kita saja yang tak mengerti bahasa mereka, sehingga kita tak tahu perasaan mereka. Bukankah Nabī Sulaimān bicara ba

Hati Yang Merindu

Gambar
Rindu kepada kekasih hati itu bisa terjadi pada siapa saja, tak peduli umur, jabatan, atau status sosial. Ada yang bucin sampai membuat mega project Taj Mahal sehingga kas kerajaan pun hampir bangkrut. Syah Jehan tak mampu keluar dari kesedihan terhadap kematian Mumtaz Mahal. Sebaliknya, ada yang menjadi pelajaran keagungan cinta, bukti bahwa cinta itu tidak menuntut pengorbanan, tapi orang yang mencinta berkorban dengan tulus untuk yang dicintainya. Sampai-sampai junjungan kita, Baginda Nabī ﷺ‎, pun begitu merindu kepada Ibunda Khodījah رضي الله تعالى عبها hingga saat kalung warisannya Ibunda Khodījah yang dipakai untuk menebus menantunya yang kāfir membuat hati suci Beliau ﷺ‎ sedih… atau ketika mendengar suara dari saudara dari Ibunda Khodījah yang sangat mirip dengan suara Ibunda Khodījah, Beliau ﷺ‎ langsung senang, bangkit dan menyambutnya… Begitulah cinta… salah satu pemberian terindah dari Allōh yang Maha Indah. Karenanya, if you have found someone that you want to spend the rest

Radiasi Nuklir & Adzāb Neraka

Gambar
Sehabis Shubuh tadi saya lihat ceramah pendek di YouTube dan di dalam video itu dibacakan ayat suci ini: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (arti) _“Wahai orang-orang Mu’min, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya Malā-ikat yang kasar, keras, dan tak pernah mendurhakai Allōh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa-apa yang diperintahkan.”_ [QS at-Tahrīm (66) ayat 6]. Sebuah ayat suci yang pastinya sering dilantunkan di minbar-minbar, namun pikiran saya jadi melayang membayangkan apa sih sesuatu yang bahan bakarnya batu? ❓ Iya, apa sih sesuatu yang bahan bakarnya batu? Kebetulan semalamnya, saya melihat video di YouTube tentang kecelakaan reaktor nuklir di Chernobyl tahun 1986 memperlihatkan material inti / baha

Hati Sanubari

Gambar
Seseorang itu menjadi manusia adalah dengan rūh-nya, bukan hanya dengan jasadnya semata. Jasad itu menua dan melemah, sedangkan rūh tidak, karena ia adalah bagian dari Alam Rūh yang ghoib. Interaksi antara rūh dengan jasad itu adalah melalui hati sanubari / qolbū. Hati sanubari itu adalah segumpal daging di dalam dada, organ yang disebutkan oleh Baginda Nabī ﷺ‎ yang apabila ia baik maka baik pula manusianya. Organ yang 2x dikeluarkan oleh Malā-ikat Jibrīl dari dada Baginda Nabī ﷺ‎, lalu dibasuh agar bersih dari pengaruh Syaithōn. Hati sanubari inilah yang menggerakkan manusia… Apakah ia akan jadi sejahat Stalin, Hitler, Mao, PolPot, Leopold II, Timurleng, dan Genghis Khan… Ataukah ia berbuat mulia menjadi sebaik-baik manusia seperti Abū Bakar ash-Shiddiq, ‘Umar ibn al-Khoththōb, ‘Utsmān ibn al-‘Affān, dan ‘Alī ibn Abī Thōlib رضي الله تعالى عنهم. Hati sanubari inilah yang merasa iba dan simpati. Hati sanubari inilah yang merasakan marah dan benci. Hati saubari inilah yang merasakan sedi

Beginilah Islām Menyikapi Penghina Agama & Muslimah

Gambar
Di dalam riwayat yang shohīh, disebutkan ada seorang perempuan ‘Arab yang datang ke pasarnya kaum Yahūdi dari Banī Qoinuqō‘ untuk berdagang. Sesampainya di pasar, sang perempuan Muslimah itu duduk di dekat lapak seorang pengrajin perhiasan Yahūdi. Namun si Yahūdi di sebelahnya itu ternyata punya niyat jahat ingin menyingkap jilbab si Muslimah itu. Diam-diam si Pengrajin Perhiasan Yahūdi, tanpa diketahui si Muslimah, mengikatkan ujung jilbabnya Muslimah itu sehingga saat si Muslimah itu bangkit berdiri, jilbabnya tertarik sehingga aurōtnya seketika itu juga tersingkap, dan si Yahūdi itu lalu tertawa-tawa senang mengejek. Muslimah itu spontan berteriak, dan seorang laki-laki Muslim yang berada di dekatnya spontan menjawab distress call si Muslimah itu dan ia pun tanpa pikir panjang menghajar si Pengrajin Perhiasan Yahūdi itu lalu membunuhnya. Orang-orang Yahūdi Banī Qoinuqō‘ kemudian mengeroyok dan menangkapnya si laki-laki Muslim itu, mereka menyiksanya hingga tewas. ❓ Apa reaksi Bagind