Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Shodaqoh Jum‘at Bukan Sunnah?

Lagi-lagi ummat dihebohkan dengan fatwa ngawur si Kakek Legend pentolan gerombolan Neo Murji-ah Kokohiyyūn yang memvonis bahwa shodaqoh di hari Jum‘at tidak ada sunnahnya apalagi meminta-meminta orang untuk mengumpulkan uang untuk bershodaqoh. ❓ Benarkah begitu? Ternyata Imām Ibnul-Qoyyim al-Jawziyyah رحمه الله تعالى menuliskan dalam kitāb Zād al-Ma‘ad (jilid 1 hal 394-395)nya tentang keutamaan hari Jum‘at di mana salah satunya adalah shodaqoh di hari itu adalah lebih afdhol dibandingkan dengan shodaqoh di hari-hari lain. Ibnul-Qoyyim mengatakan bahwa bershodaqoh di hari Jum‘at adalah kebiasaan Syaikhul-Islām Ibnu Taymiyah رحمه الله تعالى berlandaskan pada atsar percakapan Abū Huroyroh رضي الله تعالى عنه dengan Ka‘ab ibn Mālik رضي الله تعالى عنه yang kemudian ditambahi oleh Ibnu al-‘Abbās رضي الله تعالى عنهما. Ka‘ab menyebutkan bahwa salah satu keutamaan Jum‘at adalah shodaqoh di hari itu lebih besar pahalanya dibandingkan dengan hari-hari lain. [lihat: Mushonnaf Abdur-Rozzaq no 5558].

Ketika Darah Ditumpahkan Secara Zhōlim

Gambar
Membunuh seorang mu’min tanpa haq itu berat urusannya. Kata Allōh ﷻ‎ di dalam firman-Nya: وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا (arti) _“Dan siapa saja yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya adalah Jahannam, kekal ia di dalamnya, dan Allōh murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzāb yang sangat besar baginya!”_ [QS an-Nisā’ (4) ayat 93]. Kata Baginda Nabī ﷺ‎: لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ (arti) _“Hilangnya Dunia adalah lebih ringan bagi Allōh dibandingkan dengan terbunuhnya seorang mu’min secara tanpa haq.”_ [HR an-Nasā-ī no 3987-90; at-Tirmidzī no 1395; Ibnu Mājah no 2619]. Kita yakin seyakin-yakinnya bahwa orang-orang zhōlim yang jahat itu PASTI akan membayar kezhōlimannya secara kontan. Tidak akan pernah ada pelindung, apalagi penolong, bagi orang-orang yang zhōlim lagi jahat. Itu janji All

Da‘i, Musuh Da‘wah, & Penyesalan Awam

❗ Para da‘i itu perintahnya adalah berjalan-jalan di tengah manusia. Perhatikan nukilan beberapa ayat suci al-Qur-ān ketika Allōh ﷻ‎ menceritakan ciri para Nabiyullōh. 📌 Kata Allōh ﷻ‎ di dalam firman-Nya: وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا (arti) _“Dan Kami tidaklah mengutus para rosūl sebelum kamu (Muhammad), melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan-jalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Robb-mu Maha Melihat.”_ [QS al-Furqōn (25) ayat 20]. Pada beberapa berikutnya, kembali Allōh ﷻ‎ tegaskan: وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا (arti) _“Dan hamba-hamba dari (Tuhan) yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan-jalan di atas Bumi dengan kerend

Perjalanannya Memang Panjang

Kita pasti bertanya-tanya, kenapa rezim yang lalim dibiarkan oleh Allōh ﷻ‎ berkuasa lama, kenapa seperti tak ada adzāb bagi mereka? Kita tahu istilah istidroj, namun mungkin kita kurang memahami bahwa istidroj itu lama. Iya, lama! Sebab si lalim itu benar-benar Allōh ﷻ‎ buat mabuk dengan kelalimannya hingga tak lagi merasa ada yang salah dengan kelalimannya, bahkan ia akan menganggap that's the right thing to do and must do. Perhatikan sejarah rezim Fir‘aun-nya Nabī Mūsā عليه الصلاة والسلام, berapa lama? Nah, para ahli sejarah cenderung mengatakan bahwa Fir‘aun musuh Nabī Mūsā itu adalah Ramses II yang berkuasa lebih dari 60 tahun. Iya, bukankah Fir‘aun itu sudah menindas Bani Isrō-īl dari semenjak sebelum Nabī Mūsā lahir? Lalu karena ia bermimpi, maka berdasarkan mimpinya itu ia membunuh-bunuhi bayi laki-laki Banī Isrō-īl sehingga Ibunda Mūsā diwahyukan untuk menghanyutkan bayi Mūsā ke sungai Nil agar selamat. Lalu Fir‘aun memungut Mūsā, Mūsā di istananya sampai jadi pemuda yang k

Digital Robber Baron

Gambar
Robber Baron (terjemahan bebas: bangsawan perampok) adalah istilah peyoratif yang digunakan kepada para industrialis dan pemodal di Amrik pada era akhir Abad ke-XIX. Kenapa mereka diistilahkan sebagai "Robber Baron"…? Tidak lain adalah karena cara mereka mengumpulkan kekayaan melalui praktek bisnis yang tak etis bahkan bengis dan tanpa moralitas, seperti dengan cara monopoly, hostile take over terhadap saingan bisnis, mengeksploitasi pekerjanya di luar batas kewajaran, tidak terlalu memperhatikan pelanggan, dan penghindaran pajak melalui sistem perwalian / yayasan sosial. Kita sekarang mengenal nama-nama seperti: Vanderbilt, Carnegie, JP Morgan, Rockefeller, sebagai nama institusi sekolah atau yayasan yang banyak menyumbang bagi kemanusiaan. Akan tetapi sekira 125 tahun lalu, they are the Robber Barons of America! Iya, Cornelius Vanderbilt (pemilik usaha pelayaran and kereta api), Andrew Carnegie (pemilik manufaktur baja), JP Morgan (pemodal dan bankir), John D Rockefeller (p