Sholât & Jihâd Adalah Pembeda

⚠ Sholât itu adalah pembeda antara kâfir dengan berîmân.

📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه وسلم:

بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ

(arti) _“Pembeda antara seorang hamba dengan kekufuran dan keîmânan adalah sholât. Apabila ia meninggalkannya, maka ia melakukan kesyirikan.”_ [HR ath-Thobarî ~ dishohîhkan oleh Syaikh Muhammad Nashîruddîn al-Albânî, Shohîh at-Targhîb wa at-Tarhîb no 566].

☠ Meninggalkan sholât dengan sengaja dan menganggapnya tak ada, maka kâfir…!

⚠ Adapun jihâd itu adalah pembeda antara munâfiqîn dengan mu’minîn.

📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه وسلم:

َمَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ

(arti) _“Siapa saja yang mati sedang ia belum pernah ikut berjihâd tempur atau belum pernah meniyatkan di dalam dirinya untuk berjihâd tempur, maka ia mati di atas salah satu cabang kemunâfiqan.”_ [HR Muslim no 1910; Abû Dâwud no 2502; an-Nasâ-î no 3097; Ahmad no 8510].

☠ Meninggalkan jihâd dengan sengaja akan menyebabkan kemunâfiqan.

نسأل الله السلامة والعافية

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh