Bantahan Terhadap "Tanah Ṡām Untuk Yahūdi"

Ruwaibiḍoh ini mengatakan bahwa al-Quds (dan tanah Ṡām secara keseluruhan) sebagai tanah aslinya orang Yahūdi itu adalah kebodohan!


Iya, bagaimana tidak?

▪️ Pertama dari sisi nenek moyang (keturunan), maka Nabī Ibrōhīm ﷺ‎ itu aslinya adalah orang Babylonia (daerah di antara sungai Eufrates dan Tigris, 85kilo Meter ke Barat Daya kota Baġdād sekarang).

Nabi Ibrōhīm itu pindah menetap ke Ṡām (al-Quds) menghindari kejaran Raja Namrud, setelah sebelumnya sempat ke Mesir juga.

Isrōīl itu adalah cucu dari Nabī Ibrōhīm, yaitu Nabī Ya`qūb عليه السلام anak dari Nabī Isḥāq عليه السلام.

Ingat, anak Nabī Ibrōhīm itu ada 2, pertama Nabī Ismāȉl (dari Ibunda Hājar, putri raja di Maġribiyy yang dikalahkan oleh Raja Mesir), dan Nabī Isḥāq (dari Ibunda Sāroh).

Jadi pada dasarnya kalau hanya dilihat dari sisi keturunan, maka bukan hanya Banī Isrōīl saja yang punya klaim hak atas tanah Ṡām, akan tetapi Bani Ismāȉl (bangsa Àrab) pun punya klaim hak yang sama juga.

▪️ Kedua dari sisi historis penguasaan tinggal / penguasaan wilayah.

Maka dari Ibrōhīm sampai ke Ya`qūb itu tak lama, hanya beberapa puluh tahun saja atau paling banyak seratus tahun. Lalu Nabī Ya`qūb diboyong beserta keluarga besarnya (menurut catatan sejarah mereka jumlahnya sekira 70 orang) ke tanah Mesir oleh Nabī Yūsuf عليه السلام. Maka Banī Isrōīl itu selama beberapa ratus tahun menetap di Mesir sampai diboyong kembali ke al-Quds oleh Nabī Mūsā عليه السلام, dan diperintahkan oleh Allōh ﷻ‎ untuk berjihād merebut al-Quds. Tapi mereka menolaknya dan Nabī Mūsā pun langsung memisahkan diri dari mereka dan Allōh wafatkan Beliau segera setelahnya. Maka mereka Allōh hukum luntang-lantung selama 40 tahun di gurun pasir sampai Allōh bangkitkan Nabī Yūṡya` ibn Nūn عليه السلام yang akhirnya memimpin mereka merebutnya.

Namun kemudian Banī Isrōīl itu diusir (istilahnya mereka "diaspora") oleh bangsa Assyria di Abad VIII BCE. Lalu oleh bangsa Babylonia diusir lagi pada Abad VI BCE, dan terakhir oleh bangsa Romawi diusir lagi pada akhir Abad I & awal Abad II.

Nah pada pengusiran oleh Romawi ini mereka benar-benar tersebar ke Eropa dan mereka tak bisa balik lagi ke Ṡām sampai si Arthur Balfour dengan seenak-enaknya berjanji memberikan tanah Ṡām kepada si LW Rothschild.

Sementara bangsa Àrab menaklukkan Yerusalem di tahun 637 dan berkuasa sampai tahun 1099 saat pasukan Salibis Eropa dipimpin Godfrey of Bouillon menaklukkan Yerusalem dan berkuasa selama 88 tahun hingga pada 1187 Ṣolāhuddīn Yūsuf al-Ayyūbiyy menaklukkannya lagi dalam pertempuran.

Kaum Muslimīn menguasai Yerusalem hingga tahun 1917 saat Inggris dipimpin Jendral EHH Allenby mengalahkan Türkiye Ùṫmāniyyah pada Pertempuran Yerusalem. Namun pada tahun 1920, "Mandatory Palestine" dibentuk, dan itulah "Negara Palestina" (negara yang Golda Meir memegang passpor-nya, dan salah satu negara di Dunia yang pertama mengakui kemerdekaan RI) sampai dengan pada tahun 1947 ketika Sekutu dengan seenak-enak perutnya membagi-bagi tanah Ṡām itu untuk orang Yahūdi Zionist sambil mempersenjatai para pemukim illegal Yahūdi Zionist Isra-Hell untuk melakukan perampasan tanah Ṡām dari orang asli Filisṭīn (yang sudah menempatinya selama ribuan tahun, baik kaum Muslimīn maupun kaum Naṣrōnī).


Jadi kalau mengatakan bahwa tanah Ṡām itu "hak"nya Banī Isrōīl, maka itu kesimpulan keliru dan konyol yang lahir dari benak yang tak pernah membaca sejarah dengan baik secara komprehensif & holistik.

Bahkan secara àqīdah pun pendapat bahwa tanah Ṡām itu hak Banī Isrōīl TAK BISA diterima karena di dalam al-Qur-ān Allōh ﷻ‎ berfirman:

قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللهِ وَاصْبِرُوا إِنَّ الْأَرْضَ لِله يُورِثُهَا مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

(arti) _“Mūsā berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allōh dan bersabarlah. Sungguh-sungguh Bumi (ini) kepunyaan Allōh, dipusakakan-Nya kepada siapa saja yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa."”_ [QS al-A`rōf (7) ayat 128].

Jelas ya? Semoga dapat dipahami, dan jangan mau ditipu oleh para Ruwaibiḍoh PENDAKU Salafiyy sotoy.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh