Julid Fī Sabīlillāh

Siapa bilang "julid fī sabīlillāh"nya Netijah itu tiada gunanya…?

Terbukti pemilik akun-akun sosmed begundal Yahūdi Zionist Isra-Hell itu pada stress. Mulai dari mem-private akun, tutup akun, bahkan ada yang sampai melapor ke Polisi segala…!

Contohnya presenter Shin Golden ini, ia sok-sok menantang kaum Muslimīn sedunia, eh baru kena julid sama Netijah Indonesia saja sudah jatuh mentalnya… sampai-sampai keluar postingan memelas sebagaimana terlampir.


Well, Netijah Indonesia itu kalau sudah bergerak memang tidak bisa dianggap main-main apalagi diremehkan. Walau Indonesia bukan no 1 di bidang kemiliteran, bahkan no 10 juga mungkin tidak, akan tetapi kalau soal bullying di Social Media, maka Indonesia adalah "adidaya"nya…!

Kenapa bisa begitu…?

Faktor utamanya adalah banyaknya penduduk Indonesia yang menjadi Netijah. Bayangkan, akun FB yang tercatat dari Indonesia itu hampir 200juta, sedangkan akun Instagram hampir 100juta. That number alone have to be reckoned with…!

Faktor kedua adalah kebanyakan orang Indonesia itu punya ṣifat "kepo".

Faktor ketiga, orang Indonesia itu punya ṣifat ingin jadi "social justice warrior" di social media sehingga "tawuran online" menjadi ajang pelampiasannya.

Faktor keempat, julid kepada orang asing itu bebas konsekuensi UU ITE.

Nah gabungan keempat faktor tadi menjadikan pedasnya tulisannya Netijah Indonesia luar biasa sehingga "Carolina Reaper" pun kalah jauh Scoville Heat Index-nya… 🤭

Mau bukti…?

Pada tahun 2021 Microsoft merilis hasil survey Digital Civility Index (DCI), yaitu survey untuk mengukur tingkat kesopanan netizen dari berbagai negara di Dunia.

Apa hasilnya…?

Ternyata hasil survey menempatkan Netijah sebagai netizen yang paling tidak sopan di Dunia…

Apakah Netijah Indonesia diam saja…?

Ternyata akun Instragram Microsoft malah diserang habis-habisan oleh Netijah… dan survey Microsoft itu pun langsung terbukti dengan valid…! 🤣

Namun kelakuan Netijah itu tak selalu ditanggapi negative, contohnya adalah kisah akun perusahaan software di Jerman yang bernama "Kontool". Akunnya disambangi oleh Netijah Indonesia, dan diolok-olok secara massive. Namun admin akunnya cerdik dan malah memanfaatkannya, dan akhirnya postingannya mereka yang tadinya paling di-like 10an saja, jadi di-like sampai ribuan. Bahkan mereka sampai bikin quiz berhadiah kaos dan mengirimkannya kepada para Netijah.

Adapun kalau sekarang Netijah menyerang akun-akun begundal Yahūdi Zionist Isra-Hell, maka inṡā’Allōh itu adalah "julid fī sabīlillāh".

Dengan niyat meruntuhkan semangat para begundal Yahūdi Zionist Isra-Hell, maka inṡā’Allōh itu adalah termasuk jihād bil-lisan.

Bukankah Baginda Nabī ﷺ‎ memerintahkan:

جَاهِدُوا الْمُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ !

(arti) _“Perangilah kaum Muṡrikīn dengan harta, jiwa dan lidah kalian.”_ [HR Abu Dāwūd no 2053; an-Nasāiyy no 3096; Aḥmad no 11798, 12097, 13146; ad-Dārimiyy no 2475].

Iya, jihād bil-lisan sebagaimana yang dulu dilakukan oleh Ḥassān ibn Ṫābit رضي الله تعالى عنه yang dengan syair-syairnya mampu melemahkan semangat pasukan kaum Kāfir Quroiṡ.

Sampai-sampai Baginda Nabī ﷺ berkata:

اهْجُوا قُرَيْشًا فَإِنَّهُ أَشَدُّ عَلَيْهَا مِنْ رَشْقٍ بِالنَّبْلِ … إِنَّ رُوحَ الْقُدُسِ لَا يَزَالُ يُؤَيِّدُكَ مَا نَافَحْتَ عَنْ اللهِ وَرَسُولِهِ

(arti) _“Seranglah dengan syair itu kaum Quroiṡ, karena itu lebih menyakitkan bagi mereka dibandingkan anak panah … Sungguh Rūḥul-Qudus akan selalu membersamaimu apabila kamu bersyair membela Allōh dan Rosūl-Nya.”_ [HR Muslim no 2490].

Oleh karena itu para Netijah Muslim, jangan kasih kendor para begundal Yahūdi Zionist Isra-Hell itu. Julidi terus mereka! Lemahkan mental mereka!

Jadilah anggota Brigade Ḥassān ibn Ṫābit, dan inṡā’allōh jika diiringi dengan niyat yang benar maka ia pasti bernilai di sisi Allōh ﷻ Robbul-Àlamīn, sehingga Allōh menjadikan kita berdiri di barisannya Ḥassān ibn Ṫabit رضي الله تعالى عنه kelak di Yaumul-Āḳir.

Demikian, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh