Benaran "Lemah" atau "al-Wahn"?

Di dalam sebuah riwayat, Rosūlullōh ﷺ mengatakan:

يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ؛ فَقَالَ : قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ ؟ ؛ قَالَ : بَلْ ، أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللهَ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللهَ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ؛ فَقَالَ : قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا الْوَهَنُ ؟ ؛ قَالَ : حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

(arti) _“"Hampir saja ummat-ummat (yang kāfir & sesat -pent) mengerubungi kalian dari berbagai penjuru layaknya mereka berkumpul menghadapi makanan di atas nampan." ; Kemudian seseorang bertanya: "Katakanlah wahai Rosūlullōh, apakah kami pada saat itu jumlahnya sedikit?" ; Rosūlullōh ﷺ menjawab: "Bahkan kalian pada saat itu jumlahnya banyak. Akan tetapi kalian itu bagaikan buih kotoran yang dibawa oleh air banjir. Allōh akan menghilangkan rasa takut di hati musuh kalian, dan akan menimpakan kendalam hati kalian al-wahn." ; Kemudian seseorang bertanya: "Apa itu al-wahn?" ; Rosūlullōh ﷺ menjawab: "Cinta keduniawian dan takut mati."”_


Melihat postingan ngustad pesbuk gerombolan Neo Murji-ah ini, sungguh membuat saya miris melihat kerusakan àql & àqīdahnya…


Bagaimana tidak…?

☠️ Oknum itu telah menjadi BuzzeRp gratisan para hukkām di negeri-negeri Àrab dengan memanipulasi kata mengaburkan makna sehingga manusia jadi tak bisa membedakan mana yang kondisi yang benar-benar lemah dengan mana kondisi yang terkena penyakit "al-wahn" (takut mati untuk memperjuangkan kebenaran karena cinta keduniawian).

Sebenarnya pola ngustad-ngustad gerombolan Neo Murji-ah PENDAKU Salafiyy ini sama, mereka semua mengganggap kaum Muslimīn saat ini semuanya ada dalam "periode Makkah" di mana saat itu Nabī ﷺ‎ dan para Ṣoḥābat رضي الله تعالى عنهم itu dianggap ada dalam keadaan lemah. Ini persis seperti yang diajarkan oleh ngustad-ngustad NII.

Dengan alasan "lemah" itu maka ia berusaha membenarkan kelakuan para penguasa negara Àrab (terkhusus Àrab Suȕdiyyah atau KSA) yang tak membela Ḥ4M4S secara militer.

Lalu ia mengambil contoh Baginda Nabī ﷺ‎ yang "diam" saat menyaksikan keluarga Àmār ibn Yāsir رضي الله تعالى عنهما sedang disiksa oleh Abū Jahal, di mana Beliau ﷺ‎ hanya mengatakan:

صَبْرًا آلُ يَاسِر ، فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّة

(arti) _“Bersabarlah wahai keluarga Yāsir, tempat yang sudah dijanjikan bagi kalian adalah Syurga.”_

Namun…

‼️ Ada satu kesalahan fatal dalam melihat cuplikan kisah Siroh Nabawiyyah tersebut, yaitu: Àmār, ayahnya Yāsir ibn Ȁmir, dan ibunya Sumayyah bintu Ḳoyāṭ رضي الله تعالى عنهم, adalah merupakan budak-budak milik Abū Jahal Àmrū ibn Hiṡām. Sedangkan hukum perbudakan yang berlaku di Makkah saat itu membuat Baginda Nabī ﷺ‎ tak mampu berbuat apa-apa terhadap kekejaman Abū Jahal itu selain dari membeli budak-budak yang disiksa itu – itupun kalau tuannya mau menjual (contoh: Abū Bakr aṣ-Ṣiddiq رضي الله تعالى عنه membebaskan Bilāl ibn Rabāḥ رضي الله تعالى عنه dari tuannya, Umayyah ibn Ḳolaf).

Adalah CACAT PIKIR membandingkan kelakuan penguasa Àrab yang tak mau membantu Ḥ4M4S dengan diamnya Baginda Nabī ﷺ‎ terhadap keẓōliman atas keluarga Àmār ibn Yāsir رضي الله تعالى عنهما.

❓ Bagaimana mana tidak cacat…?

Ḥ4M4S itu adalah pemerintahan de facto dan de jure di Ġaza, Filasṭīn. Sedangkan Filasṭīn adalah negeri kaum Muslimīn yang sedang dijajah oleh pemukim illegal Yahūdi Zionist Isra-Hell.

Justru menurut "Hukum Dunia" yang berlaku sekarang yaitu "UN Charter" (Piagam PBB) negara-negara anggota PBB wajib menjaga perdamaian & keamanan internasional, menegakkan hukum internasional dan kepatuhan terhadap HAM.

Apa yang dilakukan oleh pemukim illegal Yahūdi Zionist Isra-Hell itu jelas-jelas pelanggaran berat terhadap HAM, thus UN Charter. Jadi secara hukum yang berlaku, TIDAK ADA alasan untuk diam terhadap kekejian oleh pemukim illegal Yahūdi Zionist Isra-Hell terhadap rakyat Filasṭīn.

Apalagi kalau ditinjau dari sisi Ṡarīàt Islām dan àqīdah al-walā’ wal-barō’. Bukankah:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ كَالْجَسَدِ

(arti) _“Pemisalan kaum Mu’minīn itu adalah layaknya satu tubuh.”_

Jadi TIDAK ADA juga alasan ṡarì untuk tak membantu Ḥ4M4S.

☠️ Menggunakan argumentasi "lemah" itu benar-benar konyol, hanya dikemukakan oleh orang-orang yang kebodohannya terhadap àqīdah ṣoḥīḥah level maksimal.

Bagaimana tidak…?

❌ Lemah kok ya semakin KAYA RAYA para penguasa negara Àrab itu?

💰 Kekayaan keluarga penguasa Dubai itu mencapai US$ 150milyar (Rp 2.300trilyun), di mana Ṡaiḳ Muḥammad ibn Rōṡid al-Maḳtūm sendiri mencapai US$ 18milyar.

💰 Kekayaan keluarga Ālu Ṣobāh penguasa Kuwait itu mencapai US$ 360milyar (Rp 5.500trilyun).

💰 Sedangkan kekayaan keluarga Ālu Suȕd penguasa Àrab Suȕdiyyah itu mencapai US$ 1,8trilyun (Rp 28.000trilyun), di mana kekayaan Salmān ibn Àbdul-Azīz sendiri adalah US$ 18milyar. → lihat: https://tinyurl.com/3tat7r2v

Itu baru dari soal kekayaan, sedangkan soal kekuatan militer, maka…

❌ Lemah tapi KEKUATAN MILITERnya mampu berperang di Yaman sejak 2015.

FYI pengeluaran KSA pada perang di Yaman itu pernah mencapai US$ 1milyar (Rp 15trilyun) per pekannya. → lihat: https://tinyurl.com/mvmc5v46 ; atau US$ 200juta (Rp 300milyar) per harinya. → lihat: https://tinyurl.com/2k6zw62y

Antara tahun 2015 s/d 2019 belanja senjata KSA itu mencapai US$ 340milyar (Rp 5.250trilyun). → lihat: https://tinyurl.com/bdhwe6x5

Jadi kalau sekarang konflik di Yaman itu sudah berlangsung 8 tahun, ya hitung sendirilah sudah berapa ratus milyar US$ yang dibelanjakan oleh KSA untuk "perang"nya itu?

❓ Maka apakah itu bisa dikatakan sebagai "lemah"…???

You tell me…?

Jadi memang para penguasa negara Àrab itu "tidak bego", justru mereka sangat paham siapa tu(h)annya mereka. Ditambah lagi si Setanyahu jelas-jelas bilang kepada para pemimpin Àrab: "If you want to protect your interests and your power, you must do only one thing: stay silent!" → lihat: https://tinyurl.com/4dxw29bz

☠️ Sungguh tulisan Kasur Ambruk ini hanya menunjukkan betapa dirinya itu bodoh psikologi da`wah dan sama sekali tak bisa diharapkan untuk mendidik generasi muda kaum Muslimīn. Sebab ia hanya akan menanamkan "inferiority complex" kepada generasi muda Muslimīn terhadap orang kāfir, yang mana ini adalah salah satu bentuk "Talbīs Iblīs"…!

Naȕżubillāhi min żālik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh