Nasi Uduk Mpok Homsah

Pagi-pagi browsing G*F**d untuk breakfast, saya ditawari oleh aplikasi nasi uduk Mpok Homsah…


Sudah lama sekali tak pernah pesan ini… dan ini membawa kembali kenangan bahwa mendiang istri roḥimahāllōh suka sarapan nasi uduk Mpok Homsah ini. Artinya sudah lebih setahun lalu, karena hari ini saja tepat 365 hari my better half passed away.

Nasi uduk Mpok Homsah ini walau harganya sangat murah, namun rasanya enak, porsi nasinya lumayan, sehingga sangat laku. Mulai jualan jam 6 pagi, dan kalau jam 8 biasanya sudah habis.

Nasi uduk Mpok Homsah ini dibungkus pakai daun pisang. Gorengannya pun enak, dan kalau sampai rumah saya panasin lagi pakai air fryer, lalu tambahin lagi lauknya dengan corned beef atau smoked beef, dan taburi bawang goreng yang banyak… 🤤

Dari dulu selalu ada paket dengan harga Rp 18.000 ini, akan tetapi setahun lalu saya pesan, itu masih 3 nasi dan 3 gorengan. Sekarang jadi 2 nasi dan 3 gorengan.

Inilah impact kenaikan harga BBM bagi masyarakat kecil. Mereka tak peduli infrastruktur kereta cepat JKT-BDG atau Ibu Kota Negara baru yang megah di tengah hutan itu. Mereka tak perlu bandara-bandara megah di mana-mana yang kini tak terpakai itu. Bagi rakyat, harga makanan itu nomor satu.

Kesuksesan pemimpin itu di mana-mana dinilai dari hal yang paling mendasar, yaitu mencukupi kebutuhan pangan yang layak bagi rakyatnya. Bukan infrastruktur.

نسأل الله السلامة والعافية في الدنيا والأخرةوالأخرة

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh