Ketika Hidayah Menyentuh Qolbū


Prof Dr Robert Dickson Crane رحمه الله تعالى, mungkin tak banyak yang tahu siapa dia.


Ia adalah lulusan dari universitas elité Munich di Jerman, juga lulusan dari Northwestern University, dan doktor ‘ilmu Hukum dari Harvard University.

Di tahun tahun 1962, pada usia 36 tahun, ia menjadi salah satu pendiri dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington. Ketika Nixon menjadi presiden, Prof Crane ini masuk ke White House dan menjadi Deputy Director of National Security Council (NSC).

Melihat latar belakangnya itu, mungkin kita akan melihat bahwa orang semisal Prof Crane ini akan jauh lah dari Islām, bahkan mungkin membenci Islām.

Tapi itulah rahasia hidayah Allōh ﷻ‎…

Pada tahun 1980, hidayah itu masuk dan menyentuh qolbū Prof Crane, dan ia pun mengucapkan dua kalimat Syahadat…

Allōhuakbar…!

Baginda Nabī ﷺ‎ di dalam sebuah hadīts mulia menyebutkan: "fakhiyārukum fil-jāhiliyyati khiyārukum fil-islāmi idzā faquhū" (arti: orang terbaik di antara kalian semasa jāhiliyyahnya adalah terbaik pula di antara kalian setelah ia berislām jika ia paham agama).

Maka begitu pula dengan Prof Crane, beliau seorang ‘ilmuwan yang banyak berbuat semasa kāfirnya, setelah berislām pun beliau menunjukkan hal yang sama.

Prof Crane yang pada tahun 1981 ditunjuk oleh Presiden Reagan sebagai DuBes di United ‘Arab Emirates (Crane adalah DuBes Muslim Amerika yang pertama) ini sejak ia berislām menjadi aktifis garda depan pergerakan Islām. Pada tahun 1983 s/d 1986, ia menjadi Direktur Da‘wah dari Islamic Center of Washington. Pada tahun 1986, ia bergabung dengan International Institute of Islamic Thought (IIIT) sebagai Direktur Publikasi. Prof Crane ikut mendirikan American Muslim Council, dan menjadi Direktur Hukum-nya pada 1992 s/d 1994. Prof Crane juga ikut mendirikan Muslim American Bar Association (asosiasi pengacara Muslim Amerika) dan menjadi presidennya.

Pasca kejadian 9/11, Prof Crane yang sudah berusia 70an, aktif sekali membela hak dan kehormatan kaum Muslimīn Amerika dari rasisme dan pelecehan.

Ada banyak sebenarnya kegiatan Prof Crane yang bisa dituliskan, namun intinya adalah seperti hadīts Nabī ﷺ‎, bahwa orang yang terbaik di masa jāhiliyyahnya akan menjadi terbaik pula di masa berislāmnya jika ia paham agama.

Kaum Muslimīn Amerika sangat kehilangan Prof Crane ketika beliau wafat di usia 92 tahun pada Desember 2021 lalu.

Semoga Allōh ﷻ‎ mengampuni, merahmati, menyelamatkan, mema'afkan beliau serta menerima segala apa yang dilakukannya untuk ummat Islām sebagai ‘amal shōlih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh