Emas ≠ Investasi


Emas itu adalah satu-satunya jenis "uang" yang bertahan dari zaman kuda belum bisa gigit apa-apa sampai sekarang zaman kuda main iPad.


Dulu orang pernah menjadikan garam, kerang, dlsb sebagai uang karena nilai intrinsik (disebut sebagai Commodity Money). Orang juga menggunakan perak sebagai uang, tetapi perak terinflasi berat di Abad XVI ~ XVII ketika orang Spanyol dan Portugis menjarah Amerika Tengah & Amerika Selatan dan membawa begitu banyak perak ke Eropa.

Sekarang memang orang tak banyak memakai emas dalam transaksi langsung, orang sekarang memakai "Fiat Money" (uang yang tak punya nilai intrinsik, hanya bernilai karena dikatakan bernilai oleh otoritas keuangan). Ditambah sekarang orang juga memakai "Uang Siluman" yaitu Cryptocurrency.

Namun demikian, real storage of value itu ada di emas. Oh iya, waktu saya belajar ‘ilmu Ekonomi 30 tahun lalu, yang namanya uang itu wajib punya 3 fungsi, yaitu:
1. Store of value.
2. Unit of account.
3. Medium of exchange.

Ketiganya sebenarnya hanya bisa dipenuhi oleh emas & perak, sedangkan Fiat Money, ya agak kurang bisa dipertanggungjawabkan fungsi #1 nya itu. Ya apalagi "Uang Siluman" berjudul Cryptocurrency, ketiga fungsi itu sama sekali tak bisa dipenuhinya…

Anyway, ada satu kesalahan pada banyak orang yang saya pribadi menganggapnya cukup fatal, yaitu: menganggap emas sebagai investasi.

Nope, emas itu bukan investasi…!

Iya, kita samakan dulu perspektif, investasi itu adalah kegiatan yang menambah jumlah atau nilai.

Contoh:
A. Anda beli saham, ketika perusahaannya berkinerja baik, bahkan menghasilkan patent produk yang diperlukan orang, maka otomatis saham anda itu naik nilainya.
B. Anda beli tanah, lalu anda bangun rumah petak kost-kostan di daerah industri yang baru dibuka. Ketika daerah itu berkembang pesat, maka tentu nilai property anda naik.

Itu investasi, sedang menyimpan emas bukan investasi.

Tapi kan nilai emas naik terus?

Well, nilai emas itu tampak seperti naik karena 2 hal:
1. Nilai barang lain yang turun.
2. Supply bijih emas yang terbatas – ingat, emas itu komoditas langka (ketika demand naik supply tak mampu menjawab, maka harga pasti naik).

Jadi menyimpan emas itu sebenarnya bukan investasi, karena anda tak melakukan usaha riil seperti membeli saham atau property. Anda membeli emas karena anda ingin melindungi nilai kekayaan anda.

Demikian.

Silakan kalau mau diskusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh