The Hollywood Madam




Zaman tahun-tahun pertengahan saya kuliah dulu (sekitar tahun 1993) ada kisah yang sangat terkenal di Amrik tentang seorang perempuan muda bernama Heidi Fleiss.

❔ Siapa Heidi Fleiss ini?

Heidi Fleiss, yang kini bekerja sebagai kolumnis dan merupakan salah satu TV personality di Amrik, adalah anak dari seorang dokter spesialis anak keturunan etnis Yahūdi, sedangkan ibunya adalah guru SD.

❔ Kenapa Heidi Fleiss ini bisa terkenal sekali pada saat itu?

Itu tak lain karena pada usia yang relative cukup muda, Heidi yang dikenal sebagai "The Hollywood Madam", telah menjadi mucikari yang menjalankan jaringan besar pelatjuran kelas atas berskala nasional (dengan klien dari seluruh penjuru di Amrik) yang berbasis di Los Angeles.

Heidi Fleiss mulai terlibat mengelola jaringan pelatjuran kelas atas di bawah "Madam Alex" setelah ia bertemu dengannya di tahun 1987 melalui perantaraan pacar Heidi, Iván Nagy. Heidi sempat bekerja sebagai pelatjur untuk waktu yang singkat dalam rangka mempelajari aspek dunia perlendiran itu. Tak beberapa lama, Heidi pun mendapatkan kesempatan untuk menjalankan bisnisnya Madam Alex yang saat itu terjadi krisis akibat kekurangan perempuan pelatjur sebab sebagian besar pelatjur anak buahnya Madam Alex telah mendekati usia paruh baya dan berniyat pensiun dari dunia perlendiran. Madam Alex meminta Heidi untuk merevitalisasi bisnisnya dengan merekrut sejumlah perempuan muda yang cantik dan menarik.

Pada tahun 1990, Heidi Fleiss memutuskan hubungan pekerjaannya dengan Madam Alex, dan ia pun memulai bisnis jaringan pelatjurannya sendiri. Dalam sebuah wawancara, Heidi menyatakan bahwa ia mampu menghasilkan US$ 1 juta pertamanya hanya dalam waktu empat bulan saja setelah ia mulai menjadi mucikari! Bahkan sesial-sialnya Heidi menyatakan penghasilannya dalam semalam itu adalah US$ 10.000! Tak heran karena tarif dari pelatjur anak buah Heidi itu paling murah adalah US$ 1.500 per jam (di mana komisi untuk Heidi adalah 40%nya). Saking suksesnya bisnis perlendiran yang dikelolanya, pada tahun 1991 saja Heidi sudah mampu menolak-nolak perempuan cantik yang melamar menjadi anak buahnya.

Akan tetapi sebagaimana kata pepatah: sepandai-pandainya tupai melompat, suatu saat akan terpeleset juga. Atau sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga bau busuknya. Karena pelatjuran itu adalah bisnis illegal di Amrik dan ancaman hukumannya lumayan berat [lihat: https://bit.ly/3aXF2zX ], maka pada bulan Juni 1993 Heidi pun ditangkap dengan berbagai tuduhan, termasuk di antaranya: menjadi mucikari dan penggelapan pajak.

Kejahatan Heidi ini tak main-main, kelasnya sudah "Federal Crime", sehingga ia pun menghadapi Dakwaan Federal. Bahkan Heidi diharuskan membayar jaminan sebesar US$ 1 juta! Selain Dakwaan Federal, Heidi juga didakwa secara Negara Bagian, dan ia pun dihukum di Negara Bagian.

Akan tetapi anehnya pada tahun 1996, hukuman di Negara Bagiannya dibatalkan… Heidi hanya dihukum karena Dakwaan Federal "penghindaran pajak" pada 1996 dan dijatuhi hukuman 7 tahun penjara. Lebih aneh lagi, Heidi hanya sempat menjalani 20 bulan saja masa hukumannya di LP Federal, Dublin, California, lalu ia pun dibebaskan dari penjara untuk ditempatkan di "Halfway House" (sejenis rumah singgah di mana mantan Nara Pidana belajar keterampilan agar bisa berintegrasi kembali ke masyarakat), plus Heidi diperintahkan untuk melakukan 370 jam pelayanan masyarakat.

Aneh ya, padahal hukuman terhadap pelacuran itu berat loh di Amrik itu…?

❔ Maka pertanyaannya kok bisa…?

Banyak yang mengatakan bahwa Heidi menyimpan nama-nama client-nya yang memang dari golongan very rich & powerful (baik secara Federal maupun Negara Bagian)… di mana tentunya ada nama-nama besar di dunia bisnis, entertaiment, politik, dan tentunya hukum dan pemerintahan… ya siapa lagi yang mampu membayar $ 1.500 per jam pada 30 tahun lalu itu kalau bukan the very rich and very powerful?

Pada sebuah wawacaran dengan jurnalis Inggris, Davina McCall, Heidi ditanya tentang apakah ia akan mengungkapkan nama-nama kliennya, yang dijawabnya singkat: "It's not my style…"

Ⓜ️ Moral of the story: di Amrik yang katanya sangat demokratis, medianya bebas, sehingga hukum pun relative ditegakkan, ternyata ada seorang mucikari yang mampu membengkokkan hukum.

Demikian catatan di pagi ini, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh