Sok Liberal Itu Mendoengoekan



Beginilah kalau sudah membenci, maka apapun terhadap Islām dan kaum Muslimīn akan dijadikan olok-olokan olehnya.

Dipikirnya olok-olokannya itu cerdas?

On the contrary sangat doengoe…!

Beginilah kalau ujug-ujug CeBiPang yang tak tahu budaya Adat Alam Minangkabau lalu berbicara tentang produk budaya Minang hanya memandang dari sudut pandang teknis semata.

Padahal, yang namanya Urang Minang itu punya falsafah hidup: "adat basandi syarak, syarak basandi Kitābullōh", yang implikasinya adalah Syari‘at Islām menjadi pegangan hidup masyarakat Minangkabau.

Jadi, semua hal termasuk di dalamnya kuliner, wajib bersesuaian dengan Syari‘at Islām. Hal itulah yang membuat RM Padang itu menjadi paten dikenal oleh kaum Muslimīn sebagai makanan yang "pasti" halāl.

Jadi saat ada orang-orang yang hendak mengubah itu stigma, saya merasa sangat miris kok ya ada Muslim merasa masa bodoh saja, bahkan merasa sedih jika malah ada Muslim yang membelanya karena dianggap tidak melanggar KUHP (yang turunan dari Wetboek buatan Kolonial Kāfir Belanda).

Saat "Masakan Padang" itu sudah tak lagi terbuat dari bahan makanan yang halāl semisal daging babi atau diproses secara tak halāl, maka itu adalah pelecehan terhadap adat yang sudah lebih dua ratus tahun dijadikan pakem budaya Adat Alam Minangkabau!

Iya, itu pelecehan terhadap "Sumpah Satie Bukik Marapalam" yang diikrarkan oleh para ‘ulamā’ dan pemimpin adat Minangkabau selepas Perang Paderi di tahun 1837 yang melahirkan falsafah "adat basandi syarak, syarak basandi Kitābullōh" itu.

Jadi bagaimana, bukankah bikin randang dari babi itu tak melanggar hukum?

Iya mungkin tak melanggar KUHP, tapi mencederai perasaan apalagi itu dijual dengan mengiklankan diri sebagai "RM Padang Non-Halāl" lalu diberikan nama berbahasa Minang pulak!

Well, kami tak mengharapkan kalian akan paham ini, karena kami tahu hati kalian itu rusak oleh kedengkian. Namun yang jelas kami, Urang Minang, merasa sangat terlecehkan, sebagaimana kalian terlecehkan ketika sesajen di jalanan ditendang atau wayang difatwakan harōm.

Oya satu lagi, tak usahlah mengejek-ejek soal Syurga dan Neraka yang kami, kaum Muslimīn, yakini. Insyā’Allōh pada waktunya mata kalian akan terbelalak sangat ketakutan melihat betapa tak terbayangkannya kengerian Neraka itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh