Sebab Manusia Menolak Kebenaran



Dari masa ke masa, selalu saja ada orang yang menolak kebenaran wahyu dari Langit yang disampaikan kepadanya.

Adapun di antara sebab manusia menolak kebenaran itu adalah:

⑴. Kesombongan
Kesombongan ini adalah sebab utama manusia menolak kebenaran. Kesombongan ini karena ia merasa apa yang dimilikinya dan diyakininya adalah lebih baik daripada apa yang datang padanya sehingga ia meremehkannya. Sikap sombong itu bisa juga berawal dari hasad terhadap para pembawa kebenaran.

⑵ Kebodohan
Adalah banyak sekali kita temui orang menolak kebenaran karena kebodohannya, karena ia tidak tahu yang benar itu bagaimana. Karena itulah tugas dari para da‘i mengenalkan kebenaran kepada manusia, agar manusia bisa mengenali juga mana yang sesat.

⑶ Mengikuti tradisi nenek moyang
Ini juga banyak sekali terjadi. Lihatlah betapa susahnya orang menerima kebenaran karena mereka sudah terlalu kuat memegang tradisi nenek-moyangnya sekalipun tradisi itu keliru bahkan sesat.

⑷ Takut kehilangan "kemuliaan"
Betapa banyak orang yang menolak kebenaran karena ia takut kehilangan kedudukan / pangkat / jabatan, kekuasaan, atau harta kekayaan yang dimilikinya? Ini karena mereka terlalu cintai keduniawian.

⑸ Takut tercerai dari keluarga atau lingkungannya
Salah satu penyebab orang menolak kebenaran adalah karena ia takut terasing dari keluarga dan lingkungan pergaulannya.

⑹ Tidak suka terhadap person yang membawa kebenaran
Berapa banyak kita lihat kebenaran ditolak karena orang tak suka terhadap pembawa kebenaran. Ini biasanya lahir dari hasad, namun kita saksikan juga di masa kini para pembawa kebenaran itu tidak bisa memantaskan diri di hadapan manusia sehingga manusia menolaknya bukan karena apa yang dibawanya, tetapi karena sikap dan penampilannya.

Kita berdo'a:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
{robbanā lā tuzigh qulūbanā ba‘da idz Hadaitanā wa Hab lanā mil-ladunka rohmatan innaka antal-waHHāb}

(arti) _“Wahai Robb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sungguh hanya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh