Tak Usah Nekad


Ada dua kaum yang nekad menantang dan meremehkan Neraka, pertama yaitu kaum shufi yang mengatakan "Apabila diriku menyembah-Mu hanya karena takut akan pedihnya siksaan api Neraka yang tiada habisnya, bakarlah habis seluruh tubuh ini di dalamnya". Kemudian yang kedua adalah kaum Zindiq CeBiPang yang mengatakan, "Tak mau masuk Syurga yang isinya kaum Muslimīn, mending masuk ke Neraka".

Subhānallōh… na‘ūdzubillāhi min dzālik.

Begini ya wahai kaum sok iye…

❓ Kalian tahu seberapa panas api Neraka itu?

📌 Kata Baginda Nabī ﷺ‎:

نَارُكُمْ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ

(arti) _“Api kalian (di Dunia ini) merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian api Neraka Jahanam.”_ [HR al-Bukhōrī no 3265; at-Tirmidzī no 2590; Ibnu Mājah no 4318; Ahmad no 7025, 9650, 9811; Mālik no 1923; ad-Dārimī no 2889].

❓ Berapa sih panasnya 70x api di Dunia itu?

Well…

🔥 Kalau diambil saja lilin… maka lilin itu rata-rata panasnya adalah 1.100°C.

🔥 70 x 1.100°C = 77.000°C

Kebayang?

Baiklah… kalau tidak terbayang, tahu kan besi (Fe)? Nah besi itu titik cairnya adalah 1.538°C. Kalau es itu jadi air di suhu 0°C, maka besi itu jadi cairan di suhu 1.538°C…

Panas?

Coba ya, kalau air mendidih itu di suhu 100°C, maka cairan besi itu mendidih dan menguap di suhu 2.862°C. Sedangkan unsur yang paling tinggi titik didihnya adalah Tungsten (W) yaitu di suhu 5.555°C.

Sekarang dipikir baik-baik, 77.000°C bakalan kuat apa?

FYI, permukaan Matahari itu saja suhunya "cuma" sekira 5.778°C.

Terus kebayang kuat gitu apa kulitnya?

Jadi enggak usah sok-sok iye deh…!

Makan cabe rawit 3 saja masih kepedesan… kamar panas, ribut cari kipas angin… kena sundut puntung rokok saja masih teriak kesakitan… bahkan mau nyeruput kopi panas saja masih ditiupin dulu…

So, mikir baik-baik lah…???

Kita berdo'a:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ
{allōHumma innī a-‘ūdzubika min fitnatinnār wa ‘adzābinnār}

(arti) _“Wahai Allōh, aku memohon perlindungan-Mu dari fitnah di Neraka dan siksaan di Neraka.”_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh