Only Remorse

Stephen William Hawking itu kalau saja dia muslim… maka mungkin luar biasa pahala atas sumbangsih ’ilmunya di bidang Theoretical Physics tersebut…

Stephen William Hawking itu kalau saja dia muslim dan dia bersabar atas sakit Lou Gehrig (Amyotrophic Lateral Sclerosis) yang dideritanya selama 55 tahun… maka mungkin banyak sekali pahala dan pengampunan yang ia dapatkan…

Namun dia adalah seorang atheist, dan malah mengejek bahwa Robbul ‘Âlamîn menciptakan Alam Semesta ini layaknya melempar dadu di ruang yang gelap… yaitu ketika dia membantah perkataan Einstein bahwa Robbul ‘Âlamîn tidaklah sedang melempar dadu dalam menciptakan Alam Semesta ini, Hawking mengatakan: "Thus it seems Einstein was doubly wrong when he said God does not play dice. Not only does God definitely play dice, but He sometimes confuses us by throwing them where they can't be seen."

Kemudian Mr Hawking mengatakan: "There is no God. No one created the Universe, and no one directs our fate. This leads me to a profound realisation. There is probably no heaven, and no afterlife either."

Padahal jelas-jelas Robbul ‘Âlamîn lah yang Maha Menciptakan segalanya…

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ mengisahkan pencitaaan Alam Semesta:

قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَندَادًا ۚ ذَٰلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ ۞ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِّلسَّائِلِينَ ۞ ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ ۞ فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

(arti) _“Katakanlah (wahai Muhammad): "Sungguh-sungguh apakah patut kamu kâfir terhadap Yang Maha Menciptakan Bumi dalam 2 masa, dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) Demikian itu adalah Robb Alam Semesta. Dan Allôh menciptakan di Bumi itu gunung-gunung yang kukuh di atasnya. Allôh memberkahinya, dan Allôh menentukan padanya kadar makanan-makanan (bagi penghuni)nya dalam 4 masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) Bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Allôh beralih kepada penciptaan Langit, dan ketika itu Langit itu masih berupa asap, lalu Allôh berkata kepada Langit dan kepada Bumi: 'Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa!'. Maka keduanya menjawab: 'Kami datang dengan suka hati dan patuh'. Maka Allôh menjadikannya 7 Langit dalam 2 masa. Allôh mewahyukan pada tiap-tiap Langit urusannya. Dan Kami hiasi Langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang, dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”_ [QS Fushshilat (41) ayat 9-12].

Jadi Robbul ‘Âlamîn tidak pernah sedang bermain dadu, Mr Hawking… tidak pernah…!

Semuanya itu sudah terencana, karena makhluk yang pertama الله Subhânahu wa Ta‘âlâ ciptakan itu adalah al-Qolam, yaitu "Sang Pena", dan Sang Pena itu diperintahkan untuk menuliskan seluruh taqdir makhluk di Lauh Mahfûzh, dari awal zaman sampai ke akhir dari zaman…

Semua pasti tercatatkan, tiada yang terlewatkan.

📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم menceritakan:

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ ‏.‏ فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ

(arti) _“Sungguh makhluk yang pertama kali Allôh ciptakan adalah al-Qolam, kemudian Allôh berkata: 'Tulislah!'. Maka al-Qolam bertanya: 'Apakah yang harus saya tulis?', maka kata Allôh: 'Tulislah seluruh taqdir, yang telah terjadi dan yang akan terjadi sampai akhir zaman.'"_ [HR at-Tirmidzî no 2155, 3319; Abû Dâwud no 4700; Ahmad no 21647, 21649].

Bahkan itu penulisan taqdir itu telah dilakukan 50.000 tahun sebelum Alam Semesta diciptakan…!

📌 Kata Baginda Nabî  صلى الله عليه و سلم:

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَة

(arti) _“Allôh menentukan taqdir bagi seluruh makhluk 50.000 tahun sebelum Allôh menciptakan Langit dan Bumi.”_ [HR Muslim no 2653; at-Tirmidzî no 2156; Ahmad no 6291].

So Mr Hawking, jadi tidak seperti dugaan anda itu, tiada yang sia-sia, tiada yang random, dan tiada yang tidak tercatat di sisi الله Subhânahu wa Ta'âlâ.

No such thing as coincidence.

Jadi anda ngawur berat dengan pendapat anda soal Robbul ‘Âlamîn bermain lempar dadu dalam ruang yang gelap itu, Mr Hawking…!

Benar-benar ngawur berat.

Unfortunately, Mr Hawking… all now is too late for you…

Now you know the truth is.

And there's no turning back, only remorse…

Sebagaimana penyesalan dari seluruh manusia yang kâfir dari awal sampai akhir zaman kelak…

Sebagaimana penyesalan Fir‘aun dulu ketika Malâ-ikat Maut datang menjemput ajalnya.

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ menceritakan:

حَتَّىٰ إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنتُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ ۞ آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ

(arti) _“Hingga saat Fir‘aun itu telah hampir tenggelam, ia berkata: "Saya percaya bahwa tiada sesembahan melainkan sesembahan yang dipercayai oleh Banî Isrô-îl, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allôh)." Apakah sekarang (baru kamu percaya)? Padahal sungguh-sungguh kamu telah durhaka semenjak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan!”_ [QS Yûnus (10) ayat 90-91].

Mr Hawking… semua orang kâfir itu menyesal, teramat sangat menyesal akan kekâfiran mereka itu…

Apalagi melihat dan mendengar betapa teramat kerasnya adzab yang menimpa mereka di Neraka Jahannam…!

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ menceritakan:

وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

(arti) _“Dan (alangkah mengerikannya) apabila sekiranya kamu melihat saat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Robb-nya, (mereka berkata): "Wahai Robb kami, kami telah melihat dan mendengar (bagaimana adzab Neraka), maka kembalikanlah kami ke Dunia. Kami akan mengerjakan ‘amal shôlih. Sungguh-sungguh kami adalah orang-orang yakin."”_ [QS as-Sajdah (32) ayat 12].

Bahkan kalaupun mereka dikembalikan, kalaupun - jadi artinya tidak akan pernah sekalipun akan dikembalikan, kalaupun mereka diberikan second chance, maka mereka tetap saja akan jadi kâfir…!

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:

وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

(arti) _“Sekiranya mereka dikembalikan ke Dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang untuk mengerjakannya. Dan sungguh-sungguh mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka.”_ [QS al-An'âm (6) ayat 28].

So… it's all too late.

Only remorse, Mr Hawking…

Only remorse…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh