Baginda Nabî Melakukan Kesia-siaan…???

Na'udzubillâhi min dzalik…!

Manusia ini terang-terangan telah merendahkan Baginda Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم dan para Shohâbat رضي الله عنهم yang mulia dengan manyatakan bahwa Baginda Nabî dan para Shohâbat-nya itu telah melakukan suatu kesia-siaan belaka dengan keberpihakannya kepada bangsa Romawi…!!!

Apakah oknum itu lupa bahwa adalah Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم sendiri yang menyatakan:

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

(arti) _“Di antara bukti baiknya keislâman seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.”_ [HR at-Tirmidzî no 2317; Ibnu Mâjah no 3976].

Maka apakah mungkin Baginda Nabî lantas melakukan suatu kesia-siaan, sementara Beliau adalah manusia terbaik sepanjang zaman dan pemimpin Ummat Islâm…?!?!?

Tentunya tidak mungkin, karena orang Romawi (Rûm), walaupun mereka telah dikâfirkan oleh الله, namun mereka adalah Ahli Kitâb, dan Ahli Kitâb itu spesial karena sembelihannya halâl dan perempuannya boleh dinikahi.

Bahkan kegembiraan itu الله benarkan di dalam firman-Nya.

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:

غُلِبَتِ الرُّومُ ۞ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ ۞ فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِن قَبْلُ وَمِن بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ ۞ بِنَصْرِ اللَّهِ

(arti) _“Telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat, dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allôh-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang berîmân karena pertolongan Allôh.”_ [QS ar-Rûm (41) ayat 2-5].

Ingatlah…!

Bahwa apapun yang Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم katakan itu adalah wahyu yang diwahyukan kepada Beliau…

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta'âlâ:

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ ۞ مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ ۞ وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ  ۞ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ ۞ عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ

(arti) _“Demi bintang ketika terbenam! Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Qur-ân) adalah menurut kemauan hawa nafsunya sendiri. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibrîl) yang amat sangat kuat.”_ [QS an-Najm (53) ayat 1-5].

☠ Benar-benar ini adalah bentuk pelecehan kepada Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم dan para Salafush-Shôlih…!!!

Demi membenarkan kelakuannya yang membela si Bocah Penista Ummat Islâm.

Ngeri lihat pemahaman rusak begini…!

Apalagi manusia ini baru saja merelease buku tentang "manhaj"… entah manhaj seperti apa yang mau ia tularkan kepada Ummat Islâm…???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh