Imām al-Mahdiyy Asal Pakistan?

Membaca postingan seseakun (lihat screenshot terlampir) tentang keyakinannya bahwa Muhammad Qasim ibn Abdul Kareem (MQ) dari Pakistan adalah Imām al-Mahdiyy, maka saya tertawa terbahak-bahak.


Iya terbahak-bahak… 🤣🤣🤣

Kenapa…?

Karena si MQ ini hanyalah salah satu claimers saja dari entah telah berapa banyak oknum yang mengklaim dirinya sebagai "The al-Mahdiyy" semenjak ratusan tahun lalu. – lihat: https://en.m.wikipedia.org/wiki/List_of_Mahdi_claimants

Jangan salah sangka, walau Imām al-Mahdiyy ini tidak diberitakan di dalam al-Qur-ān dan kitāb ḥadīṫnya Imām al-Buḳōriyy dan Imām Muslim, akan tetapi riwayat tentang al-Mahdiyy ini cukup banyak di kitāb-kitāb ḥadīṫ lainnya dan derajatnya adalah ṣoḥīḥ.

Lalu kenapa tidak percaya tentang si MQ ini?

Well penjelasannya sederhana saja, karena berdasarkan ḥadīṫ dan aṫar yang ṣoḥīḥ:

Pertama, nasab Imām al-Mahdiyy itu adalah keturunan al-Ḥasan ibn Àlī رضي الله تعالى عنهما, seorang Àrab yang namanya adalah "Muḥammad ibn Àbdullōh al-Quroiṡiyy", BUKAN orang India berbahasa Urdu yang mengaku-ngaku keturunan Quroiṡ.

Kedua, Imām al-Mahdiyy itu TIDAK PERNAH mengaku-ngaku dirinya adalah "The al-Mahdiyy". Bahkan menjelang dibaiàt, ia masih menolak lalu berusaha lari dari kota Makkah ke kota Madīnah, dan ia diikuti oleh 300 orang ṣōlih yang terus meyakinkannya untuk mau dibaiàt. Lalu ia lari lagi ke kota Makkah, dan diikuti lagi oleh 300 orang ṣōlih itu, dan ia pun lari lagi ke kota Madīnah dan tetap diikuti oleh 300 orang ṣōlih tersebut. Setelah beberapa kali berulang, akhirnya di Makkah barulah dengan terpaksa ia mau dibaiàt.

Yang membaiàtnya adalah orang-orang yang dikenal ṣōlih dari daerah, para ùlamā’ yang dikenal lurus, BUKAN orang yang entah siapa namun mengaku-ngaku ini dan itu.

Ketiga, Allōh ﷻ‎ meng-iṣlaḥ (memperbaiki)nya dalam semalam saja. Makna "iṣlaḥ" di sini adalah Allōh memperbaiki keadaan diri Imām al-Mahdiyy itu dari 2 sisi:
- Sisi kepribadian, sehingga dirinya bersih dari pelanggaran (kecil) sehingga ia pantas menjadi teladan bagi ummat Islām.
- Sisi leadership skill & kompetensi, sehingga dirinya layak menjadi pemimpin ummat Islām.

Sementara si MQ ini katanya mimpi bertemu Allōh dan Nabī Muḥammad ﷺ‎ sudah lebih 500x sejak ia usia 5 tahun. Namun semenjak ia mengumumkan dirinya di tahun 2014, kok ya belum bener-bener juga ya? Belum ada memimpin kaum Muslimīn untuk melakukan sesuatu apapun selain marketing dirinya.

Maka berdasarkan ketiga hal itu saja kita sudah bisa melihat bahwa si MQ itu hanyalah "just another impostor".

Sudah sebegitu "desperate"-nya kah ummat ini sehingga orang India yang terkenal tukang scam mengaku-ngaku al-Mahdiyy lantas dipercaya?

So, what do you think gaes…?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh