Bantahan Terhadap "Kenapa Àrab Suȕdiyyah Tidak Menyerang Isra-Hell"

𝐵𝑒𝑡𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑜 𝑑𝑖𝑒 𝑓𝑖𝑔ℎ𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑜𝑟 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑑𝑜𝑚 𝑡ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑒 𝑎 𝑝𝑟𝑖𝑠𝑜𝑛𝑒𝑟 𝑎𝑙𝑙 𝑑𝑎𝑦𝑠 𝑜𝑓 𝑦𝑜𝑢𝑟 𝑙𝑖𝑓𝑒.

Sesedotel Ngustad membuat video berusaha untuk menerangkan kenapa Àrab Suȕdiyyah tidak menyerang Isra-Hell.


Berikut ini beberapa point kengacoannya berpikir saya resume-kan:

1️⃣ Dotel Ngustad mengatakan, "Peraturan Internasional menyebutkan tidak boleh menyerang secara resmi".

Kalimat ini sangat membingungkan. Apa maksudnya dengan "secara resmi" itu? Kalau secara resmi tidak boleh, lalu apakah secara tidak resmi jadi boleh, begitukah?

Kemudian, siapa yang memutuskan perang itu resmi atau tidak? Apakah PBB? AS? Russia? NATO? Lalu bagaimana dengan negara-negara lain kalau mau perang, apa jadi tidak resmi gitu?

Coba perhatikan komentar mantan SekJen PBB, Kofi Annan, tentang invasi AS ke Iraq di 2003, ia mengatakan, "… it's not in accordance with the UN Charter".

See? Justru apabila disetujui PBB maka perang menjadi legal, dan itu terbalik dari apa yang disampaikan oleh Dotel Ngustad itu.

2️⃣ Karena Dotel Ngustad bicara teori, maka OK lah kita akan bantah dengan teori juga.

Dalam teori perang, ada pemimpin dunia yang dikategorikan sebagai "realists" dan ada pula yang dikategorikan sebagai "pacifists". Realist itu kalau ada masalah, maka diselesaikan dengan perang, titik. Sedangkan pacifists, mereka menganggap perang bukanlah jalan keluar dalam menyelesaikan sengketa.

Merujuk ke Gulf War II pada 2003, Bush Jr vs Saddam Hussein, jelas si Bush Jr ini Republican yang "hawkish", dan tentunya realist lah ya? Tak heran Bush memimpin pasukan koalisi yang menginvasi Iraq, padahal Kofi Annan jelas bilang, "…perang tidak sesuai dengan Piagam PBB".

Deputy PM Inggris, John Prescott, terang²an bilang ke Tony Blair bahwa, "…the invasion of Iraq lacked legality". Lebih lanjut, Jaksa Agung Inggris, Lord Goldsmith, menasihatkan kepada Tony Blair bahwa perang tersebut merupakan pelanggaran atas Hukum Internasional karena setidaknya 6 alasan, antara lain adalah: tidak adanya Resolusi PBB, hingga inspektur PBB Hans Blix yang terus mencari senjata pemusnah masal (tapi tak ketemu).

Pada kesempatan lain, Vladimir Putin juga bilang, "The use of force abroad, according to existing International laws, can only be sanctioned by the United Nations. This is the International Law. Everything that is done without the UN Security Council's sanction cannot be recognised as fair or justified.". Lucunya, Putin ini adalah orang yang sama dengan yang memimpin invasi Russia atas Ukraina.

Nah kalo sudah begini, si Dotel Ngustad ini mau komentar apa yak…?

Point-nya, perang itu mau resmi atau tidak resmi, mau legal atau tidak legal, kalau suatu negara mau menginvasi negara lain, ya invasi saja. Titik.

Adapun soal resiko, ya tanggung belakangan. Kalau negaranya sepowerful Amrik, maka akan aman-aman saja walau menginvasi Afghan, Iraq. Kalau agak kurang kuat tapi punya nuklir macam Russia, ya akan dilawan rame-rame tapi tak berani langsung. Kalau lemah dan itu negaranya kaum Muslimīn, maka akan dihajar habis-habisan rame-rame.

Nah, kalo invasi saja bisa jalan lalu kenapa defensive action harus menunggu resmi atau tidak? Konyol ah si Dotel Ngustad ini?!

3️⃣ Dotel Ngustad ini sangat santun & penuh ḥusnu-ẓōn terhadap negara² Àrab, seakan negara² Àrab itu lurus & benar semua. Apa Dotel Ngustad nggak tahu, atau tak paham, atau pura² tak tahu, atau malah tidak mau mengakui bahwa satu persatu negara² Àrab setelah kalah perang pada 1973, mereka mulai menjalin hubungan diplomatik dengan so-called negara Isra-Hell?

Mesir, negara utama di Timur Tengah yang memimpin perang Arab vs Isra-Hell pada 1973, adalah negara pertama yang berbaikan dengan Isra-Hell melalui "Camp David Accords" pada 1979.

Ada pepatah "ikan busuk itu dimulai dari kepalanya" dan setelah Mesir, maka negara² Àrab lain pun rontok satu per satu berbaik² sama Isra-Hell. Pada 1994 Jordan damai sama Isra-Hell dengan "Wadi Araba Treaty". Kemudian pada 2020 dengan "Abraham Accords" itu Maroko, UEA, Bahrain, Sudan, damai dengan Isra-Hell. Mungkin pada 2024 KSA juga berdamai dengan Isra-Hell, yang ikut dibidani sama babah Xi Jin-Ping.

Tinggallah sekarang Filistin sendirian, sebab teman² seperjuangan sudah pada bestie-bestiean sama Isra-Hell.
Belum lagi Yahūdi² pesek di Nusantara yang pada sok²an mengklaim diri sebagai pendukung perdamaian ikut²an pulak menghantam & memfitnah HAMAS.

4️⃣ Dotel Ngustad bilang, "…rasa aman adalah nikmat yang paling besar".

Kita takkan membantah kalimat tersebut karena itu memang benar demikian, bahkan dalam ḥadīṫ juga ada. Akan tetapi please deh, tolong lihat dong konteksnya bagaimana…?

Di masa lalu, seorang Ḳolīfah mengirim pasukan ke suatu negeri hanya karena ada satu Muslimah yang dilecehkan oleh orang kāfir. Sementara sekarang ini satu negara Muslimīn dijajah dan diperlakukan dengan ẓōlim sama Yahūdi Isra-Hell, lalu Dotel Ngustad bicara tentang rasa aman…???

How could you be so selfish, eh Dotel Ngustad…???

#ÀmaliyahṬoufānilAqṣō

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh