Mengolok-olok Agama

Lagi-lagi ada yang mengaku comedian yang mengolok-olok Islām. Walau perbuatan mengolok-olok agama (istihza’ biddīn) itu memang sudah kelakuan orang-orang kāfir sepanjang zaman.



Sebagaimana kata Allōh ﷻ‎ mengisahkan di dalam firman-Nya:

وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُم مَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

(arti) _“Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rosūl sebelum kamu (Muḥammad), maka diturunkanlah kepada orang-orang yang mencemooh di antara mereka balasan (ażāb) atas olok-olokan mereka.”_ [QS al-Anȁm (6) ayat 10].

Kenapa mereka melakukan itu?

Karena mereka memang Ṡaiṭōn dalam wujud manusia.

Allōh ﷻ‎ menjelaskan di dalam firman-Nya:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ اللهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ

(arti) _“Dan di antara manusia (ada) orang yang mengggunakan perkataan yang tak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allōh tanpa pengetahuan, dan menjadikan jalan Allōh itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh ażāb yang menghinakan.”_ [QS Luqmān (31) ayat 6].

Bahkan mereka terkadang pura-pura berīmān, pura-pura mengaku Muslim, namun ketika kembali kepada Ṡaiṭōn teman-temannya mereka menjelaskan bahwa mereka memang suka mengolok-olok agama.

Kata Allōh ﷻ‎ di dalam firman-Nya:

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

(arti) _“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang berīmān, mereka mengatakan: "Kami telah berīmān", namun jika mereka kembali kepada Ṡaiṭōn-Ṡaiṭōn mereka, mereka mengatakan: "Sungguh kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".”_ [QS al-Baqoroh (2) ayat 14].

Atau bahkan mereka mengatakan itu bukan olok-olok, dan mereka hanya bercanda saja

Sebagaimana kata Allōh ﷻ‎ di dalam firman-Nya:

وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ ۝‎ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

(arti) _“Dan apabila kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sungguh kami hanyalah bersenda-gurau dan bermain-main saja.". Katakanlah (wahai Muḥammad): "Apakah dengan Allōh, ayat-ayat-Nya, dan Rosūl-Nya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah kamu meminta ma'af, karena kamu telah kāfir sesudah berīmān.”_ [QS at-Taubah (11) ayat 65-66].

Memang orang-orang yang kāfir maupun kaum Munāfiqīn menganggap al-Qur-ān dan al-Ḥadiṫ hanyalah olok-olokan semata.

Kata Allōh ﷻ‎ di dalam firman-Nya:

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَيُجَادِلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَمَا أُنذِرُوا هُزُوًا

(arti) _“Dan tidaklah Kami mengutus para rosūl hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Akan tetapi orang-orang yang kāfir membantah dengan yang bāṭil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan kebenaran, dan mereka menganggap ayat-ayat Kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka hanya sebagai olok-olokan.”_ [QS al-Kahf (18) ayat 56].

Walau mereka, para pengolok-olok agama, itu mungkin bisa saja bebas dengan kekuatan backing-an mereka, mereka bisa santai dengan penghinaan yang mereka lakukan, tetapi…

Allōh ﷻ‎ telah menjelaskan bagaimana keadaan mereka kelak di Hari Qiyāmat:

وَقِيلَ الْيَوْمَ نَنسَاكُمْ كَمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن نَّاصِرِينَ ۝‎ ذَٰلِكُم بِأَنَّكُمُ اتَّخَذْتُمْ آيَاتِ اللهِ هُزُوًا وَغَرَّتْكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ لَا يُخْرَجُونَ مِنْهَا وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ

(arti) _“Dan dikatakan (kepada mereka): "Pada hari ini Kami melupakan kamu sebagaimana kamu telah melupakan pertemuanmu (dengan) hari ini, dan tempat kembalimu adalah Neraka dan kamu sekali-kali takkan memperoleh penolong. Yang demikian itu karena sungguh-sungguh kamu menjadikan ayat-ayat Allōh sebagai olok-olokan, dan kamu telah ditipu oleh kehidupan Dunia.". Maka pada hari ini mereka takkan dikeluarkan dari Neraka, dan tak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat.”_ [QS al-Jāṫiyah (45) ayat 34-35].

Para oknum najis itu mengakunya itu adalah "dark jokes", padahal itu jelas sama sekali bukan. Lihat para comedian di luar negeri, yang mereka jadikan lelucon itu adalah politisi. Nah sekarang apa berani serang politisi macam Sarimin, Mbah Kebo, Lord Opung?

I don't think so. Pasti tak punya nyali.

Real comedians itu sama smart-nya dengan investment banker, peneliti, dll. Sebab mereka harus research dulu sebelum melawak, dan hal yang sulit adalah bagaimana supaya jadi lucu tapi orang tetap mengerti dan tetap elegan.

Lihat saja para comedian di luar, baik yang slapstick semisal Rowan "Mr Bean" Atkinson maupun yang talk show semisal Jimmy Fallon. Mereka semuanya orang-orang "makan sekolahan" atau highly educated dan benar-benar bekerja keras di belakang layar untuk melakukan lawakannya.

Mari kita miskinkan para oknum najis itu dengan menghentikan traffic ke akun-akun mereka!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh