Ngaji Super Duper Ngebut?
Sungguh saya tertawa miris melihat meme yang dibikin kaum sebelah ini demi membela orang-orang yang mereka anggap guru. Tertawa karena tak masuk akal, miris karena ini sangat keliru kalau tak mau dikatakan sesat.
Bagaimana tidak? Di dalam satu meme ini mereka telah membuat 3 kesalahan fatal, yaitu:
⑴. Menyalahi perintah membaca al-Qur-ān dengan tartil (sesuai tajwid).
📌 Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya:
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا
(arti) _“Dan bacalah al-Qur-ān itu dengan tartil.”_ [QS al-Muzzammil (73) ayat 4].
❓ Sekarang kita hitung saja secara logika dan pakai akal sehat, 1 jam itu adalah 3.600 detik. Kalau dalam 1 jam katanya bisa membaca 10.000x, maka artinya membacanya dalam satu detik lebih dari 2x.
☠ Maka bisa gitu membaca al-Fātihah 2x lebih dalam 1 detik? Jangankan tajwid, makhrojul-hurufnya saja takkan mungkin bisa benar…!
⑵. Menyalahi perintah membacakan al-Qur-ān kepada manusia dengan perlahan-lahan.
📌 Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya:
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلًا
(arti) _“Dan al-Qur-ān itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia.”_ [QS al-Isrō’ (17) ayat 106].
☠ Maka bagaimana bisa ceritanya membacakan al-Fātihah kepada manusia lebih 2x dalam 1 detik?
⑶. Melanggar perintah menyimak ketika ada yang membacakan al-Qur-ān.
📌 Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya:
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
(arti) _“Dan apabila dibacakan al-Qur-ān, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat.”_ [QS al-A‘rōf (7) ayat 204].
☠ Ini katanya membacakan al-Fātihah, sudahlah super duper ngebut, malah ngobrol pulak dengan orang lain? Di mana penghormatannya terhadap "Ummul-Qur-ān"?
Ah sudahlah… paling pembelaannya bahwa kita orang awam takkan bisa memahami ini karena belum sampai maqomnya…
Tak usah kita ikuti oknum-oknum majdzub itu, karena Baginda Nabī ﷺ kita itu ber‘ibādah dengan ‘amalan yang siapapun juga bisa mencontohnya.
📌 Kata Baginda Nabī ﷺ:
وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ
(arti) _“Sungguh-sungguh Allōh memerintahkan kepada orang mu’min dengan apa-apa yang diperintahkan kepada para Rosūl.”_ [HR Muslim no 1015; at-Tirmidzī no 2989; Ahmad no 7998; ad-Dārimī no 2759].
❌ Adapun kalau ‘amalan yang aneh-aneh begitu, maka pasti itu BUKAN dari Baginda Nabī ﷺ ataupun dari Salafush-Shōlih.
Paham ya?
نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ
Komentar
Posting Komentar