Reputasi (Track Record)



Pada masa sekarang ini, begitu mudahnya orang dianggap baik atau sebaliknya dianggap buruk hanya berdasarkan perkataan orang yang juga sebenarnya tak jelas.

Tidak percaya? Coba saja lihat, bagaimana pencitraan itu bisa berhasil menaikkan orang ke kursi kepemimpinan?

Hal ini sebenarnya memang sebuah fenomena menjelang akhir zaman, yang mana di dalam kitāb shohīhnya pada hadīts no 6497, Imām Muhammad ibn Ismā-īl al-Bukhōrī menuliskan apa yang diriwayatkan dari Shohābat Hudzaifah رضي الله تعالى عنه bahwa kelak akan ada orang yang menggembar-gemborkan bahwa di Banī Fulān ada orang dapat dipercaya, cerdik, lihai, piawai, lalu manusia pun beramai-ramai membai‘atnya (mengangkatnya jadi pemimpin) padahal orang itu sama sekali tak punya keīmānan dan tak ada sikap amanah walau sedikit pun juga [lihat juga HR al-Bukhōrī no 7086, 7276; Muslim no 143; at-Tirmidzī no 2179; Ibnu Mājah no 4053; Ahmad no 21171].

Padahal, yang mengembar-gemborkan pencitraan itu adalah para BuzzeRp yang hakikatnya adalah makhluq tak jelas juga track recordnya. Yang mana ini persis sebagaimana hadīts yang masyhur tentang ruwaibidhoh.

📌 Kata Baginda Nabī ﷺ‎:

سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ ؛ قِيلَ : وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ ؟ ؛ قَالَ : الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

(arti) _“Akan datang menimpa manusia masa-masa yang penuh dengan kedustaan, di mana pendusta dianggap jujur, sedangkan orang yang jujur malah dianggap pendusta, pengkhianat dianggap orang yang amanah, sedangkan orang yang amanah malah dianggap pengkhianat, dan Ruwaibidhoh turut bicara.” ; Lalu Beliau ﷺ‎ ditanya: "Siapakah Ruwaibidhoh itu?" ; Beliau ﷺ‎ menjawab: “Orang-orang bodoh yang mengatur urusan rakyat.” [HR Ibnu Mājah no 4036; Ahmad no 7571, 8105, 12820].

Jadi jelas Baginda Nabī ﷺ‎ mengatakan bahwa memang para BuzzeRp yang hakikatnya orang-orang doengoe tak jelas akan menjadi ujung tombak dari para pendusta dan pengkhianat. Adalah para BuzzeRp itu yang mencitrakan para pendusta dan pengkhianat sebagai orang yang jujur lagi amanah.

❓ Pertanyaannya kok bisa?

☠️ Itulah "power" of social media, tulisan yang dibuat-buat indah dan logis padahal isinya kedustaan.

Makanya Baginda Nabī ﷺ‎ jelas memperingatkan bahwa sebagian dari kata-kata penjelasan itu adalah SIHIR:

ْإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (أَوْ إِنَّ بَعْضَ الْبَيَانِ سِحْرٌ)

(arti) _“Sungguhnya dalam bayan (penjelasan) itu mengandung sihir (atau: Sungguh sebagian dari bayan itu mengandung sihir).”_ [HR al-Bukhōrī no 1951, 5767; Abū Dāwūd no 5007, 5011; at-Tirmidzī no 2028; Ahmad no 2298, 2625, 2675, 2869, 4422, 4981, 5039; Mālik no 1951].

Para BuzzeRp "menyihir" manusia dengan tulisan-tulisan mereka di social media, mencitrakan para pendusta lagi khianat menjadi seakan-akan adalah orang yang jujur lagi amanah.

Manusia pun banyak yang terjerumus percaya berita tak jelas dari mulut ke mulut, group ke group itu…

Makanya Kholīfah ‘Umar رضي الله تعالى عنه menasihatkan bahwa seseorang itu tidaklah benar-benar mengenal seseorang sampai ia pernah:
✓ Bermu‘amalah (khususnya utang piutang) atau mempercayakan sesuatu dengannya.
✓ Bersafar dalam waktu yang cukup lama dengannya.
✓ Berselisih dengannya.
✓ Bertetangga sebelah rumah dengannya.

Artinya, kalau belum pernah terlibat salah satu dari 4 hal itu, maka arti TIDAK benar-benar kenal.

Karena manusia di Zaman Now tidak lagi menerapkan standar "kenal" yang demikian itu, maka tak heran kalau di Zaman Now ini orang dengan mudahnya difitnah begini dan begitu, atau sebaliknya dicitrakan begini dan begono. Padahal tak ada track record-nya apakah ia orang yang buruk ataupun baik!

‼️ Track record itu penting, karena orang itu tak ada yang ujug-ujug menjadi someone.

Itulah alasan mengapa di akun social media saya ini ada teman saya dari mulai sekolah TK s/d sekolah pasca sarjana. Ada kolega dari berbagai perusahaan tempat saya pernah bekerja. Ada teman main kecil, teman pengajian, sampai teman haha-hihi. Ada keluarga dan sanak famili. Karena merekalah yang tahu bagaimana saya.

Jadi kalau ada yang mau melempar fitnah, well… semisal gerombolan Neo Murji-ah Kokohiyyūn, ya alhamdulillāh Allōh ﷻ‎ melindungi saya dari fitnahan itu. Not that it means that I'm free from ‘aib ya, tidak sama sekali… karena ‘aib saya juga banyak… 😔

Demikian lintasan pemikiran pagi ini.

نسأل الله السلامة والعافية

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Penguasa Zhōlim Belum Tentu Cerminan Rakyat Yang Buruk