Qoidah Burung

GPK Kokohiyyun itu suka sekali memakaikan qoidah burung – yang mereka ambil dari idiom bird with same feather flocks together – untuk menyerang da‘i-da‘i yang mengajak manusia kepada الله dan Rosûl-Nya.

Korbannya kali ini adalah Ustâdz Aan Chandra Thalib, Lc حفظه الله تعالى yang mereka anggap tercyduk berfoto dengan Ustâdz Abdul Somad, Lc MA حفظه الله تعالى dan Ustâdz Felix Siaw حفظه الله تعالى.

Padahal semua asatidz itu adalah Muslimîn dan insyâ’Allôh adalah Ahlus-Sunnah.

Maka, sekarang coba perhatikan foto di bawah ini yang diambil dari berita di link ini: http://bit.ly/2xLkC9u

Siapakah oknum-oknum di foto tersebut?

Ki-Ka:
» ‘Alî Hasan al-Halabî, Marja’ Taqlid dari GPK Kokohiyyun.
» Angel M Rabasa, peneliti senior di RAND Corporation (thinktank Yahûdi Zionist).
» Pembawa acara.
» Rohan Gunaratnam, dosen dan peneliti di Nanyang University.

Bagaimana reputasi ‘Alî Hasan al-Halabî itu?

Silakan baca di sini: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=170150103657162&id=145550472783792

Pertanyaan pertama: kira-kira pantas tidak kalau seseorang yang di-‘ulamâ’-kan, diaku-aku sebagai murid senior dari Syaikh Muhammad Nâshiruddîn al-Albânî رحمه الله تعالى, duduk bersama dengan dua orang kâfir dan seorang perempuan yang tak berhijab?

Kira-kira pantas tidak ikhtilath seperti itu?

Itu baru satu pertanyaan.

Pertanyaan kedua: apa yang dibicarakan?

Ternyata bukan dalam rangka menda‘wahi kedua orang kuffâr dan perempuan tak berjilbab itu…

Subhânallôh.

Jikalau bagi GPK Kokohiyyun itu duduk dengan ahlul bid‘ah saja sudah terlarang, dan orang yang tercyduk berfoto dengan yang mereka anggap ahlul-bid‘ah akan ditahdzîr dan divonis manhajnya bermasalah…

Maka ini yang duduk dengan orang kuffâr dan ikhtilath dengan perempuan berjilbab, dan itu bukan dalam rangka untuk menda‘wahi mereka, maka akan dianggap sebagai apa…!?!?

Kira-kira menurut anda sekalian bagaimana…???

Tak heran dulu Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyyah رحمه الله تعالى pernah mengatakan bahwa seandainya orang melihat beliau menjunjung al-Qur-ân di atas kepala beliau, akan tetapi beliau berdiri di barisan perangnya orang kuffâr, maka perangilah beliau.

Memang agama hanya untuk orang yang berpikir dengan akal sehat dan nurani yang lurus.

نسأل الله السلامة والعافية

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh