Kematian Mendadak

Dalam suasana Lebaran ini mendengar berita kematian itu sungguh rasanya gimana gitu… Mungkin banyak yang mendengar betapa banyak terjadi kematian yang mendadak terjadi pada orang-orang yang kita kenal… saudara, tetangga, teman, kolega…

Mendadak dalam arti, wafat tiba-tiba, bisa tanpa sakit kronis atau akut, bisa jadi juga karena kecelakaan.

Kematian mendadak itu adalah salah satu tanda-tanda kecil dari datangnya “the Final Hours”.

📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم:

مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا ، فَيُقَالُ : لِلَيْلَتَيْنِ ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا ، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ

(arti) _“Di antara tanda telah dekatnya hari Qiyâmat, hilâl akan terlihat nyata sehingga dikatakan: "ini tanggal dua", masjid-masjid akan dijadikan jalan-jalan, dan munculnya (banyaknya) kematian yang mendadak.”_ [HR ath-Thobarônî, al-Mu‘jam ash-Shoghîr II/261 no 1132 ~ dinilai hasan oleh Muhammad Nâshiruddin al-Albânî, Shohîh al-Jâmi’ II/1026 no 5899].

Adapun yang perlu kita semua ingat adalah:

⑴. Kematian itu sudah pasti bagi setiap yang bernyawa.

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

(arti) _“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.”_ [QS al-Ankabût (29) ayat 57].

⑵. Kematian tidak dapat ditangguhkan barang sedetik pun juga…

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:

وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا

(arti) _“Dan Allôh sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang waktu kematiannya.”_ [QS al-Munâfiqûn (63) ayat 11].

⑶. Kematian akan mendatangai siapa saja di mana saja dan dalam keadaan apa saja, hanya saja kapan waktunya dan bagaimana caranya tidak ada yang tahu.

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ

(arti) _“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”_ [QS an-Nisâ’ (4) ayat 78].

Pertanyaannya apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapi kematian yang sudah pasti datangya itu?

Suatu ketika Baginda Nabî pernah ditanya tentang siapa orang yang paling bijaksana…

📌 Jawab Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم:

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

(arti) _“Seseorang yang banyak mengingat kematian dan bersiap menghadapinya. Itulah orang yang paling bijaksana.”_ [HR Ibnu Mâjah no 4259].

Karenanya Baginda Nabî juga memerintahkan kita untuk memperbanyak mengingat kematian.

📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم:

أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَادِمِ اللَّذَاتِ

(arti) _“Perbanyaklah mengingat penghancur segala kelezatan (duniawi), yaitu: kematian.”_ [HR at-Tirmidzî no 2575].

Demikian, semoga bermanfaat.

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh