Da‘wah

Da‘wah itu bukanlah tentang:
✗ siapa yang lebih hebat ‘ilmunya, atau
✗ siapa yang lebih terkenal, atau
✗ siapa yang lebih duluan, atau
✗ siapa yang lebih banyak pengikutnya.

Karena da‘wah bukanlah tentang saling mengalahkan atau saling mengungguli di antara penda‘wah.

Akan tetapi, da‘wah adalah tentang mengajak manusia kepada الله dan Rosûl-Nya sehingga kelak bisa bersama kembali kepada الله dengan hati yang selamat.

Begitulah da‘wah yang dipahami para ‘ulamâ’ Robbani.

Maka coba lihat siapa yang dikatakan sebagai "al-Firqotun-Najiyah" (gologan yang selamat) menurut asy-Syaikh ‘Abdul-‘Azîz ibn Bâz رحمه الله?

Menurut Syaikh Ibnu Bâz رحمه الله, seluruh Muslimîn selama dia masih dalam lingkup keislâman –belum kâfir–, maka ia termasuk ke dalam al-Firqoh an-Najiyah (golongan yang selamat).

Hal ini adalah sebagaimana dalam Fatwa al-Lajnah ad-Dâ-imah lil-Buhûts wal-Iftâ’ no fatwa 7122 1/2/239, al-Lajnah ad-Dâ-imah lil-Buhûts wal-Iftâ’ ditanya:

س : في هذا الزمان عديد من الجماعات والتفريعات ، وكل منها يدعي الانضواء تحت الفرقة الناجية ، ولا ندري أيها على حق فنتبعه ، ونرجو من سيادتكم أن تدلونا على أفضل هذه الجماعات وأخيرها ؛ فنتبع الحق فيها مع إبراز الأدلة ؟

(arti) Soal: "Di zaman ini terdapat sejumlah kelompok-kelompok da‘wah dan cabang-cabang(nya). Setiap darinya mengaku di bawah bendera al-Firqotun-Najiyah (golongan yang selamat). Kami tidak tahu dari kelompok-kelompok tersebut mana yang di atas kebenaran, lalu kami mengikutinya. Kami mengharap dari anda sekalian yang mulia untuk menunjukkan kelompok yang paling utama dan paling baik darinya kepada kami. Lalu kami bisa mengikuti kebenaran di dalamnya disertai dengan mengeluarkan dalîl-dalîl(nya)."

ج : كل من هذه الجماعات تدخل في الفرقة الناجية إلا من أتى منهم بمكفر يخرج عن أصل الإيمان ، لكنهم تتفاوت درجاتهم قوة وضعفا بقدر إصابتهم للحق وعملهم به وخطئهم في فهم الأدلة والعمل ، فأهداهم أسعدهم بالدليل فهما وعملا ، فاعرف وجهات نظرهم ، وكن مع أتبعهم للحق وألزمهم له ، ولا تبخس الآخرين إخوتهم في الإسلام فترد عليهم ما أصابوا فيه من الحق ، بل اتبع الحق حيثما كان ولو ظهر على لسان من يخالفك في بعض المسائل ، فالحق رائد المؤمن ، وقوة الدليل من الكتاب والسنة هي الفيصل بين الحق والباطل . وبالله التوفيق . وصلى الله على نبينا محمد ، وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو … عضو … نائب رئيس اللجنة … الرئيس
عبد الله بن قعود … عبد الله بن غديان … عبد الرزاق عفيفي … عبد العزيز بن عبد الله بن باز
فتاوى اللجنة الدائمة - 1 -2/ 239 . السؤال الأول من الفتوى رقم  : 7122

(arti) Jawab: "Semua kelompok-kelompok ini masuk dalam kelompok al-Firqotun-Najiyah (golongan yang selamat), kecuali seseorang dari mereka yang melakukan suatu kekâfiran yang mengeluarkannya dari asal (pokok) keîmânan (menjadi kâfir). Akan tetapi, derajat mereka berbeda-beda dari sisi kekuatan dan kelemahan, sesuai dengan kadar kecocokan mereka kepada kebenaran dan ‘amaliah mereka kepadanya, serta kesalahan mereka dalam memahami dalîl dan ‘amaliah mereka. Yang paling lurus dari mereka, yang paling berbahagia (baik) dari mereka dari sisi pemahaman dan ‘amalan. Maka kenalilah arah pandangan mereka. Dan hendaknya kamu bersama (kelompok) yang paling (baik) dalam mengikuti kebenaran, dan konsistenlah kamu kepadanya. Janganlah kamu menganiaya orang lain dari saudara-saudara mereka di dalam Islâm, lalu kamu membantah mereka, apa yang mereka mencocoki dari kebenaran di dalamnya. Bahkan, hendaknya kamu mengikuti kebenaran di manapun kebenaran itu berada, walaupun dari lisan orang yang berbeda denganmu dalam sebagian masalah. Maka kebenaran itu merupakan mata (petunjuk) bagi seorang mu’min. Kekuatan dalîl dari al-Qur-ân dan as-Sunnah, merupakan pemutus perkara antara kebenaran dan kebâthilan. Dan taufiq hanyalah di tangan Allôh. Semoga sholâwat dan salam dari Allôh tercurah untuk Nabî Muhammad, keluarganya, dan para shohâbatnya."

Lembaga Tetap Untuk Riset ‘Ilmiyyah dan Fatwa

‘Abdullôh ibn Qu‘ûd (Anggota)
‘Abdullôh ibn Ghodâyan (Anggota)
‘Abdur-Rozâq ‘Afifi (Wakil ketua)
‘Abdul-‘Azîz ibn Bâz (Ketua)

===---===---===

Dari penjelasan Syaikh Ibnu Bâz رحمه الله tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa:

⑴. Seluruh kelompok-kelompok da‘wah Islâm yang ada pada saat ini, adalah termasuk di dalam kategori al-Firqotun-Najiyah (golongan yang selamat), selama ia tidak melakukan atau menyakini sesuatu perkara yang mengeluarkan mereka dari keislâman (kâfir).

⑵. Akan tetapi, derajat mereka berbeda-beda sesuai dengan kadar kesesuaian mereka terhadap al-Qur-ân dan as-Sunnah Rosûl  صلى الله عليه و سلم.

⑶. Ukuran suatu kebenaran bukanlah kelompok atau komunitas tertentu, akan tetapi dalîl dari al-Qur-ân dan as-Sunnah Nabî  صلى الله عليه و سلم.

⑷. Adalah suatu keharusan untuk mengambil dan menerima kebenaran, walaupun kebenaran itu datang dari pihak yang berbeda pendapat atau berbeda pandangan dengan kita dalam sebagian masalah, atau dari pihak yang bukan termasuk dari komunitas atau kelompok kita. Karena kebenaran merupakan mata (petunjuk) bagi orang yang berîmân.

⑸. Menyalahkan orang lain dalam suatu ‘amalan yang sesuai dengan petunjuk dari al-Qur-ân dan as-Sunnah hanya karena bukan dari kelompok atau komunitasnya, maka hal tersebut merupakan perbuatan zhôlim (aniaya) – “Dan kezhôliman merupakan kegelapan nanti di Hari Qiyâmat”.

Karenanya, Syaikh Ibnu Bâz رحمه الله memiliki penilaian yang sangat obyektif terhadap jamâ‘ah-jamâ‘ah dan harokah-harokah Ummat Islâm, bahkan beliau menganjurkan untuk saling memperbaiki dan saling bekerja-sama dalam kebaikan.

Perhatikan jawaban dari sebuah pertanyaan yang pernah diajukan kepada Syaikh Ibnu Bâz رحمه الله tentang jamâ‘ah-jamâ‘ah dan firqoh-firqoh yang di Ummat Islâm pada ada saat ini.

Berikut pertanyaannya:

س : الجماعات والفرق الموجودة الآن أقصد بها جماعة الإخوان المسلمين ، وجماعة التبليغ ، وجماعة أنصار السنة المحمدية ، والجمعية الشرعية ، والسلفيين ، ومن يسمونهم التكفير والهجرة ، وهذه كلها وغيرها قائمة بمصر أسأل ما موقف المسلم منها ؟ وهل ينطبق عليها حديث حذيفة رضي الله عنه : «فاعتزل تلك الفرق كلها ولو أن تعض بأصل شجرة حتى يدركك الموت وأنت على ذلك» رواه الإمام مسلم في الصحيح ؟

(arti) Soal: "Jamâ‘ah-jamâ‘ah dan golongan-golongan yang ada saat ini, aku maksudkan dengannya Jamâ‘ah Ikhwânul Muslimîn, Jamâ‘ah Tablîgh, Jamâ‘ah Anshôrus-Sunnah Muhammadiyyah, Jam‘îyyah Syar‘iyyah, Salafiyyun, dan apa yang mereka namakan dengan Takfir dan Hijroh, ini semua dan selainnya ada di Mesir. Aku bertanya bagaimana sikap seorang muslim terhadapnya? Apakah bisa diterapkan terhadapnya hadîts Hudzaifah رضي الله عنه: "Maka menjauhlah kamu dari golongan-golongan itu semuanya walaupun kamu harus mengigit akar pohon sampai kamu berjumpa dengan kematian, dan kamu dalam keadaan seperti itu", sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imâm Muslim di dalam Shohîhnya?"

Syaikh Ibnu Bâz رحمه الله menjawab:

ج : كل من هذه الفرق فيها حق وباطل وخطأ وصواب ، وبعضها أقرب إلى الحق والصواب وأكثر خيرا وأعم نفعا من بعض ، فعليك أن تتعاون مع كل منها على ما معها من الحق وتنصح لها فيما تراه خطأ ، ودع ما يريبك إلى ما لا يريبك

(arti) Jawab: "Seluruh golongan-golongan ini di dalamnya terdapat kebenaran dan kebâthilan, kesalahan dan kebenaran. Sebagiannya lebih dekat kepada kebenaran, lebih banyak kebaikannya, dan kemanfaatannya lebih menyeluruh dari sebagian yang lain. Maka wajib bagi kamu untuk bekerja sama dengan setiap golongan tersebut dengan apa yang bersama jamâ‘ah tersebut dari kebenaran, dan kamu nasihatkan kepadanya apa yang kamu lihat hal itu sebagai kesalahan. Tinggalkan apa yang meragukan kamu kepada apa yang tidak meragukan kamu." [lihat: Fatwa al-Lajnah ad-Dâ-imah lil-Buhûts wal-Iftâ’ 2/239 no fatwa 6280].

⚠ Sangat jelas bahwa da‘wah Salafiyyîn itu sama sekali berbeda dengan apa yang digadang-gadang sebagai da‘wah oleh GPK Kokohiyyun itu, bukan?

☠ Jelas bahwa GPK Kokohiyyun itu bukanlah Salafiy, tetapi mereka hanyalah mengaku-ngaku (pendaku) saja sebagai Salafiy (alias: Salafiy Maz‘ûm).

Maka pertanyaannya: apakah masih mau merujuk perkara agama kepada GPK Kokohiyyun itu?

▪ IQ itu given, stupid itu pilihan.

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh