Beginilah Ruwaibidhoh Berfatwa

⏺ Pertama, mengatakan bahwa Qunût Shuhuh itu bid‘ah adalah suatu kedunguan yang luar biasa, karena ia jelas-jelas adalah perbedaan pendapat (ikhtilaf) di kalangan para Imâm Madzhab. Sedangkan para Imâm Madzhab itu afalah orang-orang yang ke‘ilmuannya jelas sangat-sangat jauh di atas siapapun juga syaikh, ustâdz, apalagi Ngustad Pesbuk di Zaman Now.

⏺ Kedua, mengatakan bahwa ma’mum itu tak perlu mengikuti imâm yang berqunût kemudian cukup berdo'a sendiri saja dengan mengulang-ulang do'a i‘tidal itu fatwa dari siapa ya?

Sementara telah jelas bahwa Imâm Ahmad ibn Hanbal, Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyah, Syaikh Bin Bâz, Syaikh al-Albânî, Syaikh Ibnu al-‘Utsaimîn رحمهم الله, dlsb, berfatwa bahwa ma’mum itu mengikut kepada imâm jika imâm berqunût…!

📍 Rujukan:
🔗 Link: http://bit.ly/2thXtpH
🔗 Link: http://bit.ly/2JUOBNC

Bahkan al-Lajnah ad-Dâ-imah lil-Buhûts wal-Iftâ’ mengeluarkan fatwa yang mengatakan bahwa ma’mum itu harus mengikut kepada imâm jika imâm berqunût. – link: http://bit.ly/2JXWdPL

Syaikh Shôlih ibn Fauzân al-Fauzân حفظه الله juga mengatakan bahwa ma’mum harus mengikut kepada imâm jika imâm berqunût. – link: http://bit.ly/2JUuM9k

Lantas dari mana itu ajaran mengulang-ulang sendiri do'a i‘tidal itu…???

☠ Jelas adalah si Ngustad Pesbuk Ruwaibidhoh itulah yang ahlul-bid‘ah…!!!

⏺ Ketiga, apabila i‘tidal itu adalah tempatnya berdo'a dengan do'a apa saja yang dikehendaki, lantas kenapa mengikut kepada do'a qunûtnya imâm jadi tidak boleh?

Memangnya qunût itu mantera sihir apa…???

نعوذ بالله من ذلك

☠ Ruwaibidhoh model begini betul-betul merusak Ummat Islâm.

❗ Pertanyaannya: apakah masih mau merujuk perkara agama kepada ngustad-ngustad Pesbuk Ruwaibidhoh berafiliasi GPK Kokohiyyun itu?

▪ IQ itu given, stupid itu pilihan.

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh