Nawâqidhul-Manhaj
Dahulu Syaikh Muhammad ibn ‘Abdul-Wahhâb رحمه الله (MBAW) mengarang kitâb "نواقض الإسلام" (Nawâqidhul Islâm - Pembatal-Pembatal Keislâman) karena beliau melihat begitu banyak dari kalangan kaum Muslimîn, yang baik secara mengetahui maupun tidak mengetahui, melakukan perbuatan-perbuatan kekufuran.
Syaikh MBAW begitu keras memberantas kesyirikan dan tempat-tempat kesyirikan.
Kini tema Nawâqidhul-Islâm itu sudah jarang dibahas…
Lebih menyedihkan lagi…
Gerombolan Kokohiyyun yang mengaku-ngaku sebagai anak-cucu ideologis dari Syaikh MBAW pun juga jarang mengkajinya…
Malahan yang ada, gerombolan Kokohiyyun itu seenaknya mengeluarkan Muslim dari Ahlus-Sunnah wal-Jamâ‘ah dengan tuduhan manhajnya menyimpang.
Mereka malah menyerang sesama Muslim dengan alasan manhaj.
Maka dari itu sepertinya kita perlu meminta Ngibaroin-nya gerombolan Kokohiyyun itu mengarang kitâb "نواقض المنهج" (Nawâqidhul-Manhaj – Pembatal-Pembatal Manhaj) supaya jelas kita harus bagaimana bersikap terhadap mereka.
Adapun yang biasanya dijadikan pembatal-pembatal manhaj oleh gerombolan itu antara lain adalah:
① Celana isbal.
② Memotong jenggot.
③ Turun dalam unjuk rasa damai membela kebenaran.
④ Duduk dengan tertuduh Ahli Bid‘ah dan mengaji dengan asatidz yang tidak direkomendasikan.
⑤ Mengkritik Presiden sekuler.
⑥ Memuji Sayyid Quthb.
⑦ Berbicara tentang politik.
⑧ Mengajak jihâd tanpa pemimpin.
⑨ Anti udzur jahil.
⑩ Senang selfie / wefie.
Adapun contohnya adalah screenshot di bawah ini. Lihatlah bagaimana Kokohiyyah ini seenaknya mengeluarkan seseorang yang dilahirkan dan dibesarkan di tengah keluarga Ahlus-Sunnah, dididik di ma’had Salafiyyah, sementara Kokohiyyah itu sendiri majhul, tak jelas belajar di mana dan siapa gurunya, serta apa yang dipelajarinya.
Komentar
Posting Komentar