AILA vs Feminist
Seorang teman yang menghadiri sidang Uji Material (Judicial Review) oleh AILA di MK menceritakan bagaimana oposisi AILA, yaitu kelompok Feminist yang kebablasan begitu menggelora membela dalam “kebebasan seksual” (baca: perzinaan) bahkan LaGiBeTe atas nama “kebebasan”…
Idenya mereka, kaum Feminist yang kebablasan itu, adalah hubungan bahwa hetero seksual antara laki-laki dengan perempuan yang terikat dalam lembaga perkawinan itu adalah suatu bentuk penjajahan…!
نَعُوْذُبِاللهِ مِنْ ذَلِكَ
Itulah mengapa mereka sangat anti hubungan seks di luar nikah menjadi delik pidana dengan ancaman hukuman penjara.
Terus terang, saya langsung teringat akan hadîts-hadîts mulia berikut ini…
📌 Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم pernah bersabda menceritakan tentang fitnah akhir jaman:
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ ، وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ
(arti) _“Di antara tanda-tanda Hari Qiyâmat adalah: sedikitnya ‘ilmu dan tersebarnya kebodohan, merebaknya perzinaan secara terang-terangan.”_ [HR al-Bukhôrî no 81, 5231, 5577, 6808; Muslim no 2671; at-Tirmidzî no 2205; Ibnu Mâjah no 4045; Ahmad no 12069, 12342, 12622, 12753, 13377].
Bahkan saking maraknya perzinaan di kala itu, manusia sudah tidak punya malu lagi dalam melakukan hubungan intim di pinggir-pinggir jalan.
📌 Diriwayatkan dari Shohâbat ‘Abdullôh ibn ‘Amrû رضي الله عنه, bahwa Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم pernah bersabda:
لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَسَافَدُوْا فِي الطَّرِيْقِ تَسَافُدَ الْحَمِيْرِ
(arti) _“Tidak akan terjadi Hari Qiyâmat hingga manusia berani berhubungan intim di jalanan seperti keledai.”_ [HR Ibnu Hibbân no 1889; al-Hâkim IV/457; al-Bazzâr; ath-Thobrônî ~ dinilai shohîh oleh Syaikh Muhammad Nâshiruddîn al-Albânî, as-Silsilah al-Ahâdîts ash-Shohîhah no 481].
Lalu kenapa malah kaum perempuan yang banyak menjadi pembela kemaksiyatan itu…?
Bukankah harusnya perempuan itu adalah yang lebih halus perasaannya…?
Tidak dinafikan bahwa memang kaum perempuan memiliki perasaan yang halus…
📌 Namun perhatikanlah bahwa Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم pernah bersabda:
اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ ، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ
(arti) _“Aku diperlihatkan di Syurga, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum faqir. Lalu aku diperlihatkan Neraka, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para perempuan.”_ [HR al-Bukhôrî no 3241, 5198, 6449, 6546; Muslim no 2737; at-Tirmidzî no 2602, 2603; Ahmad no 1982, 3213, 6322, 7610, 19008, 19080, 19131].
📌 Bahkan, kelak bagian mayoritas dari pengikut al-Masîh ad-Dajjâl itu adalah kaum perempuan sebagaimana sabda Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم:
يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِى هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّ قَنَاةَ فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لِيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ فَيُوثِقُهَا رِبَاطاً مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ
(arti) _“Ad-Dajjâl akan turun ke Marriqonah dan mayoritas pengikutnya adalah kaum perempuan, sampai-sampai ada seorang laki-laki yang pergi ke istrinya, ibunya, putrinya, saudarinya, dan bibinya, kemudian ia mengikatnya karena khawatir mereka keluar menuju ad-Dajjâl.”_ [HR Ahmad no 5099].
Inilah kenapa banyak perempuan yang justru jadi pembela kemaksiyatan, menjadi punggawa kebathilan, karena kaum perusak anak buah ad-Dajjâl tahu betul bahwa jika ingin menghancurkan suatu bangsa, maka rusaklah kaum perempuannya.
⚠ Semoga kaum perempuan Muslimah sadar akan fitnah ini, dan menjadikan tauladan Sumayyah bintu Khoyyat رضي الله عنها sebagai ummat Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم yang pertama kali menumpahkan darahnya di jalan الله… dan membela syari‘at yang dibawa oleh Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم sebagaimana dahulu dicontohkan oleh Nusaibah bintu Ka‘ab رضي الله عنها ketika bertempur layaknya singa dalam membela Nabî.
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ، تَوَكَّلْنَا عَلَى اللهِ رَبِّنَا
Komentar
Posting Komentar