Àsyurō’, Thanksgiving-nya Muslim

Hari Ȁṡūrō’ (10 Muḥarrom) ini seharusnya bagi kaum Muslimīn adalah "hari kebersyukuran" kepada Allōh ﷻ‎ (Thanksgiving).

Iya, thanksgiving-nya Muslim karena pada tanggal 10 Muḥarrom ini menurut riwayat-riwayat yang maṡhūr adalah hari di mana:
- Nabī Ādam عليه السلام taubatnya diterima oleh Allōh ﷻ‎.
- Nabī Nūh عليه الصلاة والسلام kapalnya didaratkan oleh Allōh ﷻ‎ di gunung al-Jūdiyy setelah puluhan hari berlayar.
- Nabī Yūnus عليه السلام dikeluarkan dari perut ikan paus oleh Allōh ﷻ‎ setelah berhari-hari di dalamnya.
- Nabī Ibrōhīm ﷺ‎ dikeluarkan dari api unggun raksasa oleh Allōh ﷻ‎ setelah berhari-hari di dalamnya.
- Nabī Yūsuf عليه الصلاة والسلام diselamatkan dari sumur oleh Allōh ﷻ‎.
- Nabī Ya`qūb عليه الصلاة والسلام dikembalikan penglihatannya oleh Allōh ﷻ‎ setelah Beliau buta bertahun-tahun.
- Nabī Dāwūd عليه السلام diterima taubatnya oleh Allōh ﷻ‎.
- Nabī Mūsā عليه الصلاة والسلام diselamatkan oleh Allōh ﷻ‎ dari kejaran Firàun dengan ditenggelamkannya Firàun.
- Nabī Ayyūb عليه السلام disembuhkan dari penyakitnya oleh Allōh ﷻ‎.
- Nabī Ȉsā عليه الصلاة والسلام diangkat ke langit oleh Allōh ﷻ‎.

Suku Quroiṡ di Makkah pada zaman Jāhiliyyah juga punya tradisi berpuasa pada hari Ȁṡūrō’. Lalu ketika Baginda Nabī ﷺ‎ hijroh ke Madīnah maka Beliau ﷺ‎ mendapati orang-orang Yahūdi di Madīnah juga berpuasa pada hari tersebut karena kebersyukuran mereka atas diselamatkannya Nabī Mūsā dari kejaran Firàun.

📌 Baginda Nabī ﷺ‎ lalu berkata:

فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ نَحْنُ نَصُوْمُهُ تَعْظِيْمًا لَهُ

(arti) _”Aku lebih berhak terhadap Mūsā daripada kalian (Yahūdi), maka kami akan berpuasa pada hari tersebut sebagai bentuk pengagungan kami terhadapnya.”_

🚫 Jadi Ȁṡūrō’ ini BUKAN "hari bersedih" sebagaimana yang dilakukan oleh kaum agama Ṡiàh Rōfiḍoh. Karena Baginda Nabī ﷺ‎ tak pernah pernah merayakan kesedihan. Bahkan Allōh menyebutkan di dalam al-Qur-ān bahwa banyak Nabiyullōh yang dibunuh oleh Yahūdi Banī Isrō-īl, akan tetapi tak ada satupun perintah untuk bersedih atasnya.

Mensyukuri Ȁṡūrō’ adalah dengan berpuasa, dan ganjaran puasa pada hari Ȁṡūrō’ juga sangat besar

📌 Kata Baginda Nabī ﷺ‎:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

(arti) _“Puasa (pada hari) itu bisa menghapuskan (dosa-dosa kecil –pent) pada tahun kemarin.”_

Serta juga dengan banyak berṣodaqoh, sebagaimana yang dilakukan oleh para ùlamā’ terdahulu.

Demikian, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Penguasa Zhōlim Belum Tentu Cerminan Rakyat Yang Buruk