Beginilah Islām Menyikapi Penghina Agama & Muslimah

Di dalam riwayat yang shohīh, disebutkan ada seorang perempuan ‘Arab yang datang ke pasarnya kaum Yahūdi dari Banī Qoinuqō‘ untuk berdagang.

Sesampainya di pasar, sang perempuan Muslimah itu duduk di dekat lapak seorang pengrajin perhiasan Yahūdi. Namun si Yahūdi di sebelahnya itu ternyata punya niyat jahat ingin menyingkap jilbab si Muslimah itu. Diam-diam si Pengrajin Perhiasan Yahūdi, tanpa diketahui si Muslimah, mengikatkan ujung jilbabnya Muslimah itu sehingga saat si Muslimah itu bangkit berdiri, jilbabnya tertarik sehingga aurōtnya seketika itu juga tersingkap, dan si Yahūdi itu lalu tertawa-tawa senang mengejek.

Muslimah itu spontan berteriak, dan seorang laki-laki Muslim yang berada di dekatnya spontan menjawab distress call si Muslimah itu dan ia pun tanpa pikir panjang menghajar si Pengrajin Perhiasan Yahūdi itu lalu membunuhnya. Orang-orang Yahūdi Banī Qoinuqō‘ kemudian mengeroyok dan menangkapnya si laki-laki Muslim itu, mereka menyiksanya hingga tewas.

❓ Apa reaksi Baginda Nabī ﷺ‎ sebagai pemimpin kaum Mu’minīn?

Ternyata Baginda Rosūlullōh ﷺ‎ malah memimpin pasukan kaum Mu’minīn mengepung perkampungan Banī Qoinuqō‘, dan setelah dikepung selama 15 hari, Banī Qoinuqō‘ yang sombong itu akhirnya bertekuk lutut dan menyerah disebabkan Allōh ﷻ‎ memasukkan rasa gentar ke dalam dada mereka.


❓ Mengapa Rosūlullōh ﷺ‎ menyatakan perang untuk hal yang tampaknya personal itu…?

Karena track record Banī Qoinuqō‘ itu sangat-sangat buruk. Mereka berupaya mengadu domba suku Aus dengan Khozroj sehingga hampir saja di antara kedua suku ini terjadi peperangan. Mereka suka mengganggu kaum Muslimīn.

Ketika Banī Qoinuqō‘ menyerah, hampir saja seluruh laki-laki dewasa mereka dihukum penggal oleh Baginda Rosūlullōh ﷺ‎ kalau tidak karena permohonan dan intrik-intrik dari gembong kaum Munāfiqīn, ‘Abdullōh ibn Ubai ibn Salul.

⚠️ Begitulah seharusnya kaum Mu‘minīn ketika agama dan kaum Muslimah dihina, dan itu teladan dari Baginda Nabī ﷺ‎, sang "roḥmatan lil-‘ālamīn".

Potrait the above event now and here.

Bukan malah salaman haha hihi bersama penghina agama dan istrinya. Najis…!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Penguasa Zhōlim Belum Tentu Cerminan Rakyat Yang Buruk