Membaca al-Qur-ān Dengan Baik & Benar


Membaca al-Qur-ān dengan baik dan benar, yaitu baik cara mengeluarkan bunyi hurufnya dan benar melafazhkan tajwidnya, itu adalah ‘ilmu tersendiri dan WAJIB dilatih secara berulang-ulang.


Iya, karena keliru mengeluarkan bunyi huruf, atau salah melafazhkan tajwid, maka makna ayatnya bisa berubah sangat fatal.

Tidak perlu malu untuk belajar membaca al-Qur-ān, mau sudah usia berapa pun juga atau siapa pun juga.

Baginda Nabī ﷺ‎ menasihatkan untuk belajar membaca al-Qur-ān dengan baik dan benar…

📌 Kata Baginda Nabī ﷺ‎:

خُذُوا الْقُرْآنَ مِنْ أَرْبَعَةٍ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ وَسَالِمٍ وَمُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ وَأُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ

(arti) _“Ambillah (cara membaca) al-Qur-ān itu dari empat orang. Yaitu dari, Abdullōh ibn Mas‘ūd, Sālim, Mu‘ādz ibn Jabal, dan Ubay ibn Ka‘ab.”_ [HR al-Bukhōrī no 4999; Muslim no 2464; at-Tirmidzī no 3810; Ahmad no 6476, 6497, 6504, 6543].

Perhatikan:
❶ Bahkan kelas Shohābat رضي الله تعالى عنهم yang notabene adalah orang ‘Arab asli, hidup di zaman semua orang ‘Arab masih berbahasa al-Fush-hā.
❷ Kebanyakan para Shohābat itu berislām ketika mereka sudah berusia dewasa.
❸ Mereka diperintahkan belajar hanya kepada 4 orang saja!

❓ Artinya?

👉 Tak semua orang ‘Arab di zaman dahulu itu sudah pasti baik dan benar membaca al-Qur-ān-nya.

❗ Jadi sebagai orang Indonesia di Zaman Now, tak perlu ada rasa malu belajar cara membaca al-Qur-ān dengan baik dan benar, siapapun juga anda dan berapa pun juga usia anda.

Ayo semangat…!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Penguasa Zhōlim Belum Tentu Cerminan Rakyat Yang Buruk