Merdeka
Merdeka itu menurut doktrinnya Franklin Delano Roosevelt adalah kebebasan:
- untuk berbicara menyatakan pendapat,
- untuk berìbādah menurut agama dan keyakinan,
- untuk mencari penghidupan yang layak, dan
- dari ancaman atas keselamatan jiwa.
Sepanjang sejarah ummat manusia, penjajahan selalu menindas manusia dalam 4 hal tersebut. Entah itu bernama "Monarkisme", "Imperialisme", "Merkantilisme", "Kolonialisme", "Kapitalisme", "Komunisme", "Zionisme", maupun "New World Order", serta isme-isme lainnya.
They're all the same, mereka menjajah manusia demi kepentingan "the few élite", entah itu bernama "aristokrat", atau "bourgeoisie", atau sekarang kita kenal dengan "oligarki". Kalau dalam istilah Ṡarīàt, mereka itu dinamakan: "sādatanā" (pemimpin politik) dan "kubarō-anā" (pemimpin spiritual). Sepanjangan zaman, 2 kaum inilah yang melakukan "l'exploitation de l'homme par l'homme" (penindasan manusia atas manusia).
Adalah Islām yang Allōh ﷻ turunkan melalui para Nabī & Rosūl-Nya (mereka diutus kepada semua bangsa, jumlahnya ada sekitar 124.000an nabī dan 300an rosūl) yang membebaskan manusia dari penjajahan.
Walau Islām maknanya adalah menyerahkan diri kepada Allōh Robbul-Ȁlamīn, akan tetapi hakikatnya dengan berislām secara kāffāh menerapkan ṡarīàt yang Allōh turunkan melalui Rosūlullōh ﷺ, maka manusia menjadi bebas dari penjajahan.
Iya, karena Ṡarīàt itu menjaga 5 hal azazi manusia, yaitu:
⑴. Ḥifẓud-Dīn, yaitu penjagaan atas agama.
⑵. Ḥifẓun-Nafs, yaitu penjagaan atas jiwa manusia.
⑶. Ḥifẓul-Àql, yaitu penjagaan atas kewarasan manusia.
⑷. Ḥifẓun-Nasl, yaitu penjagaan atas nasab / keturunan manusia.
⑸. Ḥifẓul-Māl, yaitu penjagaan atas harta manusia.
Itulah maqōṣid ṡariàh (tujuan diturunkannya Ṡariàt oleh Allōh ﷻ).
Coba bayangkan apabila agama manusia dijaga murni, manusia betul-betul bertauḥīd dan betul-betul murni berhukum dengan Ṡariàt yang Allōh ﷻ turunkan kepada Rosūlullōh ﷺ, tiada penyembahan ṭōġūt, tiada ketundukan pada ḥukum ṭōġūtiyyah.
Coba bayangkan apabila jiwa manusia dijaga Ṡariàt, tak bisa ditumpahkan darahnya tanpa alasan yang ḥaqq.
Coba bayangkan apabila kewarasan àql manusia dijaga Ṡariàt, tak boleh ada ḳomr, tak boleh ada drugs.
Coba bayangkan apabila keturunan manusia dijaga Ṡariàt, pelacuran dan perzināan tidak ada.
Coba bayangkan apabila harta manusia dijaga Ṡariàt, tak boleh ada keẓōliman semisal perampasan harta dengan kekerasan (rampas, curi) maupun yang tidak keras seperti judi dan ribā (baik rentenir tradisional maupun rentenir modern yang berizin).
Maka…
Tak ada lagi yang namanya "homo homini lupus"…
Tak ada lagi yang namanya "l'exploitation de l'homme par l'homme"…
Itulah kenapa Islām itu selalu dimusuhi oleh para Kolonialis, Imperialis, dan kini Oligarkis dan Zionis…
Karena hanya Islām yang menentang penjajahan, baik itu penjajahan fisik, keyakinan, ekonomi, maupun politik…
Makanya muncul narasi-narasi semisal "Agama (Islām) musuh Pantjasila" dan "Kontitusi di atas kitab suci (al-Qur-ān)"…
Mereka lupa kalau dulu founding fathers of this nation bersepakat mengakui bahwa:
"Atas berkat rakhmat Allah jang Maha Koeasa dan dengan didorongkan oleh keinginan loehoer, soepaya berkehidoepan kebangsaan jang bebas, maka rakjat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannja."
Mereka lupa kalau dulu founding fathers of this nation menetapkan Sila Pertama dari Pantjasila pada Piagam Djakarta sebagai:
"Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi pemeloek-pemeloeknja."
Kehidupan masyarakat yang àdil itu adalah hasil dari penerapan Ṡariàt dengan kāffah, itu yang diimpikan oleh para founding fathers of this nation.
You may say I'm a dreamer.
But I'm not the only one.
I hope someday you'll join us.
And the world will be as one under Ṡariàh.
Komentar
Posting Komentar