Ḳoirud-Dīn Barbarūs ≠ Bajak Laut

Kita saksikan penggambaran Khiḍr (Ḳoirud-Dīn) Barbarūs (atau di Barat dikenal dengan nama "Hayreddin Barbarossa") sebagai pelaku kriminal bajak laut yang sadis yang menterror laut Mediterania di Abad XVI.


Well, harus diakui bahwa Ḳoirud-Dīn Barbarūs yang lahir di pulau Lesbos (sekarang bagian dari Yunani) itu pada awal-awalnya memang adalah sebagai "bajak laut".

⚠️ Namun sebelum judging, haruslah paham lebih dulu Geo-Politik pada Abad XII s/d Abad XVIII (atau yang dikenal dengan nama "Age of Sail", masa-masa pelayaran kapal bertenaga angin).

⇛ Jadi Ḳoirud-Dīn Barbarūs itu bukanlah "kriminal" bajak laut biasa, akan tetapi ia adalah seorang "privateer" atau "corsair".

❓ Apa itu "privateer"?

Sederhananya, "bajak laut" yang diangkat secara resmi oleh Pemerintahan suatu Negara.

Bajak laut resmi?

Iya, coba saja googling UU di Kerajaan Inggris dengan judul "Offences at Sea Act 1536" atau "Piracy Act 1717", maka akan ditemukan tentang apa maksud dari privateer atau corsair tersebut.

Jadi pada masa Age of Sail itu para privateer itu diangkat secara resmi oleh Pemerintah suatu Negara dan ditugaskan untuk membegal kapal-kapal dagang dari negara musuhnya. Biasanya, lisensi tersebut membatasi aktivitas pada satu kapal tertentu (terdaftar), dan orang-orang yang tertentu (terdaftar), serta untuk jangka waktu tertentu pula. Jadi tak sembarang-sembarang saja orang bisa menjadi privateer. Bahkan biasanya para pemilik atau kapten kapal diminta untuk membayar jaminan kinerja (Performance Bond).

Aturan pengangkatan privateer juga menentukan kapal-kapal negara mana saja yang boleh diserang di bawah ketentuan perang. Kemudian di laut, kapten kapal privateer diwajibkan untuk menunjukkan surat pengangkatannya tersebut kepada kapten kapal korbannya (setelah ditaklukkan) sebagai bukti keabsahan klaim mereka atas kapal korbannya.

Kemudian ketika para privateer itu pulang dari misinya, maka ia harus melaporkan rampasannya ke Pemerintah, lalu Pemerintah akan mengesahkan pembagiannya (tergantung UU di masing-masing Negara). Malah di kebanyakan Negara, kalau sampai tak melaporkan misinya, maka lisensi mereka akan dicabut dan mereka dianggap kriminal yang akan diburu oleh Negara.

❌ Oh iya, apabila kapal yang diserang ternyata bukan musuh dari Negaranya, maka kapten kapal privateer tak boleh mengklaim kapal tersebut, dan jika nekad melakukan hal itu maka akan menjadi tindakan kriminal "pembajakan" dan ia akan diburu oleh negaranya sendiri!

Contohnya yang paling terkenal dari privateer itu adalah Laksamana Sir Francis Drake yang diangkat oleh Ratu Elizabeth I dari Inggris. Francis Drake ini memimpin sekira 25 kapal laut melakukan pembegalan terhadap kapal-kapal Kerajaan Spanyol yang menjadi musuh Kerajaan Inggris ketika itu. Francis Drake, yang kemudian menjadi laksamana pemimpin armada Inggris melawan Spanish Great Armada, semasa kariernya sebagai privateer ditaksir oleh majalah Forbes berhasil mengumpulkan harta sekira US$ 115juta.

Semua negara pada masa Age of Sail mengangkat privateer-nya masing-masing. Contohnya seperti: Didrik Pining (Jerman), Piet Hein (Belanda), Alonso de Contreras (Spanyol), William Kidd (Skotlandia), Henry Morgan (Welsh), Jean Fleury (Prancis), Timmayya (Vijayanagara, India), Lars Gathenhielm (Swedia). Bahkan Amrik yang baru merdeka pada tahun 1776 pun punya privateer semisal: John Goodrich, John Ordronaux, Ephraim Sturdivant, dan Otway Burns.

Nah, Ḳoirud-Dīn Barbarūs itu adalah privateer bagi Daulah Ùṫmāniyyah, sebagaimana juga Turgut Reis, Kemal Reis, Oruç Reis, dan Murat Reis – "reis" itu adalah pangkat "laksamana" di dalam angkatan laut Daulah Ùṫmāniyyah.

Ḳoirud-Dīn dan ketiga saudaranya (kakaknya Ùrūj & Isḥāq, serta adiknya Ilyās) semuanya menjadi pelaut pada kapal-kapal dagang. Kemudian, setelah memiliki kapal sendiri, kakak beradik ini lalu jadi privateer melawan Knight Hospitaller of St John (ordo rahib tempur Katholik semasa Perang Salib) yang berpangkalan di pulau Rhodes. Oruç dan Ilyās beroperasi di Levant, antara Anatolia, Suriyah, dan Mesir. Ḳidr beroperasi di laut Aegea dan sebagian besar operasinya berpusat di Tesalonika. Isḥāq, yang tertua, tetap tinggal di Mytilene dan terlibat dalam urusan keuangan bisnis keluarga.

Jadi jelas ya kalau Ḳoirud-Dīn Barbarūs itu BUKAN kriminal, namun ia adalah privateer.

Demikian, semoga bermanfaat.


📝 NOTE:
Masa privateer ini berlangsung hingga tahun 1856 ketika dikeluarkan "Declaration of Paris" di mana hampir semua negara di Eropa mengabolisinya. Amrik tak termasuk yang menandatangani Declaration of Paris. Bahkan UU Privateer itu menjadi dasar bagi Amrik membentuk "Private Military Contractor" yang mereka pakai melakukan "dirty work" di Afghanistan & Iraq.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh