Siapa GPK Kokohiyyun? – A Brief Introduction

❓ Siapakah GPK Kokohiyyun atau BongLaf itu?

▶ Gerombolan Pengacau Keummatan (GPK) Kokohiyyun itu adalah sekte yang ber‘aqidah rusak mutant hybrid abominasi "murji-ah ma‘al hukkâm, khowârij ma‘ad du‘ât".

Mereka dinamakan dengan "Kokohiyyun" karena mereka selalu menggadang-gadangkan diri bahwa gerombolan mereka adalah yang paling kukuh di atas Manhaj Salaf (tentunya Manhaj Salaf versi mereka sediri, bukan Manhaj Salaf yang sebenar-benarnya).
.
.
❓ Apa ciri-cirinya?

▶ GPK Kokohiyyun itu sangat penjilat kepada penguasa – khususnya penguasa diktator yang zhôlim – di mana mereka berusaha melanggengkan kekuasaan penguasa zhôlim tersebut dengan memelintir pemahaman atas dalîl. ← murji-ah ma‘al hukkâm.

Sebaliknya mereka memusuhi para da‘i yang mengajak kepada al-Qur-ân dan as-Sunnah serta ishlah dan mereka sangat suka menyesat-nyesatkan sesama Muslim dengan tuduhan "ahlul bid‘ah", "manhaj bermasalah", atau "khowârij / takfiri". ← khowârij ma‘ad du‘ât.

❓ Bagaimana posisi Ummat Islâm terhadap GPK Kokohiyyun itu?

▶ GPK Kokohiyyun itu masih muslim, bahkan mereka lari dari kekufuran → jadi kita tidak boleh mengkâfirkan mereka.

Mereka juga bukan munâfiqîn, walau ada banyak ciri dan shifat nifaq pada gerombolan mereka, sebab mereka masih banyak mengingat الله → jadi kita tidak boleh menggelari mereka Munâfiqîn.

GPK Kokohiyyun itu adalah muslim yang jahat.
.
.
❓ Ada di barisan mana GPK Kokohiyyun itu?

▶ Yang jelas, mereka tidak sebarisan dengan Ummat Islâm, malah mereka seringkali ada di barisan orang kuffâr. Oleh karena itu, Ummat Islâm harus berhati-hati dengan mereka, sebab sudah banyak kejadian tentang betapa kejinya mereka, seperti di Mesir dan Libya.

Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyyah رحمه الله pernah berkata: "إِذَا رَأَيْتُمُونِي مِنْ ذَلِكَ الْجَانِبِ وَعَلَى رَأْسِي مُصْحَفٌ ، فَاقْتُلُونِي" – (arti: apabila kalian melihatku ada di barisan sana (pihak Tatar) walaupun aku menjunjung di atas kepalaku mus-haf al-Qur-ân, maka bunuhlah aku!).
.
.
❓ Kenapa ada kelompok yang mengaku-ngaku sebagai Salafiy juga tetapi sangat memusuhi GPK Kokohiyyun?

▶ Itu karena memang ada banyak sub-varietas dari "Pengaku Salafiy" alias "Salafiy Maz‘ûm" tersebut, di mana secara garis besar ada dua sub-varietas, yaitu:
⒜. Sejatiyyun, dinamakan demikian karena mereka mengaku-ngaku paling sejati kesalafiyannya.
⒝. Kokohiyyun, dinamakan demikian karena mereka mengaku-ngaku paling kukuh di atas Manhaj Salaf.

Intinya, kedua gerombolan itu sama saja, mereka adalah Pendaku Salafiy (Salafiy Maz‘ûm).
.
.
❓ Apa bedanya antara Sejatiyyun dengan Kokohiyyun?

▶ Sebenarnya mereka sama saja ‘aqidahnya, yaitu ‘aqida Neo-Murji-ah, atau lebih tepatnya: ‘aqidah rusak mutant hybrid abominasi "murji-ah ma‘al hukkâm, khowârij ma‘ad du‘ât". Akan tetapi Marja’ Taqlid kedua gerombolan tersebut berbeda.
.
.
❓ Apa itu Marja’ Taqlid?

▶ Marja’ Taqlid itu adalah "the highest ranking authorities of Salafiy Maz‘ûm", mirip dengan konsep Marja’ Taqlid di dalam agama Rôfidhoh. Adapun kalau di sekte Salafiy Maz‘ûm, maka marja’ ini adalah yang menjadi rujukan manhaj, fatwa, dan yang mengeluarkan fatwa tertinggi tahdzîr (warning) tentang siapa yang sesat dan siapa yang harus dihajr (excommunication). Marja’ Taqlid itulah yang menjadi rujukan dari ngustad-ngustad pada masing-masing gerombolan (baik Kokohiyyun maupun Sejatiyyun), termasuk juga Ngibaroin di masing-masing sekte.
.
.
❓ Apa bedanya Marja’ Taqlid antara Sejatiyyun dengan Kokohiyyun?

▶ Marja’ Taqlid Sejatiyyun itu adalah Dr Robi’ ibn Hadî al-Madkholî, tinggal di Sa‘ûdi sehingga Sejatiyyun ini kadang disebut juga dengan "Sekte Madakhilah".

Adapun Marja’ Taqlid Kokohiyyun itu adalah ‘Alî Hasan al-Halabî, tinggal di Urdun (Jordania), sehingga GPK Kokohiyyun itu seringkali disebut sebagai "Sekte Halabiyyun".
.
.
❓ Kenapa Sejatiyyun memusuhi Kokohiyyun?

▶ Itu adalah tidak lain karena Marja’ Taqlid Sejatiyyun telah memvonis sesat dan menyesatkan (dholl-mudhill) terhadap Marja’ Taqlidnya Kokohiyyun. Jadi memang pada dasarnya kedua sekte itu tidak akan akur selamanya, bahkan terjadi permusuhan yang sangat keras di antara keduanya.

Hal yang aneh bukan, padahal kedua-duanya mengusung dirinya ber"Manhaj Salaf" katanya?

Bahkan kedua-dua sekte tersebut menggadang-gadang konsep "tiada persatuan jika tak di atas Manhaj Salaf", namun faktanya adalah kedua sekte itu bermusuhan dengan permusuhan yang sangat keras.

Bahkan jangankan antara Sejatiyyun dengan Kokohiyyun, antara sub-sub-sekte Sejatiyyun saja terjadi permusuhan yang sangat keras!

Iya, ada Sejatiyyun Level 1, Sejatiyyun Level 2, dan Sejatiyyun Level 3 (yang dikenakal dengan nama MLM atau mutalawwin la‘ab makir). Bahkan akhir-akhir ini di Level 2 pun sekarang ada yang Level 2A dan Level 2B.

Jadi, orang yang bodoh pun tahu there's something wrong about them.
.
.
❓ Jika ternyata faktanya para "Pengaku Salafiy" (Salafiy Maz‘ûm) itu berkelompok-kelompok, maka bagaimana cara yang mudah untuk mengenalinya?

▶ Sebenarnya cara yang mudah untuk mengenalinya adalah dengan menyebutkan nama, tetapi hal itu bisa membuat kita bermasalah dengan UU ITE, jadi kita sebutkan saja ciri-ciri dan shifatnya, yaitu sebagai berikut:

⒜. Sejatiyyun Level 1 dan Level 2 itu ngustad-ngustadnya takkan ada rekaman kajian yang menampilkan wajah (video) mereka di socmed, paling-paling hanya rekaman audio (suara) saja. Karena mereka sangat anti terhadap TV dan video.

⒝. Sejatiyyun Level 1 dan 2 mendakwa bahwa ngustad-ngustad MLM dan Kokohiyyun telah terkena fitnah Sururî, dan tulisan mereka ketika mentahdzîr bahasanya sangat-sangat kasar macam orang rendahan tak berpendidikan, sama sekali tak mencerminkan tingkat intelektualitas dan level akademik yang tinggi.

⒞. Adapun Sejatiyyun Level 3 (MLM) dan Kokohiyyun, maka rekaman video kajian ngustad-ngustad mereka akan dengan mudah didapatkan eksis bertebaran di socmed.

⒟. Kokohiyyun adalah yang ngustad-ngustadnya sangat tenar tampil, baik di video melalui socmed maupun layar televisi da‘wah ataupun yang stickernya banyak dipasang di mobil / motor para pengikutnya. Sticker tersebut sekaligus juga menandakan tingkat kekokohan dalam bermanhaj.
.
.
❓ Mengapa Sejatiyyun Level 1 dan 2 kurang begitu dikenal oleh Ummat Islâm?

▶ Karena arahan dari ngustad-ngustad Sejatiyyun Level 1 adalah untuk sama sekali meninggalkan socmed. Sedangkan Level 2 sangat sedikit sekali yang bermain socmed. Adapun Level 3, maka masih lumayan banyak yang bermain socmed.
.
.
❓ Apa pasalnya terjadi perpecahan di antara para "Pengaku Salafiy" (Salafiy Maz‘ûm) tersebut?

▶ Sebenarnya pada awalnya mereka masih bersatu, walau ada sedikit banyak gesekan, di antara mereka, namun masih wajar dan lumrah. Kemudian ketika muncul perbedaan pendapat tentang hukum dari "organisasi" dan "yayasan", kemudian juga tentang "ijazah" dan "pondok pesantren bagi akhowat", kemudian soal "menampilkan wajah dalam video rekaman kajian", nah dari situlah akhirnya mereka berpecah-belah sampai akhirnya menjadi sekte Sejatiyyun yang berlevel-level, Level 1, Level 2A dan 2B, Level 3, dan sekte Kokohiyyun yang berfaksi-faksi walau tampak dari luar seakan-akan solid.
.
.
❓ Apa akar penyimpangan dari para "Pengaku Salafiy" (Salafiy Maz‘ûm) tersebut?

▶ Akar penyimpangan mereka adalah pada "Tauhîd Uluhiyyah" atau tentang per‘ibadahan kepada الله Subhânahu wa Ta‘âlâ. Mereka itu disebut ber‘aqidah Neo-Murji-ah karena sekaligus menggabungkan antara ‘aqidah rusak Murji-ah dengan ‘aqidah menyimpang Khowârij.

Sederhananya adalah harus paham bahwa konsep îmân bagi Ahlus-Sunnah itu adalah: îmân adalah pengakuan DAN** ketundukan di dalam hati sanubari DAN** ucapan perkataan di lisan DAN** perbuatan anggota badan – di mana îmân itu dapat bertambah karena melakukan keta'atan dan berkurang karena melakukan kemaksiyatan, di mana maksudnya îmân itu dinamis.

** Perhatikan kata sambung "DAN" (yang artinya kesemuanya harus sekaligus eksis)..

Adapun konsep îmân bagi Murji-ah adalah bahwa îmân itu hanya cukup pengakuan di dalam hati saja. Adapun ucapan dan perbuatan hanya sekedar pelengkap atau sebagai bukti dari îmân, jadi îmân dan ‘amal itu adalah terpisah menurut Murji-ah.

Berbeda jauh bukan antara konsep îmân bagi Ahlus-Sunnah dengan konsep îmân bagi Murji-ah?

Itulah mengapa mereka disebut "murji-ah ma‘al hukkâm", yaitu karena mereka menolak, bahkan mengingkari, kewajiban untuk menegakkan amar ma‘rûf nahyi munkar terhadap hukkâm yang zhôlim, bahkan menganggapnya sebagai fitnah yang dapat merusakkan keamanan di muka Bumi. Sementara mereka tetap menganggap diri mereka masih orang-orang yang berîmân secara utuh walau mengingkari kewajiban amar ma‘rûf nahyi munkar terhadap hukkâm yang zhôlim.

Disebut "khowârij ma‘ad du‘ât" karena mereka bermudah-mudah menyesat-nyesatkan para da‘i yang mengajak kepada al-Qur-ân dan as-Sunnah serta ishlah namun berbeda pendapat tentang hal-hal yang bershifat furu‘iyyah (kecabangan) dan ijtihadiyyah dengan mereka.
.
.
❓ Kita tahu bahwa GPK Kokohiyyun itu dagangannya adalah ‘aqidah sesat mutant hybrid abominasi "murji-ah ma‘al hukkâm, khowârij ma‘ad du‘ât", lalu bagaimana mereka bisa mempertahankan agar pengikutnya tetap setia terikat pada gerombolannya?

▶ Agar pengikutnya tetap setia dengan gerombolan / sektenya, maka maka setiap gerombolan atau sekte sesat itu pasti punya modus di dalam berda‘wah menyerukan kesesatan mereka. Sebab kalau tidak, maka pengikutnya akan tersadar tentang kesesatan dari gerombolan / sekte tersebut.

Secara garis besar, ada 4 modus utama yang digunakan oleh sekte-sekte sesat di Dunia untuk mempertahankan pengikutnya agar tetap berada di dalam kesesatan.
.
.
❓ Apa-apa saja modus yang biasa digunakan oleh gerombolan / sekte sesat itu?

▶ Modus pertama adalah berani dengan tak tahu malu mengklaim bahwa kebenaran hanya ada pada gerombolan / sektenya saja – sedangkan di luar gerombolan / sektenya, maka tiada satupun yang selamat ‘aqidahnya ataupun manhajnya, sehingga tiada kebaikan yang bisa diambil dari kelompok / organisasi / komunitas di luar mereka.

Dagangan sekte sesat GPK Kokohiyyun itu adalah: hanya mereka saja yang selamat manhajnya, di mana implikasinya adalah meskipun di luar sekte sesat GPK Kokohiyyun itu terlihat sangat jelas ada banyak kebaikan, namun kebaikan itu sama sekali tak berguna karena dasar manhajnya sudah salah (menurut versi mereka).

Makanya kita melihat:
✗ Adanya propaganda istilah "Ustâdz Sunnah", "Masjid Sunnah", "Sekolah Sunnah", "Travel ‘Umroh Sunnah", "Perumahan Sunnah", dlsb. Sehingga mencari pedagang untuk membeli produk / jasa saja mereka mencari-cari yang bermanhaj Salaf.
✗ Waktu ada tabligh akbar gerombolannya, di mana kebetulan saat bersamaan ada pawai Ummat Islâm, mereka berani menuliskan status yang kira-kira bunyinya: "1 golongan ada di Istiqlâl, sedangkan 72 golongan di jalanan", maksudnya mereka mengklaim bahwa diri gerombolan mereka sajalah yang al-Firqotun-Najiyah (1 golongan yang di Syurga) itu, sedangkan yang lain adalah Firqoh Halikah (72 golongan di Neraka).
✗ Menuduh jutaan Ummat Islâm yang turun Aksi Bela Islâm (1410, 411, 212) sebagai "Persatuan Kebun Binatang" alias sesat semua.

GPK Kokohiyyun itu sangat suka menggadang-gadang istilah "nyunnah" dan "tidak nyunnah", di mana tentunya itu hanyalah klaim sepihak saja bahwa sekte merekalah "yang nyunnah" (maksudnya: hanya mereka yang sesuai Sunnah), sedangkan kelompok Ummat Islâm selainnya dianggap sebagai "tidak nyunnah" (maksudnya: ahlu-bid'ah). Maka dari itu keluarlah istilah "Kajian Sunnah" yang selalu digunakan untuk menyebut majlis-majlis mereka, juga istilah "Ustâdz Sunnah" disematkan untuk ngustad-ngustad mereka, dan "sudah kenal Sunnah" mereka labelkan kepada sesama anggota GPK Kokohiyyun.

Pokoknya, semua yang serba "Sunnah" mereka rampas dari Ummat Islâm, sehingga di luar mereka, semua dianggap sebagai "tidak nyunnah" alias pelaku kebid‘ahan yang sesat dan tempatnya adalah di Neraka.

Konyolnya, walaupun klaim istilah "Bermanhaj Salaf", "Menebar Cahaya Sunnah", atau "al-Atsarî", dlsb, sudah mereka klaim semua, akan tetapi karena hakikatnya mereka itu ada di atas kebâthilan, maka sifat-sifat buruk, keserakahan, rendah adab, dan kerakusan mereka, sama sekali tidak bisa ditutup-tutupi dan tampak jelas di mata masyarakat umum, baik ngustad-ngustadnya, apalagi pada kroco-kroconya.

Akhirnya, sebagaimana yang telah dibahas sebelumya, ternyata di kalangan para Pengaku Salafiy (Salafiy Maz‘ûm) malah terjadi saling cakar-akaran dan bertengkar memperebutkan gelar siapa yang paling nyunnah, dan siapa yang paling kukuh lagi sejati kesalafiyannya. Makanya kita mengenal ada Sejatiyyun yang berlevel-level, atau ada Kokohiyyun yang walau kelihatan solid di luar tetapi sesungguhnya berkubu-kubu juga.

Semua cakar-cakaran dan pertengkaran itu terjadi sementara mereka semua mengaku sebagai "Bermanhaj Salaf" dan menggadang-gadang bahwa: "tidak ada persatuan kalau tidak di atas manhaj yang benar". Maka dari itu, apabila ditanyakan betul kepada kebanyakan dari mereka (kroco-kroconya) tentang apa sebenarnya manhaj itu, maka mereka pasti akan kebingungan sendiri menjawabnya – dan kalaupun bisa memberikan jawaban, maka itu akan berbelit-belit dan tak jelas juntrungannya ke mana.

Kenapa?

Karena kebanyakan dari mereka hanyalah orang-orang lugu (baca: blo-on) yang diperalat saja.

Sementara kalaupun mereka mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan benar dan menggunakan bahasa yang sederhana, maka manhaj itu tidak akan lagi menjadi sesuatu yang ekslusif hanya ada di gerombolan mereka saja.

Kenapa?

Karena Ummat Islâm yang ada di luar gerombolan mereka pun ternyata juga bermanhaj Salafus-Shôlih!

Hal ini sangat-sangat berbahaya karena bisa mengancam eksistensi gerombolannya sebagai pemegang dari cap "Sunnah" dan sebagai pemberi "Sertifikat Kelurusan Manhaj".

Itu modus yang pertama.
.
.
❓ Apa modus yang kedua?

▶ Modus yang kedua adalah membunuh karakter da‘i dan asatidz yang mengajak kepada al-Qur-ân, as-Sunnah, serta kepada ishlah, yang ada di luar sekte / gerombolannya.

GPK Kokohiyyun itu sangat gencar dalam mencari-cari kekurangan da‘i dan asatidz lain di luar gerombolannya, khususnya dari kalangan orang ‘alim yang sangat memahami kesesatan ‘aqidah dari GPK Kokohiyyun itu.

Kita menyaksikan betapa rajinnya mereka dalam mencari-cari kesalahan pada video sampai ke menit dan detik dari ribuan jam videonya Ust Adi Hidayat, Lc MA حفظه الله atau video Ust Abdul Somad, Lc MA حفظه الله. Setelah ditemukan kesalahannya, maka di-cut dan di-paste menjadi video baru yang lalu di-framing bahwa UAH dan UAS itu begini dan begitu, maka dari situ mereka simpulkan sendiri bahwa UAH dan UAS itu manhajnya bermasalah bahkan sesat.

Begitu juga mereka dengan tak tahu malunya mencari-cari tweet lama dari Ust Oemar Mita, Lc حفظه الله untuk dipermasalahkan.

Atau juga poster-poster kajian Ust Hanan Attaki, Lc untuk di-framing kemudian dianggap istihza’ bid-dîn bahkan mujasimah yang kemudian divonis lebih buruk dari a Hog.

Makanya apabila ada da‘i atau asatidz yang memang berbuat kekeliruan, ataupun tergelincir, GPK Kokohiyyun itu akan sangat senang sekali dan akan langsung mem-blow-up dengan menyiarkannya ke mana-mana 24/7 selama hari 7 – 7 malam, agar seantero DuMay tahu.

Tujuannya tak lain adalah agar pengikut yang telah dengan susah-payah disesatkan dengan indoktrinasi kebenaran versi mereka (yang hakikatnya adalah kebenaran palsu atau kesesatan!), tidak berani mendekati da‘i-da‘i yang lurus pemahamannya tersebut.

Sebab, kalau sampai para pengikutnya itu mendengar hujjah yang kuat dan melihat fakta kebenaran yang dimiliki oleh para da‘i atau asatidz di luar gerombolannya, mereka takut para pengikutnya tersebut akan jadi melek dan tersadar kalau selama ini telah dibodoh-bodohi dengan berbagai argumen palsu dan fakta-fakta yang dimanipulasi.

Maka dari itu, "tahzîr" adalah salah satu kegiatan utama yang sangat penting di dalam da‘wah GPK Kokohiyyun tersebut. Tahzîr adalah ibarat dinding rapuh yang menghalangi gelombang tsunami kebenaran yang menutupi pemikiran para pengikutnya agar jangan sampai keluar dari indoktrinasi ajaran sesat manhaj palsu dari GPK Kokohiyyun itu.

Salah satu kalimat yang sering mereka gadang-gadangkan untuk menciptakan sekat itu adalah: "syubhât itu menyambar-nyambar sedangkan hati ini lemah" . Atau juga larangan duduk dengan ahlul-bid‘ah dengan mengatakan: "lebih baik bertetangga dengan b*b* daripada duduk dengan ahlu bid‘ah".

Implikasinya, pengikut GPK Kokohiyyun itu jadi takkan punya keberanian untuk pergi ke luar mendekat kepada kelompok-kelompok lain, karena takut terkena syubhât dan jadi sesat.

Itu adalah modus yang kedua.
.
.
❓ Apa modus yang ketiga?

▶ Modus yang ketiga adalah menutup-nutupi atau berusaha mengecil-ngecilkan kesalahan yang diperbuat oleh ngustad-ngustad GPK Kokohiyyun.

Apabila ngustad-ngustad sekte sesat GPK Kokohiyyun itu sendiri yang melakukan kesalahan, maka mereka akan berusaha menutup-nutupinya. Misalnya mengambil pendapat minoritas dan ditinggalkan semacam "tahi kucing tidak najis", maka mereka akan berusaha membelanya dengan mengatakan fiqih itu luas, fiqih itu luwes. Sementara ketika da‘i /ustâdz lain yang berbeda pendapat fiqih dengan gerombolannya, maka akan langsung divonis sesat-menyesatkan.

Adapun apabila kesalahan ngustadnya itu ternyata sangat fatal, tidak bisa ngeles atau dicarikan alasan, seperti misalnya: fatwa "Persatuan Kebun Binatang", "salah bunuh muslim adalah layaknya mujtahid yang berijtihâd keliru", "tumpahkan darahnya demonstran", "harôm marah kepada Yahûdi atas kebrutalan mereka", "mengikut jumhur pro demokrasi", dlsb, maka diserukanlah pembelaan dengan argumentasi bahwa ngustadnya itu adalah manusia biasa yang tidak ma’shum sehingga bisa salah atau bisa lupa, namun demikian harap lihatlah betapa banyak keutamaan, kelebihan, dan kebaikannya selama ini. Kemudian ditekankan lagi bahwa manhaj ngustadnya itu sudah benar, sehingga kesalahan yang kecil akan tertutupi oleh lurusnya manhaj, sehingga tidak boleh mengkritik ahli ‘ilmu karena itu adalah adab yang buruk (bahkan ghîbah!) menurut mereka.

Itu adalah modus yang ketiga.
.
.
❓ Modus keempat apa?

▶ Modus yang keempat adalah dengan mengucilkan dan mentahdzîr siapapun yang keluar dari gerombolan mereka. Siapapun yang diberikan hidayah oleh الله Subhânahu wa Ta‘âlâ menemukan kebenaran dan keluar dari kungkungan kebodohan GPK Kokohiyyun, maka mereka akan segera jauhi, musuhi, bahkan dijelek-jelekkan.

Biasanya akan keluar kata-kata: "dulu dia ada di atas kebenaran dan mengajak kepada Sunnah, kini ada di atas kebid‘ahan hizbiy harokiy", atau: "hidayah itu memang mahal." Kata-kata yang sering sekali mereka katakan terhadap da‘i atau asatidz yang keluar dan membongkar kesalahan dan kebusukan GPK Kokohiyyun itu kepada Ummat Islâm.

Person yang keluar dari GPK Kokohiyyun itu akan langsung akan mereka tinggalkan dari pertemenanan (kucilkan), mereka tahdzîr, bahkan sampai boycott (ekonomi) dan fitnah pun akan mereka lakukan.

Ini sudah terjadi di mana-mana ketika ada yang keluar dari GPK Kokohiyyun, maka akan langsung ditinggalkan dari pertemanan, dikucilkan, bahkan diboycott dan difitnah. Semakin tinggi posisi orang yang keluar tersebut semasa dia di GPK Kokohiyyun, maka semakin kuat pula permusuhan mereka karena dianggap berkhianat kepada gerombolan mereka.
.
.
Demikian, semoga dapat dipahami, semoga di lain waktu dapat dilanjutkan, إن شاء الله.

نَسْأَلُ اللهَ الْسَلَامَةَ وَالْعَافِيَةَ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh