Again, Look Who's Takfiri Now?
Heran sangat lah melihat kelancangan oknum ini dalam memvonis orang ada di Neraka…?!?
Oknum ini, dan yang sejenis dengannya, kepada Ustâdz Abdul Somad, Lc MA حفظه الله begitu lancang dan kurang ajar, bahkan sampai berani keluar vonis Neraka Jahannam. Sementara kepada a Hog, Bu Suk, malah diudzur setengah mati, bahkan dengan tak tahu malu dido'akan hidayah segala?!
Apa mereka lupa hadîts mulia berikut ini, yang diriwayatkan dari Shohâbat Abû Huroiroh رضي الله عنه bahwa…
📌 Baginda Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم pernah mengisahkan:
كَانَ رَجُلاَنِ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ مُتَآخِيَيْنِ فَكَانَ أَحَدُهُمَا يُذْنِبُ وَالآخَرُ مُجْتَهِدٌ فِي الْعِبَادَةِ فَكَانَ لاَ يَزَالُ الْمُجْتَهِدُ يَرَى الآخَرَ عَلَى الذَّنْبِ فَيَقُولُ أَقْصِرْ . فَوَجَدَهُ يَوْمًا عَلَى ذَنْبٍ فَقَالَ لَهُ أَقْصِرْ فَقَالَ خَلِّنِي وَرَبِّي أَبُعِثْتَ عَلَىَّ رَقِيبًا فَقَالَ وَاللَّهِ لاَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكَ أَوْ لاَ يُدْخِلُكَ اللَّهُ الْجَنَّةَ . فَقُبِضَ أَرْوَاحُهُمَا فَاجْتَمَعَا عِنْدَ رَبِّ الْعَالَمِينَ فَقَالَ لِهَذَا الْمُجْتَهِدِ أَكُنْتَ بِي عَالِمًا أَوْ كُنْتَ عَلَى مَا فِي يَدِي قَادِرًا وَقَالَ لِلْمُذْنِبِ اذْهَبْ فَادْخُلِ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِي وَقَالَ لِلآخَرِ اذْهَبُوا بِهِ إِلَى النَّارِ
(arti) _“Pada zaman dahulu hidup dua orang laki-laki dari Banî Isrô-îl dahulu yang sangat berbeda karakternya. Yang satu suka berbuat dosa sedangkan yang lainnya sangat rajin ber‘ibadah. Setiap kali orang yang ahli ‘ibadah ini melihat temannya berbuat dosa, ia menyarankannya untuk berhenti dari perbuatan dosanya._
_Suatu kali, orang yang ahli ‘ibadah berkata: 'Berhentilah dari berbuat dosa!', yang dijawab: 'Jangan pedulikan aku, terserah Allôh akan memperlakukan aku bagaimana. Memangnya kamu diutus Allôh untuk mengawasi apa yang aku lakukan?'_
_Laki-laki ahli ‘ibadah itu menimpali: 'Demi Allôh, dosamu takkan diampuni oleh-Nya, atau kamu takkan mungkin dimasukkan ke dalam Syurga Allôh!'_
_Kemudian Allôh mencabut nyawa kedua orang itu dan mengumpulkan keduanya di hadapan Allôh Robbul-‘Âlamîn, dan Allôh berfirman kepada laki-laki ahli ‘ibadah: 'Apakah kamu lebih mengetahui daripada Aku? Ataukah kamu dapat merubah apa yang telah berada dalam kekuasaan tangan-Ku?'_
_Kemudian kepada si ahli maksiyat Allôh berfirman: 'Masuklah kamu ke dalam Syurga berkat rahmat-Ku.'_
_Sementara kepada si ahli ‘ibadah dikatakan: 'Masukkan orang ini ke Neraka!'”_ [HR Abu Dâwud no 4901; Ahmad no 4255]
❓ Apa pelajaran yang di dapat dari hadîts mulia di atas?
🔵 Pertama adalah anjuran untuk senantiasa menegakkan amar ma‘rûf nahyi munkar.
🔵 Kedua, dan yang paling penting, adalah beratnya sangsi mengucapkan sesuatu atas nama Allôh dengan tanpa didasari ‘ilmu, khususnya memastikan orang lain masuk ke Neraka.
Kenapa?
☠ Karena berarti ia telah mengaku-ngaku memiliki shifat-shifat ketuhanan…!
🔵 Ketiga adalah celaan kepada orang atau gerombolan yang sangat suka mengklaim dirinya atau kelompoknya sebagai "Hakim Kebenaran".
🔥 Takutlah akan peringatan الله Subhânahu wa Ta‘âlâ dan Rosûl-Nya صلى الله عليه وسلم.
📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
(arti) _“Maka janganlah kalian merasa diri kalian suci. Dia-lah yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.”_ [QS an-Najm (53) ayat 32].
📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم:
لاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ
(arti) _“Janganlah kalian merasa diri kalian suci, Allôh lebih tahu akan orang-orang yang berbuat baik di antara kalian.”_ [HR al-Bukhôrî, Adab al-Mufrod no 821; Muslim no 2142].
Terakhir, apa iya Ust Abdul Somad, Lc MA حفظه الله itu menghalâlkan riba?
Apakah informasi yang diterimanya itu benar?
Atau oknum di screenshot ini saja yang terlalu bodoh untuk memahami apa yang dikatakan oleh UAS tentang riba? – link: https://m.youtube.com/watch?v=6UXdUoWWc8w
Adapun dakwaan bahwa UAS telah melakukan perbuatan "istihlal" (arti: menghalâlkan apa-apa yang diharômkan oleh الله dan Rosûl-Nya) dengan menghalâlkan riba -yang mana itu berkonsekwensi "kufur", mengeluarkan pelakunya dari agama Islâm- maka itu artinya oknum tersebut dan atau yang sejenis dengannya telah dengan nyata dan jelas mengkâfirkan UAS.
Padahal…
① UAS itu sama sekali tidak melakukan istihlal, karena UAS hanya menukil pendapat dari Syaikh Dr Yûsuf al-Qorodhowi حفظه الله yang mengatakan boleh untuk sementara waktu bekerja di Bank Ribawi, sekedar 2-3 bulan hanya bertahan hidup / dalam keadaan darurot.
Jadi definisi darurot itu yang perlu diperjelas.
Sedangkan kalaupun pendapat itu keliru, maka itu UAS artinya mengambil ijtihâd yang keliru, di mana "keliru" (arti: tak disengaja berbuat kesalahan) itu tidaklah sama dengan "salah" (arti: sengaja berbuat kesalahan).
Sehingga sama sekali bukan berarti, bahkan tak bisa didakwa bahwa UAS telah menghalâlkan riba.
② Dakwaan bahwa UAS menghalâlkan riba itu adalah suatu dakwaan yang sangat-sangat keji dan berat di sisi الله, apalagi UAS tak pernah melakukan hal yang demikian.
📌 Kata Baginda Nabî صلى الله عليه و سلم:
مَنْ دَعَا رَجُلًا بِالْكُفْرِ أَوْ قَالَ عَدُوَّ اللَّهِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ إِلَّا حَارَ عَلَيْهِ
(arti) _“Siapa saja yang memanggil seseorang dengan panggilan: 'kafir' atau: 'musuh Allôh', padahal dia sama sekali tidak kâfir, maka tuduhan itu akan kembali kepada si penuduh.”_ [HR Muslim no 61; Ahmad no 20492].
Demikian, semoga dapat dipahami.
نسأل الله السلامة والعافية
Komentar
Posting Komentar