Lantas Kalian Memangnya di Mana???

Ada sekte yang suka menyinyir dan melontarkan jargon "aynal-muslimūn" (arti: di mana kaum Muslimīn?).

Beberapa argumen mereka dan jawabannya:

❌ Mereka mengatakan, "Penyelesaian Filasṭīn adalah merdeka, bukan solusi palsu seperti cease fire, bukan solusi berdampingan 2 negara (Falasṭīn & Zionist), ini solusi à la penjajah yang terus dikumandangkan. Solusi seharusnya adalah mengusir Zionist pergi dari bumi Falasṭīn."

▶️ Memangnya Ḥ4M4S itu apa yang mereka perjuangkan? Memangnya siapa yang mengakui bahwa "cease fire" itu adalah solusi permanen?

Kalau mengatakan Ḥ4M4S menganggap begitu, maka itu justru itu adalah bukti anggota sekte TIDAK PERNAH membaca yang namanya "Mīṫāqu Ḥarokatil-Muqōwamatil-Islāmiyyati Ḥamās".

Obatnya ya carilah info itu, kemudian baca baik-baik sebelum berbicara lebih banyak lagi mengkritik Ḥ4M4S.

Sedangkan kalau menganggap RI yang begitu, maka silakan baca Preambule UUD 1945 Alinea ke-1: "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Itu sudah cukup menjawab bahwa bangsa Indonesia anti sama penjajahan, dan itu diperlihatkan sama Pres Soekarno dan Pres Soeharto dalam kebijakannya mereka.


❌ Mereka mengatakan, "Muslim di Dunia sedang terpecah-belah dalam negara bangsa (nation state) masing-masing. Siapa yang akan memberikan komando jihād jika negara Muslim terpecah-belah seperti hari ini?"

▶️ Terpecahnya kaum Muslimīn di Dunia dalam negara-negara bangsa (nation state) itu sudah Sunnatullōh. Itu yang kita hadapi di zaman sekarang. Namun kalau harus memekasakan bahwa jihād itu harus satu komando, maka itu jelas kebodohan sebab ketika masih ada keḳilāfahan pun kaum Muslimīn juga sudah terpecah-pecah.

Tidak percaya?

Jika membuka buku sejarah maka akan ditemukan bahwa pada saat Ḳilāfah Umayyah di-coup d'état oleh Banī Àbbāsiyyah, maka sebagian Banī Umayyah pergi ke semenanjung Iberia (al-Andalus) dan kemudian membentuk Imāroh Qurṭubah, yang kemudian menjadi Ḳilāfah Qurṭubah (756-1031). Padahal saat yang sama, Banī Àbbāsiyyah telah membentuk Ḳilāfah Àbbāsiyyah (750–1258, 1261-1517) di wilayah Timur Tengah. Jadi pada saat itu ada 2 keḳilāfahan. Apalagi pada periode akhir Ḳilāfah Àbbāsiyyah sebelum diambil oleh Ottoman di Türkiye sekarang.

Sementara sekarang kaum Muslimīn Falasṭīn itu kondisinya adalah terjajah, maka jihādnya mereka itu adalah "Jihād Difāìyy" (jihād defensive membela diri), yang mana itu tak perlu menunggu bantuan kaum Muslimīn dari negeri lain, apalagi terbentuknya Ḳilāfah dulu.

📍 Kata Ṡaiḳul-Islām Aḥmad ibn Àbdul-Ḥalīm ibn Taimiyyah al-Ḥarrōniyy رحمه اللـه تعالى:

ولا يحلّ للمسلمين أن ينظروهم حتى يطأوا بلاد المسلمين كما فعلوا عام أوّل ، فإنّ ٱلنبي ﷺ‎ قال : مَاغُزُيَ قَومٌ فِي عُقْرٍ دَارِهِمْ إلَّا ذَلّوا

(arti) _“Tidak ḥalāl bagi kaum Muslimīn untuk menunggu mereka (musuh) sampai mereka berhasil menginjakkan kaki di negeri kaum Muslimīn sebagaimana yang terjadi di tahun pertama, karena Nabī ﷺ bersabda: "Tidaklah satu kaum diperangi di dalam negerinya sendiri (oleh musuh luar) kecuali mereka akan terhina."”_

Menyuruh-nyuruh kaum Muslimīn berjihād di bawah satu bendera Ḳilāfah pada saat ini, apalagi Ḳilāfah itu harus di bawah suatu sekte, maka itu adalah mimpi berdiri di lapangan pada saat terik siang sambil ileran.


❌ Mereka mempertanyakan: "Aynal muslimūn? Di mana mereka? Kenapa tidak berjuang bersama para mujahid Palestina?"

▶️ Justru mempertanyakan hal demikian adalah bukti betapa IGNORANT-nya sekte tersebut terhadap apa yang telah dilakukan oleh kaum Muslimīn.

Bagaimana tidak…?

Memangnya selama ini kaum Muslimīn di berbagai negara di Dunia itu diam saja ketika Afghanistan diinvasi oleh Uni Soviet pada Dekade 1980an?

Apakah tidak tahu bahwa mendiang Presiden Soeharto pada tahun 1981 dan 1983 mengirimkan ribuan pucuk senjata ringan ex-Uni Soviet yang diakuisisi semasa Orde Lama kepada para Mujāhiddīn? Operasi rahasia itu bahkan dipimpin oleh Benny Moerdani yang Naṣrōniyy. Juga setidaknya 300an pemudia Muslimīn Nusantara pergi ke Afghanistan pada masa itu bergabung dengan para Mujāhiddīn.

Ketika revolusi Sūriyā pecah, maka kaum Muslimīn Indonesia itu bergerak membantu kaum Muslimīn yang ditindas oleh rezim Baṡār al-Fasad. Ada banyak LSM Muslim yang mengirimkan bantuan ke Sūriyā.

Begitu juga dengan Falasṭīn, maka ada RS Indonesia di Ġazzah itu jelas bukti keras keterlibatan Muslim di Nusantara.

Apa semua itu kalau bukan bentuk berjuang bersama…???

Kalau mengatakan bahwa berjuang bersama itu adalah dengan mengangkat senjata semata, maka betapa ignorant-nya sekte itu akan peringatan Allōh ﷻ.

📌 Kata Allōh ﷻ‎ di dalam firman-Nya:

وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةًۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٍ مِّنْهُمۡ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

(arti) _“Dan tidak sepantasnya orang-orang mu’min itu semuanya pergi (ke medan pertempuran). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya?”_ [QS at-Taubah (9) ayat 122].

Juga nasihat dari junjungan kita, Baginda Nabī ﷺ dalam riwayat mulia ini:

سَيَصِيرُ ٱلأَمْرُ إِلَى أَنْ تَكُونُوا جُنُودًا مُجَنَّدَةً جُنْدٌ بِٱلشَّامِ وَجُنْدٌ بِٱلْيَمَنِ وَجُنْدٌ بِٱلْعِرَاقِ ‏؛‏ قَالَ ٱبْنُ حَوَالَةَ : خِرْ لِي يَا رَسُولَ ٱللَّـهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ ‏؛‏ فَقَالَ :‏ عَلَيْكَ بِٱلشَّامِ فَإِنَّهَا خِيَرَةُ ٱللَّـهِ مِنْ أَرْضِهِ يَجْتَبِي إِلَيْهَا خِيَرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ فَأَمَّا إِنْ أَبَيْتُمْ فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ وَٱسْقُوا مِنْ غُدُرِكُمْ فَإِنَّ ٱللَّـهَ تَوَكَّلَ لِي بِٱلشَّامِ وَأَهْلِهِ

(arti) _“"Keadaannya sampai kalian menjadi pasukan-pasukan yang terpisah-pisah, pasukan di Ṡām, pasukan di Yaman, dan pasukan di Ȉrōq."; Ibnu Ḥawālah berkata, "Wahai Rosūlullōh, pilihkan (tempat terbaik) untukku apabila aku mendapati hal tersebut!"; Beliau ﷺ berkata: "Hendaknya kalian menetap di Ṡām, karena sungguh Ṡām adalah bumi Allōh yang paling terpilih, Allōh memilih hamba-hamba pilihan-Nya menuju kepadanya. Adapun jika kalian menolak, maka hendaknya kalian menetap di Yaman, dan minumlah dari telaganya, karena sungguh Allōh telah menjamin untukku negeri Ṡām dan penduduknya."”_ [HR Abū Dāwud no 2483].

Jadi kalaupun ada pertempuran di Ṡām, maka pilihan lain ada yaitu di Yaman atau di Ȉrōq, namun tetap harus membantu Ṡām.

Apakah mau dibantah itu ḥadīṫ Baginda Nabī ﷺ itu?

Pun kalau ditanyakan apakah Ḥ4M4S menghendaki bantuan kombatan dari negeri lain, maka ada begitu banyak video bahwa mereka menolak bantuan personil, tapi mereka butuh doa dan bantuan material – dan itu sudah dilakukan oleh kaum Muslimīn dari berbagai belahan Dunia.

Maka sekarang kita balik, apa yang telah sekte penyinyir itu lakukan selain dari demo-demo dan menyebarkan brosur?

Apa yang sekte tersebut lakukan dalam membantu perjuangan Mujāhiddīn Afghanistan melawan Soviet di Dekade 1980an dan melawan Amrik di 2001-2022?

Apa yang sekte tersebut lakukan dalam membantu perjuangan Mujāhiddīn Sūriyā melawan Rezim Baṡār al-Fasad di 2011-2024?

Apa yang sekte tersebut lakukan dalam membantu perjuangan Mujāhiddīn Falasṭīn, khususnya pada masa aksi Ṭoufānul-Aqṣō lalu?

Aksi riil atas nama OrMas-nya ya, bukan atas nama perseorangan.

Kalau tidak bisa jawab, maka justru jadi bertanya balik: "أين حزب التحرير إلا يتكلمون؟".

Demikian, semoga dapat dipahami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penguasa Zhōlim Belum Tentu Cerminan Rakyat Yang Buruk

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah!