The Devil Called Manhaj



Beberapa tahun belakangan ini kita saksikan kata "manhaj" itu sudah menjadi sesuatu yang sangat mengerikan dan memecah-belah kaum Muslimīn.

Bagaimana tidak,?

Kata "manhaj" itu sudah jadi bak Syaithōn Perusak yang memporak-porandakan barisan kaum Muslimīn. Sadar atau tidak sadar, black-ops intelijen Yahūdi Zionist -dengan jargon yang bernama "manhaj"- telah berhasil merasuk ke kalangan aktivis da‘wah lalu merusak pola pikir orang-orang yang berada di dalamnya.

Iya, kata "manhaj" itu sudah jadi "Talbis Iblīs"…!

Lihatlah betapa orang dijebak dengan dengan framming kata radikalisme dan jihād, sehingga akibatnya jadi tak mau melalukan amar ma‘rūf nahyi munkar dengan alasan takut menyebabkan terjadinya fitnah. Lalu lahirlah gerombolan manusia yang mengaku berpemahaman agama tinggi, mengaku bermanhaj Salaf, akan tetapi hakikatnya adalah manusia-manusia yang tak berguna…!

☠ Iya, mengaku bermanhaj Salaf, akan tetapi kebenaran tak mampu ia bela (alasannya karena masih lemah), sedangkan kebāthilan tak mampu pula ia lawan (alasannya takut fitnah).

Gerombolan manusia yang hidupnya hanya seputar perut dengan alasan ‘ilmu, ‘ilmu, dan ‘ilmu, sehingga maunya hanya mengaji dan mengaji saja tanpa implementasi riil dari ‘ilmu yang didapatnya dari pengajian tersebut melainkan hanya seputar fitnah dan ghībah yang dibungkus kata "tahdzīr memperingatkan manusia", polyginy, kongkow-kongkow kulineran, dan paling banter airsoft-an.
Gerombolan yang ngustadnya hanya sibuk berpikir bagaimana memperkaya diri dengan menjual kajian dan jasa travel ‘umroh / hajji berlabel "sunnah" dan sekolahannya, lalu dengan sibuk tahdzīr sana-sini terhadap para du‘āt yang di luar kelompoknya agar jualannya jadi yang paling laku, sembari menjilat kepada hukkām yang zhōlim berharap menjadi "teacher's pet" penguasa.

Kita saksikan kata "manhaj" pada kenyataannya malah melahirkan kejadian seperti:
☠ Anak mendurhakai orang tua yang dianggap bermanhaj sesat, sampai-sampai seseorang yang dingustadkan tega mengejar ibu kandung sendiri dengan golok bak orang kesurupan, sampai membacok sampai terluka tangan ibunya.
☠ Guru memusuhi muridnya, sedangkan murid memboycott gurunya.
☠ Suami menceraikan istrinya, sedangkan si istri kabur menggugat cerai karena suami mengaji ke ustādz yang manhajnya dipertanyakan atau berbeda pemancar radio.
☠ Pengurus yayasan rebutan uang yayasan dengan alasan menyelamatkan amanah ummat untuk "da‘wah manhaj yang haq".
☠ Kakak memusuhi adik kandung, adik memaki kakak.
☠ Korupsi dan menjadi buronan selama 11 tahun.
☠ Guru SD yang seharusnya mengayomi anak didiknya tetapi malah menjadi pedofil yang melecehkan sampai 65 orang anak.
☠ Menjadi aktifis da‘wah tapi menipu dana investasi bermilyar-milyar.
☠ Membuat akun-akun palsu pseudonym untuk menyebarkan kerusakan atas nama tahdzīr.
☠ Membenci bahkan memfitnah pejuang Hamās dan Thōliban dengan tuduhan yang keji.

🔥 Namun mereka menderita halusinasi bahwa kezhōliman dan kemaksiyatan mereka tidak bermasalah karena didoktrin terus-menerus bahwa maksiyat tidak masalah selama manhaj lurus.

Na‘ūdzubillāhi min dzālik…!!!

Padahal…

⚠ Manhaj sesungguhnya dari Salafush-Shōlih sama sekali jauh dari yanh dipertunjukkan oleh kaum PENDAKU Salafiy itu…!

❗ Perhatikan…

Suatu ketika Shohābat Basyīr ibn al-Khoshōshiyyah رضي الله تعالى عنه pernah mendatangi Baginda Nabī ﷺ untuk berbai‘at masuk Islām, maka Beliau ﷺ mensyaratkan kepadanya:

تَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَتُصَلِّي الْخَمْسَ ، وَتَصُوْمُ رَمَضَانَ وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ وَتُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

(arti) _“Kamu bersaksi tiada sesembahan yang berhak di‘ibādahi dengan benar melainkan hanya Allōh, dan Muhammad adalah hamba dan rosūl-Nya. Kamu sholāt lima waktu, berpuasa di bulan Romadhōn, mengeluarkan zakat, berhaji ke Baytullōh, dan berjihād fī sabillāh.”_

Ternyata Basyīr berkeberatan terhadap dua hal, yaitu zakāt dengan alasan ia tak memiliki harta melainkan hanya 10 ekor unta yang merupakan titipan dan kendaraan bagi keluarganya, sedangkan jihād ia berkeberatan karena ia meyakini bahwa yang lari (ketika perang) maka akan mendapat kemurkaan dari Allōh sementara dirinya jika ia mengalami ketakutan pada saat bertempur, ia takut mati dan ingin menyelamatkan dirinya…

Maka apa apa reaksi Baginda Nabī ﷺ terhadap keberatan Bāsyir itu?

Baginda Nabī ﷺ mengambil kedua tangan Bāsyir lalu menggenggamnya erat-erat sembari menggerak-gerakkannya, dan Beliau ﷺ pun bersabda…

📌 Kata Baginda Nabī ﷺ:

لَا صَدَقَةَ وَلَا جِهَادَ فَبِمَ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟

(arti) _“Apabila tidak dengan shodaqoh dan tidak pula dengan berjihād, lantas dengan apa kamu hendak masuk ke Syurga?”_ [HR al-Hākim, al-Mustadrok no 2421 ~ dinilai shohīh oleh adz-Dzahabī].

Memang sebagian besar kaum Muslimīn di Zaman Now ini tidak berkesempatan untuk berjihād tempur… namun Baginda Nabī ﷺ juga tidak mengatakan bahwa masuk Syurga harus melalui pintu jihād, tidak…

❗ Perhatikan…

Suatu ketika, Baginda Nabī ﷺ ditanya oleh para Shohābat رضي الله تعالى عنهم tentang apa yang paling banyak memasukkan orang ke Syurga-Nya…

📌 Jawab Baginda Nabî ﷺ atas pertanyaan tersebut:

تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ

(arti) _“Ketaqwaan kepada Allōh dan akhlāq yang baik.”_ [HR al-Bukhōrī, Adabul-Mufrod no 294; at-Tirmidzī no 2004; Ibnu Mājah no 4246].

‼️ Nah itulah yang harus dikejar bagi sebagian besar Muslim, taqwa dan akhlāq yang baik!

‘Ilmu agama pun juga pokoknya ada tiga saja, yaitu:
⑴. ‘Ilmu ‘Aqīdah – mempelajari tentang ketauhīdan, yaitu: ĪMĀN.
⑵. ‘Ilmu Fiqih – mempelajari tentang bagaimana ‘amalan-‘amalan yang disyari‘atkan, yaitu: ISLĀM.
⑶. ‘Ilmu Akhlāq – mempelajari tentang bagaimana berakhlāq baik, yaitu: IHSAN.
sebagaimana yang diajarkan oleh Malak Jibrīl عليه السلام kepada Baginda Nabī ﷺ yang kita ketahui dari hadīts panjang yang masyhur dengan nama "Hadīts Jibrīl" [lihat: HR Muslim no 8; Abū Dāwūd no 4695, 4696, 4697; an-Nasā-iy no 4990; Ahmad no 179, 346, 16541].

Maka hendaknya fokus saja kepada tiga hal pokok itu dengan belajar kepada asatidz yang baik akhlāqnya dan lurus pemahamannya, lalu selalu berdo'a kepada Allōh ﷻ agar diberikan hidayah dan dimampukan untuk ber‘amal serta diberikan kesabaran untuk menetapi kebenaran, kesabaran untuk berkasih-sayang dengan sesama Muslim…

‼️ Tinggalkan semua kepalsuan yang menjual jargon-jargon manhaj itu.

❤ Kita berdo'a:

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
{robbanā afrigh ‘alaynā shobrō watawaffanā muslimīna}

(arti) "Wahai Robb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan beragama Islām."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh