Dukun Zaman Now

Berbicara tentang dukun, maka yang ada di benak kita adalah orang dengan tampilan serem, angker, banyak jimat dan patung di rumahnya, sedangkan kalau melakukan prakteknya dengan hal-hal irasional, tangannya bergetar-getar dan suka menyembur-nyemburkan air ke orang…

❗ Kalau gambarannya seperti demikian, maka insyâ’Allôh banyak dari Ummat Islâm yang sudah tahu bahwa mendatangi dukun itu HARÔM…!

Hal ini adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Shohâbat Mu‘âwiyah ibn al-Hakam as-Sulamî رضي الله عنه bahwa ia pernah bertanya tentang kebiasaannya dulu semasa jâhilîyah, di antaranya adalah mendatangi tukang ramal.

📌 Kata Baginda Nabî ﷺ:

فَلاَ تَأْتِهِمْ

(arti) _“Jangan datangi mereka!”_ [HR Muslim no 537; Abû Dâwud no 930; Ahmad no 22646].

❓ Bagaimana kalau nekad melanggar larangan itu, walau hanya sekedar datang untuk bertanya dan tidak membenarkannya?

📌 Kata Baginda Nabî ﷺ:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

(arti) _“Siapa saja yang mendatangi tukang ramal, maka sholâtnya selama 40 hari tidak akan diterima.”_ [HR Muslim no 2230; Ahmad no 16401, 22138].

⇛ Maksud dari tidak diterima sholâtnya selama 40 hari dijelaskan oleh al-Imâm an-Nawawi رحمه الله sebagai orang tersebut tidak mendapatkan pahala apapun dari sholât yang dikerjakannya, namun itu tidak dianggap dapat menggugurkan kewajiban sholâtnya sedangkan ia tidak butuh untuk mengulangi sholâtnya. [lihat: Syarh Shohîh Muslim XIV/227].

☠ Jadi hanya sekedar mendatangi tukang ramal saja, lalu bertanya, walau tidak membenarkan, maka sudah tidak diterima sholâtnya selama 40 hari…!

❓ Bagaimana jika membenarkan atau percaya terhadap apa yang dikatakan oleh tukang ramal itu?

📌 Kata Baginda Nabî ﷺ:

مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

(arti) _“Siapa saja yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkan (apa yang dikatakan)nya, maka ia berarti telah kufur terhadap wahyu yang diturunkan pada Muhammad!”_ [HR Ahmad no 9171].

☠ Percaya kepada peramal / dukun / paranormal itu kâfir…!!!

⇛ Karena para dukun / peramal itu sok-sok mengaku mengetahui tentang hal yang ghoib, padahal sesuatu yang ghoib itu pengetahuannya hanyalah di sisi الله Subhânahu wa Ta‘âlâ semata.

📌 Kata الله Subhânahu wa Ta‘âlâ:

قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ الْغَيْبَ إِلا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ

(arti) _“Katakanlah (wahai Muhammad): "Tiada seseorang pun di Langit dan di Bumi yang mengetahui perkara yang ghoib, kecuali hanya Allôh!", dan mereka tidak mengetahui bilamana mereka akan dibangkitkan.”_ [QS an-Naml (27) ayat 65].

❗ Mirisnya, di Zaman Now ini, zaman digital, ternyata kaum Muslimîn tak harus datang kepada peramal dengan bola kaca atau kartu Tarot itu secara fisik eye to eye lagi… akan tetapi peramal itu yang diundang oleh kaum Muslimîn untuk datang ke layar-layar smartphone mereka…!!!

Iya, "e-Peramal" atau "e-Soothsayer" sebagaimana contoh di screenshot di bawah.

Yang lebih mengenaskan lagi…

🔥 Kaum Muslimîn secara sadar memainkan aplikasi itu dengan alasan untuk happy-happy, dan dengan tanpa sadar telah menghancurkan pahala sholâtnya selama 40 hari…!!!

📌 Kita berdo'a:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ
{allôhumma innî a-‘ûdzu bika an usyrika bika wa anâ a‘lamu, wa astaghfiruka limâ lâ a‘lamu}

(arti) "Wahai Allôh, saya sungguh-sungguh berlindung kepada-Mu dari berbuat kesyirikan saat saya mengetahuinya, dan saya memohon ampunan-Mu (dari berbuat kesyirikan) saat saya tidak mengetahuinya."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rules of Engagement

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Sutroh