Sawit = Tanaman Juga?

☠ Ada yang ASBUN bilang kalau sawit = tanaman juga sehingga tidak masalah melakukan deforestasi.



Saya langsung tak habis pikir, untuk seseorang yang digadang-gadang sangat cerdas, namun bicara sesuatu yang anak IPB tahun pertama juga tahu kalau:

⑴. Banyak kebun sawit (terutama yang illegal) dibuka dengan cara membakar hutan, kemudian mencangkul sedikit untuk tanam bibit. Pembakaran lahan itu mengakibatkan unsur organik tanah hilang dan tanah jadi hidrofobik (anti-air) setelah kebakaran hebat.

Sehingga ketika hujan deras air tak lagi diserap → air langsung lari di permukaan → banjir.

⑵. Hutan hujan tropis itu punya akar kompleks (bertingkat), tanah yang kaya humus, lapisan serasah tebal, dan struktur tanah yang menyerap air seperti spons. Adapun ketika hutan dibabat jadi kebun sawit, maka lapisan tanah hilang, akar besar hilang, serasah hancur, pori tanah rusak.

Akibatnya jelas: air hujan tak lagi meresap → air langsung mengalir cepat ke sungai → debit puncak naik → banjir.

⑶. Secara ṣifat tanaman, maka sawit adalah tanaman yang berakar dangkal dan rapat, sangat rakus air (water-intensive), menyedot kelembapan tanah secara agresif. Sawit itu tak punya kemampuan menahan air seperti hutan hujan tropis.

Akibatnya, saat hujan kecil → tanah cepat kering dan keras, daya serap menurun. Sedangkan saat hujan besar → air tak meresap → langsung lari ke hilir → banjir.

⑷. Kebun sawit itu wajib punya parit-parit drainase untuk mengeringkan tanah dan menyesuaikan tingkat air untuk pertumbuhan.

Akibatnya ketika hujan deras sedikit saja → air cepat masuk kanal (runoff concentration time) → semua dialirkan ke sungai → sungai menerima debit air berlipat-lipat dalam waktu singkat → banjir.

⑸. Di Sumatera dan Kalimantan, banyak kebun sawit didirikan di atas lahan gambut. Padahal lahan gambut adalah penyimpan air raksasa yang jika dikeringkan dan dipotong kanal ia akan amblas dan kehilangan daya menahan air.

Akibatnya pada musim kemarau → mudah terjadi kebakaran (karena lahan kering). Sedangkan pada musim penghujan → mudah terjadi banjir karena gambut tak lagi menyimpan air.

⑹. Perkebunan sawit adalah monokultur keras, hanya satu jenis tanaman, tiada variasi perakaran, dan tiada penahan tanah alami.

Akibatnya tanah mudah erosi → sedimentasi sungai meningkat → dasar sungai mendangkal → kapasitas volume menurun → sungai mudah meluap → banjir.

Jadi sawit itu tidak sama ya dengan hutan hujan tropis, dan perkebunan sawit yang tak benar AMDALnya itu jelas MERUSAK alam.

Demikian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah!

Selektif Dalam Mencari Guru – Sebuah Tinjauan

Membeli Karena Kasihan?