Ketika Darah Ditumpahkan Secara Zhōlim
Membunuh seorang mu’min tanpa haq itu berat urusannya.
Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya:
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
(arti) _“Dan siapa saja yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya adalah Jahannam, kekal ia di dalamnya, dan Allōh murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzāb yang sangat besar baginya!”_ [QS an-Nisā’ (4) ayat 93].
Kata Baginda Nabī ﷺ:
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
(arti) _“Hilangnya Dunia adalah lebih ringan bagi Allōh dibandingkan dengan terbunuhnya seorang mu’min secara tanpa haq.”_ [HR an-Nasā-ī no 3987-90; at-Tirmidzī no 1395; Ibnu Mājah no 2619].
Kita yakin seyakin-yakinnya bahwa orang-orang zhōlim yang jahat itu PASTI akan membayar kezhōlimannya secara kontan.
Tidak akan pernah ada pelindung, apalagi penolong, bagi orang-orang yang zhōlim lagi jahat.
Itu janji Allōh ﷻ:
وَالظّٰلِمُوْنَ مَا لَهُمْ مِّنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
(arti) _“Dan orang-orang yang zhōlim, tidak ada bagi mereka pelindung dan penolong!”_ [QS asy-Syurō (42) ayat 8].
Sedangkan Allōh ﷻ itu Maha Menepati Janji.
Mereka mungkin akan "selamat" di Dunia ini, tapi yakinlah itu hanya keselamatan yang semu. Karena urusan darah adalah urusan yang pertama kali ditegakkan di Ākhirot kelak.
Itu janji Allōh ﷻ melalui lisan suci Baginda Nabī ﷺ:
أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ فِي الدِّمَاءِ
(arti) _“Perkara yang diputuskan pertama kali di hari Qiyāmat adalah (yang berkaitan dengan -pent) darah.”_ [HR al-Bukhōrī no 6864; Muslim no 1678; at-Tirmidzī no 1636-7, an-Nasā-ī no 3991-6; Ibnu Mājah no 2617; Ahmad no 3492, 3983, 3996].
Jadi jelas perkara darah ini sama sekali tidak main-main, dan orang-orang yang zhōlim lagi jahat itu pasti akan membayarnya, cepat atau lambat. Bisa di Dunia ini jikalau hukum qishosh ditegakkan, atau di Ākhirot yang tentunya jauh teramat sangat mengerikan dibandingkan dengan hukuman di Dunia.
Namun kadangkala, kaum Muslimīn tidak bisa langsung membalas atas kezhōliman darah yang dilakukan oleh kaum Kuffār yang jahat, dan hal yang demikian terjadi juga semasa Baginda Nabī ﷺ hidup, yaitu dibunuhnya 70 orang Shohābat penghafal al-Qur-ān di Bi‘r Ma‘unah.
Ketika itu kaum Kāfir Pagan Banī ‘Āmir Sho‘sho‘ah dikirimkan 70 orang Shohābat mulia penghafal al-Qur-ān dan ahli fiqih terbaik untuk mengajarkan mereka al-Qur-ān atas permintaan ‘Āmir ibn Mālik.
Ternyata ke-70 orang Qurrō’ itu malah dibantai dengan keji oleh suku Ri‘il, Dzakwān, ‘Ushoyyah, dan Lahyān.
Maka Baginda Nabī ﷺ melakukan qunūt selama sebulan dan dilakukan berturut-turut pada sholāt Zhuhur, ‘Ashr, Maghrib, ‘Īsyā’, dan Shubuh, di mana pada setiap roka‘at terakhir setelah membaca "sami‘allōhu liman hamidah", Baginda Nabī ﷺ mendo'akan kehancuran bagi suku-suku jahat tersebut.
Demikian Sunnah junjungan kita, Baginda Nabī Muhammad ﷺ.
Ayo mari kita lakukan Qunūt Nāzilah untuk saudara muslim kita yang dibunuh dengan zhōlim itu.
Semoga Allōh ﷻ hinakan wajah-wajah para pembunuh keji itu di Dunia dan Ākhirot.
اَللّٰهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَيهُمْ وَ الْعَنْهُمْ عَصَوَا اللهَ وَرَسُولَهُ
Komentar
Posting Komentar