Itulah al-Wahn…!
Sebuah akun pegiat sosial media yang sering membagikan postingan motivasional untuk kaum Muslimīn tetiba ngompol (ngomong politik) dengan memposting opininya tentang kenapa Àrab Saȕdiyy (KSA) tak ikut perang melawan Isra-Hell.
Katanya…
"Jikalah Àrab Saȕdiyy ikut perang, maka:
⑴. Maka korban jiwa kaum Muslimīn di dunia bisa semakin meluas, bertambah dan banyak.
⑵. Pelaksanaan ìbādah ḥajji dan ùmroh jutaan orang dari seluruh dunia yang telah lama menunggu juga terkena dampak.
⑶. Nasib jutaan para pekerja yang mencari rezeki dari penjuru dunia termasuk para WNI juga terkena dampak.
⑷. Nasib para mahasiswa dari penjuru dunia yang sedang menuntut ilmu juga terkena dampak.
⑸. Keselamatan kaum Muslimin penduduk Àrab Saȕdiyy juga terancam."
❓ Pertanyaannya: "Benarkah sudut pandang begitu?"
Yuk mari kita bahas…
Tampak secara kata-kata itu "indah" dan "manusiawi" sekali…
Akan tetapi…
☠️ Dua kata saja: ITULAH WAHN…!!!
📌 Ingatlah peringatan Baginda Nabiyy ﷺ:
يُوشِكُ ٱلْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى ٱلْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ؛ فَقَالَ : قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ ؟ ؛ قَالَ : بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ ٱلسَّيْلِ ، وَلَيَنْزَعَنَّ ٱللَّـهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ ٱلْمَهَابَةَ مِنْكُمْ ، وَلَيَقْذِفَنَّ ٱللَّـهُ فِي قُلُوبِكُمْ ٱلْوَهْنَ ؛ فَقَالَ : قَائِلٌ يَا رَسُولَ ٱللَّـهِ وَمَا ٱلْوَهْنُ ؟ ؛ قَالَ : حُبُّ ٱلدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ ٱلْمَوْتِ
(arti) _“"Hampir-hampir bangsa-bangsa (kāfir) saling mengajak untuk memerangi kamu seperti orang-orang yang akan makan saling mengajak menuju piring besar mereka."; Seorang Ṣoḥābat bertanya: "Apakah disebabkan karena sedikitnya kaum Muslimīn pada hari itu?"; Beliau ﷺ menjawab: "Tidak, bahkan pada hari itu jumlah kalian banyak, akan tetapi kamu cuma buih sampah, seperti buih kotoran yang terbawa banjir. Karena Allōh telah menghilangkan rasa gentar (takut) dari dada (qolbu) musuh-musuhmu terhadapmu. Dan Allōh akan menimpakan al-wahn di dalam hati kalian."; Seorang Ṣoḥābat bertanya: "Wahai Rosūlullōh, apakah al-wahn itu?"; Beliau ﷺ menjawab: "Cinta keduniawian dan takut mati."”_ [HR Abū Dāwud no 4297; Aḥmad no 21363; al-Baihaqiyy, as-Sunan al-Kubrō IX/20; al-Ḥākim, al-Mustadrok IV/449 ~ dinilai ṣoḥīḥ oleh Muḥammad Nāṣiruddīn al-Albāniyy, Silsilah al-Aḥādīṫ aṣ-Ṣohīhah no 958].
📌 Di dalam riwayat lain, Baginda Nabiyy ﷺ mengatakan:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِٱلْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ ٱلْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِٱلزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ ٱلْجِهَادَ سَلَّطَ ٱللَّـهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَ يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
(arti) _“Apabila kalian telah berjual beli dengan cara al-ȉnah (utang ribā berkedok jual beli –pent) dan kalian telah riḍō dengan pertanian, dan kalian telah mengikuti ekor-ekor sapi (menjadi peternak –pent), dan kalian meninggalkan jihād, maka Allōh akan menimpakan kepada kalian suatu kehinaan yang Allōh tidak akan mencabutnya sampai kalian kembali kepada agama kalian.”_ [HR Abū Dāwud no 3462; Aḥmad no 5694; al-Baihaqiyy, Ṡuàbul-Īmān no 10955; al-Ḥākim, al-Mustadrok IV/583 ~ dinilai ṣoḥīḥ oleh Muḥammad Nāṣiruddīn al-Albāniyy, Ṣoḥīḥ Sunan Abī Dāwud no 3462].
⚠ Lihatlah betapa kehinaan akan ditimpakan kalau kaum Muslimīn meninggalkan jihād…!
Maka kaum kuffār akan merubungi kaum Muslimīn layaknya orang kelaparan yang melihat hidangan besar lalu ia memanggil teman-temannya untuk merubungi makanan di nampan besar… karena kaum Muslimīn yang banyak lemah sehingga diperumakan oleh Baginda Nabiyy ﷺ hanya jadi sampah saja, buih kotoran yang terbawa arus banjir…!!!
Maka coba perhatikan, yang disebutnya semuanya hanyalah keduniawian belaka… nasib pekerja lah, nasib mahasiswa lah, nasib rakyat lah… padahal ketakutan akan itu semua telah dibantah dan diperingatkan oleh Allōh ﷻ.
📌 Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya:
قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُكُمۡ وَإِخۡوَٰنُكُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٰلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌ تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡكُم مِّنَ ٱللَّـهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِىَ ٱللَّـهُ بِأَمۡرِهِۦۗ وَٱللَّـهُ لَا يَهۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ
(arti) _“Katakanlah (wahai Muḥammad): "Apabila bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allōh dan Rosūl-Nya serta berjihād di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allōh memberikan keputusan-Nya!". Dan Allōh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fāsiq.”_ [QS at-Taubah (9) ayat 24].
Pun jikalau pelaksanaan ḥajji & ùmroh akan terdampak, maka jelas-jelas kewajiban manusia melaksanakan ḥajji itu adalah bagi ORANG YANG MAMPU, di mana "kemampuan" itu adalah termasuk aspek keamanan selama perjalanan.
📌 Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya:
وَلِلَّـهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلۡبَيۡتِ مَنِ ٱسۡتَطَاعَ إِلَيۡهِ سَبِيلًاۚ
(arti) _“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allōh adalah melaksanakan ìbādah ḥajji ke Baitullōh yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.”_ [QS Āli Ìmrōn (3) ayat 97].
Kalau takut karena perjalanan ke Baitullōh tidak aman, ya tiada kewajiban, sebagaimana dulu ketika pada musim ḥajji tahun 317 H (886 M), segerombolan begal dari kaum Qorōmiṭoh (Ṡiàh Bāṭiniyyah Ismāȉliyyah) di bawah pimpinan Abū Ṭōhir Sulaimān ibn Abū Saȉd al-Jannābiyy datang ke Makkah untuk berbuat onar merampok & membunuhi para jamāàh ḥajji dan memasukkan jasad mereka ke sumur Zamzam, mencabik-cabik kain kiswah Ka`bah, bahkan mencuri Ḥajarul-Aswad… maka selama 10 tahun (s/d tahun 327 H) tiada yang berani mendatangi Makkah untuk berḥajji).
‼️ Namun, TIDAK ADA satupun ùlamā’ pada masa itu yang menyalahkan kaum Muslimīn yang tidak berani berangkat ḥajji karena takut.
Sedangkan kalau berani, silakan saja! Karena bukankah kalau anda pergi ḥajji lalu tetiba ada rudal Isra-Hell yang menyerang, dan anda tewas karenanya, maka inṡā’allōh akan mendapatkan keṡahidan dan akan tercatat pahalanya sebagai orang yang melaksanakan ḥajji atau ùmroh terus-menerus hingga Hari Qiyāmat?
📌 Kata Baginda Nabiyy ﷺ:
مَنْ خَرَجَ حَاجًّا فَمَاتَ كُتِبَ لَهُ أَجْرُ ٱلْحاَجِّ إِلَى يَوْمِ ٱلْقِيَامَةِ ، وَمَنْ خَرَجَ مُعْتَمِرًا فَمَاتَ كُتِبَ لَهُ أَجْرُ ٱلْمُعْتَمِرِ إِلَى يَوْمِ ٱلْقِيَامَةِ ، وَمَنْ خَرَجَ غَازِيًا فَمَاتَ كُتِبَ لَهُ أَجْرُ ٱلْغَازِى إِلَى يَوْمِ ٱلْقِيَامَةِ
(arti) _“Siapa saja yang keluar dalam rangka melaksanakan ḥajji lalu ia mati, niscaya akan dicatat baginya pahala seseorang yang berḥajji hingga Hari Qiyāmat, dan siapa saja yang keluar untuk melaksanakan ùmroh lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seseorang yang melaksanakan ùmrah sampai Hari Qiyāmat, dan siapa saja yang keluar dalam rangka berperang di jalan Allōh lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seseorang yang berperang di jalan Allōh sampai Hari Qiyāmat.”_ [HR Abū Ya`lā, al-Musnad no 6398’; al-al-Bazzār, Musnad no 7393; al-Haiṫamiyy, Majma` al-Zawā-id III/209 ~ dinilai ḥasan oleh Muḥammad Nāṣiruddīn al-Albāniyy, Silsilah al-Aḥādīṫ aṣ-Ṣohīhah no 2552].
❌ Jadi TIDAK USAH membuat-buat alasan ngawur tentang kenapa Àrab Saȕdiyy tidak mau berperang melawan Isra-Hell, karena dulu Mālik Faiṣol ibn Àbdul-Àzīz Ālu Saȕd رحمه اللـه تعالى pernah mengatakan akan memimpin kaum Muslimīn berjihād merebut Yerusalem, namun tak lama setelah itu Beliau langsung dibunuh oleh keponakannya yang dijadikan "Manchurian Candidate" oleh Amrik.
Lanjut…
Bukankah Allōh ﷻ telah memperingatkan bahwa jihād itu justru adalah àmalan yang MENYELAMATKAN kaum Mu’minīn dari àzāb...?
📌 Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ هَلۡ أَدُلُّكُمۡ عَلَىٰ تِجَٰرَةٍ تُنجِيكُم مِّنۡ عَذَابٍ أَلِيمٍ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّـهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّـهِ بِأَمۡوَٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمْۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٌ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ يَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡ وَيُدۡخِلۡكُمۡ جَنَّٰتٍ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ وَمَسَٰكِنَ طَيِّبَةً فِى جَنَّٰتِ عَدۡنٍۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
(arti) _“Wahai orang-orang mu’min! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari àzāb yang pedih? (Yaitu) Kamu berīmān kepada Allōh dan Rosūl-Nya, dan berjihād di jalan Allōh dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui, niscaya Allōh mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam Syurga Àdn. Itulah kemenangan yang agung!”_ [QS aṣ-Ṣoff (61) ayat 10-12].
Allōh ﷻ juga tidak pernah menjadikan jihād tempur sebagai beban kepada kaum Mu’minīn.
📌 Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya:
وَجَٰهِدُواْ فِى ٱللَّـهِ حَقَّ جِهَادِهِۦۚ هُوَ ٱجۡتَبَىٰكُمۡ وَمَا جَعَلَ عَلَيۡكُمۡ فِى ٱلدِّينِ مِنۡ حَرَجٍۚ
(arti) _“Dan berjihādlah kamu di jalan Allōh dengan jihād yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama.”_ [QS al-Ḥajj (22) ayat 78].
Makanya Allōh ﷻ perintahkan untuk berangkat berjihād dalam keadaan ringan dan dalam keadaan berat…
📌 Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya:
ٱنفِرُواْ خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَٰهِدُواْ بِأَمۡوَٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡ فِى سَبِيلِ ٱللَّـهِۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٌ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
(arti) _“Berangkatlah kamu baik dengan perasaan ringan maupun dengan perasaan yang berat, dan berjihādlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allōh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”_ [QS at-Taubah (9) ayat 41].
Bahkan berjihād itu adalah jalan untuk mendapatkan hidāyah-Nya.
📌 Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya:
وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ فِينَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّـهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
(arti) _“Dan orang-orang yang berjihād untuk (mencari keriḍōan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan (hidāyah) Kami. Dan sungguh Allōh membersamai orang-orang yang berbuat baik.”_ [QS Al-Ànkabūt (29) ayat 69].
Demikianlah pemahaman yang benar tentang jihād tempur fī sabīlillāh, bukan malah mencari-cari alasan duniawi untuk menutupi kepengecutan tak mau berjihād.
❤ Kita berdo'a:
ٱللّٰـهُمَّ إِنَّا نَعُـوْذُ بِكَ أَنْ نَضِـلَّ أَوْ نُضَـلَّ أَوْ نَزِلَّ أَوْ نُزَلَّ أَوْ نَظْلِمَ أَوْ نُظْلَمَ أَوْ نَجْهَلَ أَوْ يُـجْهَلَ عَلَـيْنَا
(arti) _“Wahai Allōh, kami sungguh-sungguh berlindung kepada-Mu dari kesesatan diri kami atau kami disesatkan oleh orang lain, dari ketergelinciran diri kami atau kami digelincirkan oleh orang lain, dari menzhōlimi diri kami atau kami dizhōlimi oleh orang lain, dari kami berbuat kebodohan atau kami dibodohi oleh orang lain.”_
Komentar
Posting Komentar