Logika Ekonomi Tak Boleh Membatalkan Ṡarīàh!
Si Mantreee ini mengangkat wacana agar penyembelihan hewan dam bagi jamāàh ḥajji IDN dilakukan di Tanah Air dengan alasan "menyelamatkan devisa IDR 1trilyun" dan "agar dagingnya dinikmati rakyat sendiri" terdengar secara façade heroik & nasionalis. Namun, jika dibedah dengan pisau ìlmu fiqh dan logika ìbādah, usulan ini CACAT secara fundamental dan jelas MERUSAK keabsahan ìbādah hajji jamāàh IDN sehingga WAJIB kita tolak & tentang. Mari kita bahas kenapa… ❌ Pertama: melanggar naṣṣ al-Qur-ān dan ijmā` ùlamā’ kaum Muslimīn Jamāàh ḥajji IDN itu melaksanakan manasik ḥajji secara tamattu` (ùmroh dulu baru ḥajji), yang mana Ṡarīàh menetapkan kewajiban membayar "dam nusuk" sebagai sembelihan (hady) ìbādah (bukan denda). Ṡarīàh menetapkan tempat penyembelihan hady secara spesifik, yaitu di: Tanah Ḥarōm Makkah. 📌 Kata Allōh ﷻ di dalam firman-Nya: فَمَا ٱسۡتَيۡسَرَ مِنَ ٱلۡهَدۡىِ (arti) _“Maka sembelihlah hady yang mudah didapat.”_ [...