Kalau Sudah Benci Apapun Jadi Salah?
Kalimat ini jadi sering lewat di lini masa saya, terutama dari pendukung uAH (yang saat ini sedang dikritik terkait pertanyaan "mirip ya" antara al-Qur-ān surah Maryam ayat 30-31 dengan Injīl Johanes 3:16) yang ditujukan kepada para pengkritiknya. ❓ Seperti biasa, pertanyaan adalah tepatkah demikian? ‼️ Hakikatnya, kalimat "sudah benci maka apapun salah" itu berlaku untuk kedua belah pihak, baik kepada pihak pengkritik, maupun kepada pihak dengan yang dikritik. ❔ Kenapa? Sebab… 🚫 Pada sisi pihak yang mengkritik, bisa jadi mencari-cari kesalahan, membesar-besarkan kesalahan, bahkan menyalahkan apa yang tidak salah (seperti misalnya dengan memotong-motong video atau memberikan judul yang tidak benar). Sebaliknya… 🚫 Pada sisi pihak yang dikritik, bisa jadi mengecil-ngecilkan kesalahan, atau menutup-nutupi kesalahan, atau bahkan menganggap yang mengkritik mencari-cari kesalahan (seperti menuduh orang memotong-motong video padahal mau panjang atau pun pendek esensinya ...